Keyakinan sebagian masyarakat terhadap penyakit aneh yang diderita Noorsyaidah sebagai akibat perbuatan santet menimbulkan spekulasi terhadap asal usul ilmu santet tersebut.
Sebagian ada yang menduga, santet tersebut merupakan ilmu yang dimiliki suku Dayak. Bahkan ada diantara paranormal yang mengatakan bahwa ilmu santet kawat ini berasal dari Hulu Mahakam.
Dugaan tersebut sah-sah saja. Terlebih peristiwa ini terjadi di Kalimantan yang memang dikenal dengan banyaknya warisan budaya dalam bentuk ilmu-ilmu supranatural/mistik.
Namun demikian, terkait dengan penyakit Noorsyaidah ini, paranormal Ki Joyo Agung memiliki pendapat berbeda.
Tulisan ini tidak bermaksud mengecilkan warisan budaya Kalimantan, dalam hal ini Suku Dayak, menyangkut ilmu-ilmu supranatural yang dimiliki. Bahkan penulis pun mengakui, sejauh ini ilmu-ilmu supranatural yang khas budaya Suku Dayak tergolong tinggi. Tetapi tentunya terlalu panjang untuk dijelaskan.
Sedikit yang ingin penulis sampaikan seputar ilmu supranatural Suku Dayak adalah ilmu mistik Ilau Bajat atau Hadang Kerbau.
Ilmu Ilau Bajat (minyak kerbau) ada yang menyebutkan sebagai ilmu pesugihan atau ilmu mendatangkan kekayaan. Tetapi ada pula yang menggolongkannya sebagai ilmu santet. Mengapa demikian?
Karena untuk mendatangkan kekayan tersebut, harus ada tumbal yang dikorbankan. Itulah sebabnya, ilmu ini masuk kategori ilmu santet juga. Ilmu ini tergolong dahsyat dan cukup dikenal dikalangan pemburu ilmu-ilmu supranatural atau penulis folklore.
Ketika dalam suatu kesempatan penulis berada di Martapura, Kalsel, ada seseorang yang memberikan minyak Ilau Bajat ini, lengkap dengan mantera yang harus dibaca.
Tentu saja penulis menerima pemberian itu, meski sambil tersenyum kecut. Dia mengira penulis sedang memburu ilmu pesugihan ini. Padahal tidak ada maksud semacam itu.
Kembali ke awal tulisan, lantas dari manakah asal santet kawat ini?
“Santet kawat yang dialami Noorsyaidah ini bukan berasal dari ilmu Suku Dayak,” kata Ki Joyo Agung kepada penulis.
Lebih jauh dia mengatakan, hasil investigasi supranaturalnya menunjukkan tidak ada ciri-ciri khas yang menunjukkan ilmu ini berasal dari Suku Dayak.
Memang di kalangan paranormal Suku Dayak ada semacam ilmu yang dapat mengeluarkan benda-benda semacam kawat ini. Entah apa nama ilmu ini, tetapi media yang digunakan antara lain, biji toge.
“Tetapi apa yang dialami Noor tidak mengarah ke petunjuk ilmu Suku Dayak,” ujar Ki Joyo Agung.
Itulah sebabnya dia merasa yakin, pelaku santet mempelajari ilmu santet kawat ini di Jawa. Atau bisa juga dia belajar santet ini di Kalimantan, tetapi orang yang mengajarkan berasal dari keturunan suku Jawa.
“Saya juga menduga, pelakunya keturunan Suku Jawa,” katanya lagi.
Bagaimana pandangan Ki seputar upaya penyembuhan yang sedang dilakukan? Tanya penulis.
Ki Joyo tampak mengernyitkan keningnya sambil mengatakan bahwa upaya sebagian orang untuk membantu menyembuhkan Noorsyaidah sangat baik dan harus didukung.
Tetapi Ki Joyo mengingatkan, bahwa harus ada kehati-hatian dalam proses penyembuhan sebab makhluk gaib yang ada tidak akan tinggal diam.
“Makhluk gaib itu pasti bereaksi dan tidak akan tinggal diam,” kilah Ki Joyo. Apabila paranormal, spiritualis atau kyai yang mencoba menyembuhkan hendaknya harus ekstra hati-hati. Jika tidak, dikhawatirkan ada serangan balik dari makhluk gaib tersebut. Tentu dapat berakibat yang tidak kita diinginkan.
Apa maksud Anda?
“Ya, sebenarnya hal yang wajar apabila terjadi perlawanan dari makhluk gaib itu. Makhluk jahat itu kan sudah cukup lama berada dalam diri Noor. Mereka tentu tidak akan tinggal diam jika ada upaya untuk mengusirnya,” Ki Joyo menjelaskan.
Ki Joyo mengatakan, bahwa akibat dari perlawanan gaib itu bisa beragam. Tetapi yang dikhawatirkan kalau akibat itu mengarah ke diri Noor.
