Mencapai kesejahteraan keuangan yang menjadi impian semua orang memerlukan proses yang dilakukan secara berkesinambungan. Tapi ada orang yang mendapatkan keberuntungan dengan memenangkan undian, contohnya undian 1 miliar yang diselenggarakan oleh sebuah bank bagi pemegang kartu kreditnya.
Mungkin ia bisa dibilang telah mencapai kesejahteraan tanpa sebuah proses yang berkesinambungan, tapi ingat yang beruntung seperti orang tadi tidaklah banyak. Anda sebagai masyarakat biasa harusnya memiliki padangan dan prilaku yang lebih bijak dalam mencapai apa yang Anda semua inginkan dimasa depan. Jadi langkah yang paling tepat yang seharusnya Anda lakukan adalah dengan menabung, yaitu dengan menunda kesenangan sesaat di masa sekarang.
Semasa orang tua kita dulu, bila seseorang mengatakan bahwa ia sanggup untuk membeli sesuatu, misalkan TV, berarti bahwa ia memiliki dana tunai untuk membelinya. Akan tetapi sekarang, sanggup membeli sesuatu hanyalah diperlukan dana sedikit berupa uang muka yang harus dikeluarkan. Semua ini bisa terjadi karena berbagai kredit yang ditawarkan oleh institusi keuangan baik berupa kartu kredit maupun pinjaman konsumsi lain dengan fasilitas tanpa agunan.
Saat ini bila Anda pergi kesebuah super mall yang menjual berbagai keperluan dari kebutuhan harian sampai barang-barang elektronik, maka Anda pasti akan mendapati berbagai kemudahan yang ditawarkan untuk memiliki barang-barang elektronik yang dijual disana dengan menggunakan kartu kredit tertentu dengan bunga minimal dan jangka waktu fleksibel.
TV yang Anda ingin seharga Rp.2,5 juta. Misalkan dengan hanya cicilan sebesar Rp.245 ribu selama satu tahun Anda dapat memiliki TV yang Anda inginkan. Total bunga yang harus Anda keluarkan adalah sebesar Rp.440 ribu. Setelah Anda membayar lunas hutang yang Anda miliki, nilai TV yang Anda miliki mungkin hanya tinggal Rp.1 juta.
Sebagai aturan umum, hal ini bisa diartikan bahwa, setiap rupiah dari pendapatan masa datang yang digunakan dimuka akan mengurangi nilai yang dapat dipergunakan untuk mendanai tujuan keuangan masa datang. Bukan hanya bunga yang harus dibayarkan, tapi nilai aset yang Anda miliki juga semakin menurun.
Berapa nilai kekayaan yang sesuai keadaan Anda saat ini?
Beberapa klien mencoba untuk mencari tau berapa sih nilai aset atau kekayaan yang sebaiknya kita miliki saat ini? Perhitungan nilai ini kami ambil dari sebuah buku yang sangat bagus dengan judul "The Millionaire Next Door" yang ditulis oleh Thomas J. Stanley dan William D. Danko.
Dalam buku ini kedua penulis, memberikan contoh kasus yang nyata untuk dapat mencapai kesejahteraan finansial. Di dalam buku tersebut ada sebuah formula yang dituliskan untuk mengukur berapa sebaiknya nilai kekayaan yang dimiliki saat ini. Kalimatnya seperti ini "A persons's expected wealth ougth to be 10% of your age multiplied by the annual household income".
Kami melihat formula ini masih bisa digunakan untuk kondisi Indonesia, walau nilai tukar 1 rupiah jauh lebih sedikit dari 1 dolar tapi biaya hidup regular di Indonesia juga jauh lebih murah.
Bila formula tadi diaplikasikan untuk Anto dengan usai saat ini 35 tahun dan pendapatan selama setahun sebesar Rp.80 juta, maka 3,5 x Rp 80 juta = Rp 280 juta. Jadi untuk saat ini bila nilai kekayaan Anto lebih besar dari nilai ini akan sangat baik. akumulasi yang dilakukan sudah baik selama ini. Tapi bila nilai kekayaan yang dimiliki Anto lebih kecil, ada baiknya bila Anto melihat kembali perencanaan yang dilakukan. satu-satunya jalan untuk dapat meningkatkan kekayaan yang seharusnya dimiliki adalah dengan menabung, menabung dan menabung.
