Insan perfilman Indonesia patut bersyukur karena film-film karya anak bangsa laku dijual keluar negeri. Walaupun masih film horor yang banyak diminati.
Masuknya beberapa film horor buatan anaka negeri dalam barisan Festival Film Cannes tahun ini mungkin dipertanyakan banyak orang. Namun, produser film Chand Parves mengatakan malah film-film bergenre horor lah yang laku dibeli diluar negeri.
“Film kita yang dikatakan buruk karena kebanyakan cerita horor, ternyata tidak dianggap demikian oleh masyarakat luar. Tahun lalu, jsutru film ‘Kuntilanak’ yang dibeli. Kalau, film horor yang paling seramlah yang disukai,” ungkapnya.
Sementara itu, keberangkatan delegasi film Indonesia ke Festival Film Canns bukan hanya untuk mengikuti kompetisi tersebut, tetapi juga ikut dalam bursa film internasional. Parves mengatakan, Cannes tidak hanya bersifat kompetisim tetapi juga merupakan ajang perdagangan produksi film dari berbagai negara.
Tak hanya itu, Parves juga menerangkan, Indonesia perlu mengikuti bursa film itu untuk membuka informasi kepada masyaraka industri film internasional tentang perkembangan industri filmnya.
Yang membanggakan tahun ini film Indonesia juga berpartisipasi di beberapa festival film, seperti di Hongkong, Korea Selatan, Australia, dan akan menjadi tuan rumah Festival Film Asia Pasifik 2008. (way/indoseleb)
Masuknya beberapa film horor buatan anaka negeri dalam barisan Festival Film Cannes tahun ini mungkin dipertanyakan banyak orang. Namun, produser film Chand Parves mengatakan malah film-film bergenre horor lah yang laku dibeli diluar negeri.
“Film kita yang dikatakan buruk karena kebanyakan cerita horor, ternyata tidak dianggap demikian oleh masyarakat luar. Tahun lalu, jsutru film ‘Kuntilanak’ yang dibeli. Kalau, film horor yang paling seramlah yang disukai,” ungkapnya.
Sementara itu, keberangkatan delegasi film Indonesia ke Festival Film Canns bukan hanya untuk mengikuti kompetisi tersebut, tetapi juga ikut dalam bursa film internasional. Parves mengatakan, Cannes tidak hanya bersifat kompetisim tetapi juga merupakan ajang perdagangan produksi film dari berbagai negara.
Tak hanya itu, Parves juga menerangkan, Indonesia perlu mengikuti bursa film itu untuk membuka informasi kepada masyaraka industri film internasional tentang perkembangan industri filmnya.
Yang membanggakan tahun ini film Indonesia juga berpartisipasi di beberapa festival film, seperti di Hongkong, Korea Selatan, Australia, dan akan menjadi tuan rumah Festival Film Asia Pasifik 2008. (way/indoseleb)
No comments:
Post a Comment