DALAM kehidupan sehari-hari, istilah "alergi makanan" kerap digunakan oleh masyarakat awam maupun dokter untuk menggambarkan semua reaksi yang tidak normal dan tidak diinginkan setelah mengonsumsi makanan tertentu.
Menurut definisi ilmiah, sebenarnya ini tidak tepat, karena tidak semua reaksi terhadap makanan yang tidak diinginkan terjadi melalui mekanisme imunologik. Istilah yang lebih tepat digunakan di sini sesungguhnya adalah adverse food reaction, yang didalamnya mencakup alergi makanan dan intoleransi makanan.
Intoleransi makanan didefinisikan sebagai munculnya reaksi makanan yang tidak diinginkan, dan terjadinya melalui mekanisme non-imunologik pada seseorang yang rentan. Reaksi ini disebabkan kontaminasi toksik dalam makanan, bahan farmakologik tertentu (misalnya kafein), kelainan pada pejamu atau respons idiosinkrasi pada pejamu.
Bila reaksi bersifat reaksi imunologis, dikatakan sebagai alergi makanan. Reaksi ini disebabkan protein makanan tertentu.
"Sebetulnya semua makanan dapat menimbulkan reaksi alergi, akan tetapi antara satu makanan dengan yang lainnya mempunyai derajat alergenitas yang berbeda. Golongan makanan yang paling sering menimbulkan alergi adalah susu sapi/kambing, telur, kacang-kacangan, ikan laut, kedele, serta gandum," jelas Rosihan Anwar SGz.
Hampir 20 persen anak usia 1 tahun pertama pernah mengalami alergi tergadap makanan yang diberikan. Seperti susu sapi, jadi protein asing utama bagi bayi bisa menimbulkan reaksi alergi yang pertama. Dengan gejala pada saluran cerna, seperti diare dan muntah.
Protein susu sapi dapat menimbulkan alergi yang menetap sampai akhir masa kanak-kanak baik dalam bentuk susu murni atau bentuk lain seperti es krim, keju, kue-kue dan lain-lain. Anak yang alergi terhadap susu sapi tidak selalu alergi terhadap daging maupun bulu sapi.
Telur ayam juga sering merupakan alergen yang penting pada anak terutama anak yang menderita dermatitis atopik. Anak yang mempunyai alergi terhadap telur ini juga belum tentu mempunyai alergi terhadap daging ayam maupun bulu ayam, akan tetapi dapat timbul reaksi alergi bila diberikan vaksin yang ditanam pada kuning telur seperti vaksin campak.
Ikan merupakan alergen yang kuat terutama ikan laut. Bentuk reaksi alergi yang sering ialah berupa urtikaria atau asma. "Pada anak yang sensitif, mencium bau ikan yang sedang dimasak bisa menimbulkan sesak napas atau bersin-bersin," tambah Rosihan.
Jenis makanan laut (seafood) yang sering menimbulkan alergi diantaranya udang kecil, udang besar (lobster) dan kepiting. Gejala yang sering timbul malah urtikaria. Alergi terhadap makanan ini tidak selalu berarti alergi terhadap ikan laut.
Kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang mede dan sejenisnya dapat menyebabkan reaksi akan tetapi biasanya bersifat ringan. Gejalanya biasanya berupa gatal-gatal di tenggorokan.
Sayur dan buah-buahan juga dapat menimbulkan reaksi alergi berupa gatal pada mulut. sifat alerginya bisanya hilang bila dimasak selama 2 menit atau diletakkan dalam freezer selama 2 minggu. Alergen terhadap sayur dan buah-buahan ini terdapat pada penderita rinitis alergika yang mempunyai alergi terhadap serbuk bunga tanaman. Anak yang mempunyai alergi terhadap sayur dan buah-buahan biasanya juga alergi terhadap kacang-kacangan, apel, peach, cherry, pear dan wortel. Jeruk sering Juga menyebabkan kemerahan pada kulit bayi dan anak.