“Inilah yang saya khawatirkan. Tetapi mudah-mudahan tidak terjadi hal demikian,” ujarnya.
BaNi MusTajaB
Sebagian ada yang menduga, santet tersebut merupakan ilmu yang dimiliki suku Dayak. Bahkan ada diantara paranormal yang mengatakan bahwa ilmu santet kawat ini berasal dari Hulu Mahakam.
Dugaan tersebut sah-sah saja. Terlebih peristiwa ini terjadi di Kalimantan yang memang dikenal dengan banyaknya warisan budaya dalam bentuk ilmu-ilmu supranatural/mistik.
Namun demikian, terkait dengan penyakit Noorsyaidah ini, paranormal Ki Joyo Agung memiliki pendapat berbeda.
Tulisan ini tidak bermaksud mengecilkan warisan budaya Kalimantan, dalam hal ini Suku Dayak, menyangkut ilmu-ilmu supranatural yang dimiliki. Bahkan penulis pun mengakui, sejauh ini ilmu-ilmu supranatural yang khas budaya Suku Dayak tergolong tinggi. Tetapi tentunya terlalu panjang untuk dijelaskan.
Sedikit yang ingin penulis sampaikan seputar ilmu supranatural Suku Dayak adalah ilmu mistik Ilau Bajat atau Hadang Kerbau.
Ilmu Ilau Bajat (minyak kerbau) ada yang menyebutkan sebagai ilmu pesugihan atau ilmu mendatangkan kekayaan. Tetapi ada pula yang menggolongkannya sebagai ilmu santet. Mengapa demikian?
Karena untuk mendatangkan kekayan tersebut, harus ada tumbal yang dikorbankan. Itulah sebabnya, ilmu ini masuk kategori ilmu santet juga. Ilmu ini tergolong dahsyat dan cukup dikenal dikalangan pemburu ilmu-ilmu supranatural atau penulis folklore.
Ketika dalam suatu kesempatan penulis berada di Martapura, Kalsel, ada seseorang yang memberikan minyak Ilau Bajat ini, lengkap dengan mantera yang harus dibaca.
Tentu saja penulis menerima pemberian itu, meski sambil tersenyum kecut. Dia mengira penulis sedang memburu ilmu pesugihan ini. Padahal tidak ada maksud semacam itu.
Kembali ke awal tulisan, lantas dari manakah asal santet kawat ini?
“Santet kawat yang dialami Noorsyaidah ini bukan berasal dari ilmu Suku Dayak,” kata Ki Joyo Agung kepada penulis.
Lebih jauh dia mengatakan, hasil investigasi supranaturalnya menunjukkan tidak ada ciri-ciri khas yang menunjukkan ilmu ini berasal dari Suku Dayak.
Memang di kalangan paranormal Suku Dayak ada semacam ilmu yang dapat mengeluarkan benda-benda semacam kawat ini. Entah apa nama ilmu ini, tetapi media yang digunakan antara lain, biji toge.
“Tetapi apa yang dialami Noor tidak mengarah ke petunjuk ilmu Suku Dayak,” ujar Ki Joyo Agung.
Itulah sebabnya dia merasa yakin, pelaku santet mempelajari ilmu santet kawat ini di Jawa. Atau bisa juga dia belajar santet ini di Kalimantan, tetapi orang yang mengajarkan berasal dari keturunan suku Jawa.
“Saya juga menduga, pelakunya keturunan Suku Jawa,” katanya lagi.
Bagaimana pandangan Ki seputar upaya penyembuhan yang sedang dilakukan? Tanya penulis.
Ki Joyo tampak mengernyitkan keningnya sambil mengatakan bahwa upaya sebagian orang untuk membantu menyembuhkan Noorsyaidah sangat baik dan harus didukung.
Tetapi Ki Joyo mengingatkan, bahwa harus ada kehati-hatian dalam proses penyembuhan sebab makhluk gaib yang ada tidak akan tinggal diam.
“Makhluk gaib itu pasti bereaksi dan tidak akan tinggal diam,” kilah Ki Joyo. Apabila paranormal, spiritualis atau kyai yang mencoba menyembuhkan hendaknya harus ekstra hati-hati. Jika tidak, dikhawatirkan ada serangan balik dari makhluk gaib tersebut. Tentu dapat berakibat yang tidak kita diinginkan.
Apa maksud Anda?
“Ya, sebenarnya hal yang wajar apabila terjadi perlawanan dari makhluk gaib itu. Makhluk jahat itu kan sudah cukup lama berada dalam diri Noor. Mereka tentu tidak akan tinggal diam jika ada upaya untuk mengusirnya,” Ki Joyo menjelaskan.
Ki Joyo mengatakan, bahwa akibat dari perlawanan gaib itu bisa beragam. Tetapi yang dikhawatirkan kalau akibat itu mengarah ke diri Noor.
“Inilah yang saya khawatirkan. Tetapi mudah-mudahan tidak terjadi hal demikian,” ujarnya.
BaNi MusTajaB
No comments:
Post a Comment