Jangan tunda lagi, mulailah menabung sekarang
Tidak ada orang yang terlalu tua atau terlalu muda untuk memulai menabung, terutama dengan masa kehidupan kita yang bertambah panjang dengan semakin berkembang dan canggihnya ilmu kedokteran. Untuk itu lakukanlah sekarang, karena dengan menunda menabung akan berakibat menurunya terhadap pertumbuhan kekayaan yang Anda inginkan untuk dapat mencapai kesejahteraan.
Ok, sekarang sebagai contoh, Andi dengan usia saat ini 30 tahun dan berencana untuk menyisihkan sebesar Rp.500.000 setiap bulannya sampai usia pensiun 55 tahun dalam insvestasi yang memberikan tingkat bunga sebesar 9% pertahunnya. Begitu ini memasukan usia 55 tahun, Andi akan memiliki kekayaan kekayaan lebih dari Rp.560 juta. Akan tetapi bila ia memutuskan untuk menunda pelaksanaan menabung satu tahun saja dan memulainya saat usia 31 tahun, begitu ia berusia 55 tahun, ia hanya akan memperoleh sekitar Rp.506 juta.
Penundaan satu tahun dengan total dana penyisihan sebesar Rp 6 juta, akan berkibat berkurangnya dana masa depan sebesar hampir Rp 55 juta atau total kehilangan sebesar 9 kali dari total tabungan regular.
Memang menabung bukanlah satu-satu langkah untuk mencapai kesejahteraan keuangan, langkah bijak selanjutnya adalah dengan berinvestasi.
Jadikan menabung sebagai sebuah "habit"
Menabung merupakan hal yang sudah dikenal karena selama kita dibesarkan kita seringkali mendengar kata tersebut, dengan berbagi slogan seperti "ayo menabung". Tapi celakanya bagi kita, sebagian besar dari kita memiliki keterbatasan pengetahun seputar keuangan personal dan bujuk rayu iklan dalam menggunakan tabungan yang dimiliki membuat, sebagian besar dari kita tumbuh dan mencairkan dana yang kita tabung dari waktu-ke waktu untuk hal-hal sementara dan jangka pendek.
Ada baiknya bagi Anda bila ingin memulai perencanaan menabung secara regular adalah dengan membuat keseimbangan antara konsunsi dan menabung. Tapi begitu Anda menentukan jumlah yang dibutuhkan untuk ditabung, maka relaks dan nikmati uang yang Anda miliki. Jangan Anda terlalu irit yang mungkin bisa membuat Anda terlihat pelit dan tidak menikmati proses pencapain kesejateraan keuangan yang diinginkan.
Untuk menbuat proses menabung menjadi sebuah program berkesinambungan, Anda sebaiknya menpelajari diri Anda sendiri. Akan tetapi mudah untuk diucapkan tapi sulit untuk dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan terus mendengarkan dialog didalam hati Anda seputar keputusan keuangan yang harus Anda ambil.
Program menabung vs iklan
Memulai untuk menabung adalah keputusan bijak dan sulit. Mempertahankan kebiasaan menabung jauh lebih sulit lagi. Banyak orang yang sudah memulainya tapi dengan berjalannya waktu mereka sering kali mengambil dari tabungan yang telah mereka sisihkan setiap bulannya. Mereka beralasan untuk keperluan yang mendesak.
Keperluan mendesak memang tidak dapat ditunda, tapi ada satu langkah dalam proses perencanaan yang sebaiknya Anda lakukan sebelum memulai semua perencanaan lain adalah menyiapkan dana sebagai dana darurat. Dalam berbagai buku keuangan personal dianjurkan untuk memiliki dana antara 3-6 bulan biaya hidup bulanan untuk keperluan darurat yang disimpan dalam bentuk investasi yang mudah dicairkan. Tapi melihat keadaan Indonesia dimana ketidakpastian pekerjaan dan lainnya cukup tinggi maka kami menganjurkan agar Anda mengalokasikan dana sekitar 6-9 bulan biaya hidup bulanan. Jadi keperluan darurat dapat Anda ambil dari alokasi dana tersebut, jangan mengambil dari tabungan jangka panjang yang telah Anda sisihkan setiap bulannya.