Kacang kedelai dan sejenisnya mempunyai sifat alergen yang rendah. Kacang kedelai sering digunakan sebagai pengganti susu sapi pada anak yang mempunyai alergi terhadap susu sapi. Sifat alergenitasnya akan berkurang dengan pemanasan. (mia)
Menurut definisi ilmiah, sebenarnya ini tidak tepat, karena tidak semua reaksi terhadap makanan yang tidak diinginkan terjadi melalui mekanisme imunologik. Istilah yang lebih tepat digunakan di sini sesungguhnya adalah adverse food reaction, yang didalamnya mencakup alergi makanan dan intoleransi makanan.
Intoleransi makanan didefinisikan sebagai munculnya reaksi makanan yang tidak diinginkan, dan terjadinya melalui mekanisme non-imunologik pada seseorang yang rentan. Reaksi ini disebabkan kontaminasi toksik dalam makanan, bahan farmakologik tertentu (misalnya kafein), kelainan pada pejamu atau respons idiosinkrasi pada pejamu.
Bila reaksi bersifat reaksi imunologis, dikatakan sebagai alergi makanan. Reaksi ini disebabkan protein makanan tertentu.
"Sebetulnya semua makanan dapat menimbulkan reaksi alergi, akan tetapi antara satu makanan dengan yang lainnya mempunyai derajat alergenitas yang berbeda. Golongan makanan yang paling sering menimbulkan alergi adalah susu sapi/kambing, telur, kacang-kacangan, ikan laut, kedele, serta gandum," jelas Rosihan Anwar SGz.
Hampir 20 persen anak usia 1 tahun pertama pernah mengalami alergi tergadap makanan yang diberikan. Seperti susu sapi, jadi protein asing utama bagi bayi bisa menimbulkan reaksi alergi yang pertama. Dengan gejala pada saluran cerna, seperti diare dan muntah.
Protein susu sapi dapat menimbulkan alergi yang menetap sampai akhir masa kanak-kanak baik dalam bentuk susu murni atau bentuk lain seperti es krim, keju, kue-kue dan lain-lain. Anak yang alergi terhadap susu sapi tidak selalu alergi terhadap daging maupun bulu sapi.
Telur ayam juga sering merupakan alergen yang penting pada anak terutama anak yang menderita dermatitis atopik. Anak yang mempunyai alergi terhadap telur ini juga belum tentu mempunyai alergi terhadap daging ayam maupun bulu ayam, akan tetapi dapat timbul reaksi alergi bila diberikan vaksin yang ditanam pada kuning telur seperti vaksin campak.
Ikan merupakan alergen yang kuat terutama ikan laut. Bentuk reaksi alergi yang sering ialah berupa urtikaria atau asma. "Pada anak yang sensitif, mencium bau ikan yang sedang dimasak bisa menimbulkan sesak napas atau bersin-bersin," tambah Rosihan.
Jenis makanan laut (seafood) yang sering menimbulkan alergi diantaranya udang kecil, udang besar (lobster) dan kepiting. Gejala yang sering timbul malah urtikaria. Alergi terhadap makanan ini tidak selalu berarti alergi terhadap ikan laut.
Kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang mede dan sejenisnya dapat menyebabkan reaksi akan tetapi biasanya bersifat ringan. Gejalanya biasanya berupa gatal-gatal di tenggorokan.
Sayur dan buah-buahan juga dapat menimbulkan reaksi alergi berupa gatal pada mulut. sifat alerginya bisanya hilang bila dimasak selama 2 menit atau diletakkan dalam freezer selama 2 minggu. Alergen terhadap sayur dan buah-buahan ini terdapat pada penderita rinitis alergika yang mempunyai alergi terhadap serbuk bunga tanaman. Anak yang mempunyai alergi terhadap sayur dan buah-buahan biasanya juga alergi terhadap kacang-kacangan, apel, peach, cherry, pear dan wortel. Jeruk sering Juga menyebabkan kemerahan pada kulit bayi dan anak.
Kacang kedelai dan sejenisnya mempunyai sifat alergen yang rendah. Kacang kedelai sering digunakan sebagai pengganti susu sapi pada anak yang mempunyai alergi terhadap susu sapi. Sifat alergenitasnya akan berkurang dengan pemanasan. (mia)
No comments:
Post a Comment