Dalam sebuah ruang konsultasi, seorang pria yang juga suami mengatakan tidak pernah cukup dengan perempuan.
Mata selalu jelalatan, tak pernah bosan dengan film porno, tetap menyimpan pacar-pacar lama dan terus mencari teman kencan baru, banjir SMS, aktif browsing internet dan mendapat 30 e-mail erotis setiap hari. Bila ketemu lalu berhubungan seks.
Pria berusia 40-an ini berpendidikan baik, beristrikan wanita cantik, baik, cerdas dan mempunyai kehidupan seks normal. Mereka telah saling kenal sejak 25 tahun lalu, namun tidak pernah mampu menghentikannya 'belanja' ke sana kemari.
Terapis seks menggolongkan orang seperti ini sebagai kecanduan seks dan sociopath. Seperti kecanduan pada umumnya, merasa mendapat imbalan dan kepuasan jika berhasil melakukannya.
Permainan ini menghasilkan dopamine yang melibatkan syarat neurotransmitter dalam otak yang menghasilkan perasaan bergairah dan merasa menang.
Perilaku ini sudah barang tentu akan membawa ke situasi yang sangat buruk apabila tidak diikuti dengan perasaan bersalah dan empati terhadap pihak lain.
Secara intelektual, mereka yang mengalaminya merasa berperilaku buruk, sebab mengkhianati istri dan melukai perasaan perempuan yang dikencaninya. Namun itu tidak mampu menghentikannya meniduri perempuan lain.
Orang sejenis ini tidak mempunyai kapasitas emosi yang cukup dan tidak memiliki kemampuan bertanggungjawab, bahkan menjaga moral untuk keperluan harga dirinya sekalipun. Dia mudah menyadari ada orang lain tersakiti, teman kencan baik ataupun keluarga. Namun justru merasa nikmat karena dirinya menang dalam sebuah permainan.
Pria atau pun perempuan yang mempunyai perilaku seperti itu digolongkan sociopath karena tidak mempunyai perhatian dan penghargaan terhadap orang lain.
Berulang kali melakukan hal sama dan tidak membuatnya jera. Perilaku ini sangat mungkin merusak perkawinan dan pekerjaan.
Jika ingin berhenti, lakukan saat ini juga. Jika tidak berhasil berarti sudah saatnya meminta bantuan profesional. Karena perilaku ini dapat diibaratkan terkena infeksi penyakit yang makin lama makin parah.
Sekadar catatan, kecanduan seks lebih banyak terjadi pada pria. Mereka umumnya tampil menawan dan kharismatik. Orang sejenis ini tidak sulit menarik lawan jenis dan dengan cepat dapat membawanya ke ranjang. Jika Anda, para perempuan, bertemu dengan pria seperti ini, sebaiknya segera menyingkir. [L1]
Mata selalu jelalatan, tak pernah bosan dengan film porno, tetap menyimpan pacar-pacar lama dan terus mencari teman kencan baru, banjir SMS, aktif browsing internet dan mendapat 30 e-mail erotis setiap hari. Bila ketemu lalu berhubungan seks.
Pria berusia 40-an ini berpendidikan baik, beristrikan wanita cantik, baik, cerdas dan mempunyai kehidupan seks normal. Mereka telah saling kenal sejak 25 tahun lalu, namun tidak pernah mampu menghentikannya 'belanja' ke sana kemari.
Terapis seks menggolongkan orang seperti ini sebagai kecanduan seks dan sociopath. Seperti kecanduan pada umumnya, merasa mendapat imbalan dan kepuasan jika berhasil melakukannya.
Permainan ini menghasilkan dopamine yang melibatkan syarat neurotransmitter dalam otak yang menghasilkan perasaan bergairah dan merasa menang.
Perilaku ini sudah barang tentu akan membawa ke situasi yang sangat buruk apabila tidak diikuti dengan perasaan bersalah dan empati terhadap pihak lain.
Secara intelektual, mereka yang mengalaminya merasa berperilaku buruk, sebab mengkhianati istri dan melukai perasaan perempuan yang dikencaninya. Namun itu tidak mampu menghentikannya meniduri perempuan lain.
Orang sejenis ini tidak mempunyai kapasitas emosi yang cukup dan tidak memiliki kemampuan bertanggungjawab, bahkan menjaga moral untuk keperluan harga dirinya sekalipun. Dia mudah menyadari ada orang lain tersakiti, teman kencan baik ataupun keluarga. Namun justru merasa nikmat karena dirinya menang dalam sebuah permainan.
Pria atau pun perempuan yang mempunyai perilaku seperti itu digolongkan sociopath karena tidak mempunyai perhatian dan penghargaan terhadap orang lain.
Berulang kali melakukan hal sama dan tidak membuatnya jera. Perilaku ini sangat mungkin merusak perkawinan dan pekerjaan.
Jika ingin berhenti, lakukan saat ini juga. Jika tidak berhasil berarti sudah saatnya meminta bantuan profesional. Karena perilaku ini dapat diibaratkan terkena infeksi penyakit yang makin lama makin parah.
Sekadar catatan, kecanduan seks lebih banyak terjadi pada pria. Mereka umumnya tampil menawan dan kharismatik. Orang sejenis ini tidak sulit menarik lawan jenis dan dengan cepat dapat membawanya ke ranjang. Jika Anda, para perempuan, bertemu dengan pria seperti ini, sebaiknya segera menyingkir. [L1]
No comments:
Post a Comment