Berbagai iklan juga mempengaruhi Anda dalam mengambil keputusan keuangan. Banyak iklan meyakinkan bahwa Anda adalah apa yang Anda pakai. Sehingga seringkali iklan yang terus-menerus mempengaruhi Anda dan mengubah keputusan Anda. Tabungan jangka panjang yang sudah Anda sisihkan setiap bulan akhirnya diambil untuk membeli keperluan atau keinginan saat ini.
Berbagai iklan juga memberikan penawaran kemudahan untuk memiliki barang-barang dengan berkredit. Bila Anda tidak mampu membayarnya secara tunai maka Anda dapat membelinya dengan kredit dan mencicil nilai yang kecil setiap bulannya. Sehingga dalam pikiran Anda selalu saja timbul pemikiran untuk membeli berbagai barang dengan kredit, kredit dan kredit saja.
Memang keputusan tersebut ada benarnya. Dan lagi uang yang Anda gunakan adalah uang Anda sendiri. Tapi ingat bila Anda membelanjakannya baik secara langsung saat ini atau dengan mencicil di kemudian hari, maka uang itu akan hilang. Anda hanya berkesempatan untuk menggunakannya satu kali. Oleh karena itu gunakan secara bijak. Menabunglah dan terus menabung untuk kehidupan yang lebih sejahtera di kemudian hari.
Strategi menabung untuk jangka panjang
Satu-satunya rahasi untuk dapat secara regular untuk menabung adalah belanja kurang dari apa yang Anda hasilkan; dan tabung sisanya dan kemudian investasikan secara terprogram. Bila Anda melakukannya untuk waktu yang cukup panjang, maka nilai tersebut akan tumbuh dan tercapailah tujuan yang diidam-idamkan.
Nah sekarang, bagaimana kita dapat memperoleh dana untuk dapat kita tabung setiap bulannya? satu-satunya jalan adalah dengan membuat catatan arus kas keluarga. Dengan catatan ini dapat memberikan masukan kepada Anda bagaimana Anda dan keluarga membelanjakan penghasilan Anda.
Dengan catatan ini Anda juga dapat menganalisa berbagai pengeluaran yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Sehingga dari nilai tersebut dapat meningkatkan tabungan regular bulanan Anda. Tapi bila Anda merasa sulit untuk menabung setiap bulannya, kami mencoba memberikan satu stratetgi sistematis yang dapat membantu Anda untuk menabung secara regular untuk jangka waktu yang panjang.
Menabung secara sistematis
Selama ini Anda melakukan menabung dengan menabung dari sisa belanja bulanan keluarga. Mungkin ada baiknya bila Anda merubah skenario menabung. Bila dipelajari Anda membayar orang lain terlebih dahulu bukannya diri Anda sendiri. Anda membayar tukang roti bila Anda membeli roti, Anda membayar tukang potong rambut langganan Anda apabila selesai menata rambut Anda. tapi pertanyaannya, kapan Anda membayar untuk diri Anda sendiri?
Jadi sudah sebaiknyalah Anda membayar untuk diri Anda sendiri sebelum Anda membayar untuk orang lain. Jangan menabung setelah Anda menggunakan pendapatan selama sebulan atau apa yang tersisa tapi Anda harus menyisihkannya dimuka.
Kami menganjurkan sebagai awal, Anda menabung 10% dari pendapatan regular bulanan. 10% dari pendapatan tidak akan merubah gaya hidup yang Anda jalani. Dengan 10% yang Anda sisihkan, Anda akan memelihara seekor angsa bertelur emas. Tapi dengan satu syarat mutlak yang harus dipegang, jangan pernah mengambil dari dana yang Anda sisihkan sebesar 10% setiap bulannya untuk masa depan.
Demikianlah ulasan singkat kali ini untuk menjadi bahan pemikiran pembaca sinar harapan yang setia dalam memulai tahun 2004 ini. Sukses selalu untuk Anda semua.n
Diambil dari Harian Umum Sore Sinar Harapan Rubrik PERENCANAAN KEUANGAN. Rubrik ini diasuh oleh Tim Indonesia School of Life (ISOL) yakni Andrias Harefa, Roy Sembel, M. Ichsan, Heru Wibawa, dan Parpudi Lubis.
No comments:
Post a Comment