SAN FRANCISCO - Yahoo kini berada di atas angin. Chief Executive Yahoo Jerry Yang telah membuktikan Yahoo lebih berharga dibandingkan USD47,5 miliar, harga yang ditawarkan Microsoft untuk mengakuisisinya. Menyerah setelah sekian lama menghadapi daya tahan Yang dan petinggi-petinggi Yahoo, menjadi alasan Microsoft menarik tawarannya tersebut.
Kebanyakan analis yakin harga saham Yahoo, yang sempat meningkat hingga 50 persen sejak ditawar oleh Microsoft, akan kembali menurun. Kendati pun tidak semua, namun, perusahaan yang berkantor di Sunnyvale ini kemungkinan akan kehilangan value market sekira USD30 miliar, seperti dilansir Associated Press (AP).
Harga saham Yahoo ditutup minggu lalu pada angka USD28,67, sedikit lebih rendah dibanding sebelumnya USD29,40, ketika Microsoft membuka tawaran pertama kali, yang mana pada akhirnya Chief Executive Microsoft Steve Ballmer menaikkannya hingga angka USD33 per saham, dan disepakati oleh kedua pihak.
Para analis kini mendesak Yang untuk memanfaatkan uang yang terkumpul selama harga saham Yahoo naik beberapa hari terakhir untuk mengakuisisi perusahaan internet besar, seperti AOL milik Time Warner Inc, MySpace milik News Corp, dan beberapa jejaring sosial yang memiliki prospek menjanjikan, misalnya Facebook atau LinkedIn Corp. Microsoft sendiri telah memiliki 1,6 persen saham Facebook, situs jejaring sosial terbesar kedua setelah MySpace.
Hal ini mendukung apa yang direncanakan Yang sebelumnya. Yang berjanji untuk mengembangkan Yahoo menjadi lebih canggih dan lebih fokus ke pengembangan iklan jangka panjang, yang dipercaya mampu berdampak meningkatnya net revenue growth perusahaan pada 2009 dan 2010. Hal tersebut akan menjadi improvisasi yang dramatis, menimbang revenue Yahoo tahun lalu mencapai 12 persen dan menargetkan peningkatan yang kurang lebih sama pada akhir tahun ini.
Akan tetapi, analis skeptis Yahoo akan mampu mencapai target tersebut. Keraguan para analis bukan tidak beralasan, analis memprediksi akan ada lebih banyak lagi pemegang saham Yahoo yang akan pergi dalam beberapa bulan ke depan sejak penolakan tawaran ini.
Seorang analis Standard & Poor Scott Kessler menyarankan Yang untuk membeli lebih banyak saham Yahoo, sekira USD1,9 miliar secara personal, kendati dia telah menguasai 3,9 persen saham Yahoo, atau USD54,1 juta. "Jerry Yang perlu menaruh uangnya di mulutnya sendiri," ujar Kessler.
"Apabila dia benar-benar menilai Yahoo seharga USD37 per saham, dan percaya Yahoo akan besar suatu saat, dia harusnya membeli saham ketika harga saham perusahaannya masih rendah di poin USD20," ketus Kessler.
Kebanyakan analis yakin harga saham Yahoo, yang sempat meningkat hingga 50 persen sejak ditawar oleh Microsoft, akan kembali menurun. Kendati pun tidak semua, namun, perusahaan yang berkantor di Sunnyvale ini kemungkinan akan kehilangan value market sekira USD30 miliar, seperti dilansir Associated Press (AP).
Harga saham Yahoo ditutup minggu lalu pada angka USD28,67, sedikit lebih rendah dibanding sebelumnya USD29,40, ketika Microsoft membuka tawaran pertama kali, yang mana pada akhirnya Chief Executive Microsoft Steve Ballmer menaikkannya hingga angka USD33 per saham, dan disepakati oleh kedua pihak.
Para analis kini mendesak Yang untuk memanfaatkan uang yang terkumpul selama harga saham Yahoo naik beberapa hari terakhir untuk mengakuisisi perusahaan internet besar, seperti AOL milik Time Warner Inc, MySpace milik News Corp, dan beberapa jejaring sosial yang memiliki prospek menjanjikan, misalnya Facebook atau LinkedIn Corp. Microsoft sendiri telah memiliki 1,6 persen saham Facebook, situs jejaring sosial terbesar kedua setelah MySpace.
Hal ini mendukung apa yang direncanakan Yang sebelumnya. Yang berjanji untuk mengembangkan Yahoo menjadi lebih canggih dan lebih fokus ke pengembangan iklan jangka panjang, yang dipercaya mampu berdampak meningkatnya net revenue growth perusahaan pada 2009 dan 2010. Hal tersebut akan menjadi improvisasi yang dramatis, menimbang revenue Yahoo tahun lalu mencapai 12 persen dan menargetkan peningkatan yang kurang lebih sama pada akhir tahun ini.
Akan tetapi, analis skeptis Yahoo akan mampu mencapai target tersebut. Keraguan para analis bukan tidak beralasan, analis memprediksi akan ada lebih banyak lagi pemegang saham Yahoo yang akan pergi dalam beberapa bulan ke depan sejak penolakan tawaran ini.
Seorang analis Standard & Poor Scott Kessler menyarankan Yang untuk membeli lebih banyak saham Yahoo, sekira USD1,9 miliar secara personal, kendati dia telah menguasai 3,9 persen saham Yahoo, atau USD54,1 juta. "Jerry Yang perlu menaruh uangnya di mulutnya sendiri," ujar Kessler.
"Apabila dia benar-benar menilai Yahoo seharga USD37 per saham, dan percaya Yahoo akan besar suatu saat, dia harusnya membeli saham ketika harga saham perusahaannya masih rendah di poin USD20," ketus Kessler.
No comments:
Post a Comment