MASIH ingat buku Moamar Emka berjudul In Bed With Models yang diluncurkan dua tahun lalu? Ya, itu adalah buku yang mengupas habis kehidupan "gelap" supermodel Indonesia.
Bahkan di buku itu dijelaskan bahwa terdapat supermodel bernisial "K" yang mau diajak "tidur" dengan tarif Rp15 juta. Dalam menulis bukunya, selain supermodel berinisial "K", Emka juga melakukan obrolan secara mendalam dengan 10 model yang memang bisa dipakai. Untuk mempertegas, penulis kelahiran Tuban, Jawa Timur itu menolak jika dikatakan cerita dalam bukunya hanyalah karangan dia semata.
Draft In Bed With Models dibuat Emka sejak sebelum dia menulis Jakarta Undercover. Untuk mengumpulkan informasi, Emka yang berambut gondrong itu membutuhkan waktu 4,5 tahun. Emka menegaskan meski bukunya bercerita tentang model-model yang bisa dipakai, dia tidak mau lantas orang menggeneralisasi kalau semua model memang seperti itu.
Buku itu, menurutnya, hanya sebuah potret sebelah kehidupan model, bukan gambaran umum. Entah benar atau tidak, yang jelas kabar itu tak mengusik telinga para supermodel kita. Kata Aline Tumbuan, rumor seperti sudah biasa terdengar dan kerap dihembuskan kencang di dunia modeling.
"Saya tahu, model berprofesi ganda semacam itu pasti ada. Tapi yang jelas sesama model tidak akan saling mengungkapkannya, bukan?" katanya penuh rahasia. Menurutnya, model berprofesi ganda dilakukan orang-orang tertentu. Dan itu adalah hak masing-masing.
Meski demikian, Aline meyakini, bahwa supermodel yang berani melakukan itu pasti punya alasan khusus. "Ada sesuatu yang menyebabkan mereka melakukannya, mungkin bisa jadi suka sama suka. Siapa yang tahu," katanya. Beda lagi menurut Nadine Chandrawinata.
Rumor itu baginya tidak cukup bukti untuk mengetok palu, setiap model bisa diajak kencan dengan tarif tertentu. "Saya tidak bisa bilang ada apa tidak. Tetapi yang jelas kita tidak bisa ngejudge itu salah atau benar. Tergantung masing-masing saja," ujarnya. (sindo//mbs)
Bahkan di buku itu dijelaskan bahwa terdapat supermodel bernisial "K" yang mau diajak "tidur" dengan tarif Rp15 juta. Dalam menulis bukunya, selain supermodel berinisial "K", Emka juga melakukan obrolan secara mendalam dengan 10 model yang memang bisa dipakai. Untuk mempertegas, penulis kelahiran Tuban, Jawa Timur itu menolak jika dikatakan cerita dalam bukunya hanyalah karangan dia semata.
Draft In Bed With Models dibuat Emka sejak sebelum dia menulis Jakarta Undercover. Untuk mengumpulkan informasi, Emka yang berambut gondrong itu membutuhkan waktu 4,5 tahun. Emka menegaskan meski bukunya bercerita tentang model-model yang bisa dipakai, dia tidak mau lantas orang menggeneralisasi kalau semua model memang seperti itu.
Buku itu, menurutnya, hanya sebuah potret sebelah kehidupan model, bukan gambaran umum. Entah benar atau tidak, yang jelas kabar itu tak mengusik telinga para supermodel kita. Kata Aline Tumbuan, rumor seperti sudah biasa terdengar dan kerap dihembuskan kencang di dunia modeling.
"Saya tahu, model berprofesi ganda semacam itu pasti ada. Tapi yang jelas sesama model tidak akan saling mengungkapkannya, bukan?" katanya penuh rahasia. Menurutnya, model berprofesi ganda dilakukan orang-orang tertentu. Dan itu adalah hak masing-masing.
Meski demikian, Aline meyakini, bahwa supermodel yang berani melakukan itu pasti punya alasan khusus. "Ada sesuatu yang menyebabkan mereka melakukannya, mungkin bisa jadi suka sama suka. Siapa yang tahu," katanya. Beda lagi menurut Nadine Chandrawinata.
Rumor itu baginya tidak cukup bukti untuk mengetok palu, setiap model bisa diajak kencan dengan tarif tertentu. "Saya tidak bisa bilang ada apa tidak. Tetapi yang jelas kita tidak bisa ngejudge itu salah atau benar. Tergantung masing-masing saja," ujarnya. (sindo//mbs)
No comments:
Post a Comment