multi info, hiburan, pengetahuan, dan aneka informasi

Amerika Diperbudak Jepang

Jepang memang kalah dari sekutu pimpinan Amerika ketika perang dunia kedua. Bila melihat kenyataan, Jepang seharusnya membayar biaya kerugian perang kepada pihak yang menang sebagaimana Jerman.

Namun Jepang justru berkelit cerdik, dengan dalih undang-undang cinta damai. Jepang mengecilkan anggaran militer dan mengundang Amerika untuk berpangkal di Jepang.

Akibatnya, APBN Jepang tidak terlalu terbebani oleh anggaran militer. Hasilnya keamanan wilayah pun terjamin dengan keberadaan Amerika dari ancaman China dan Korea Utara. Dan Jepang dapat membangun dengan cepat.

Nah, sekarang Amerika baru merasa terbodohi oleh si Jepang yang kalah perang. Yup, silahkan baca dibawah ini

AS Rayu Jepang soal Anggaran Militer

“Keberatan” Terus Tanggung Biaya Pertahanan Negeri Itu
TOKYO - Amerika Serikat (AS) menganjurkan Jepang meningkatkan anggaran pertahanannya. Anjuran tersebut disampaikan setelah Duta Besar AS untuk Jepang Thomas Schieffer mengaku prihatin atas minimnya anggaran pertahanan negeri itu. Schieffer pun lantas menunjuk anggaran pertahanan Tiongkok dan Korea Selatan sebagai pembanding.

Menurut Schieffer, Jepang seharusnya berbagi beban biaya pertahanannya dengan AS. Sebab, selama ini sebagian besar biaya pertahanan Jepang “ditutup” AS di bawah perjanjian keamanan antara kedua negara. Perjanjian itu pula yang membuat anggaran pertahanan AS meningkat hampir dua kali lipat dari 1998-2007.

“Kami meyakini bahwa menjalin kerja sama dengan negara yang punya kemampuan militer mumpuni selama sepuluh tahun terakhir ini sangat menguntungkan bagi Jepang,” kata Schieffer dalam pidatonya.

Anggaran pertahanan yang dimiliki Jepang berkaitan dengan anggaran tahunan yang disusun setiap April. April lalu, anggaran yang disahkan adalah JPY 4,78 triliun (sekitar Rp 424 triliun). Jumlah tersebut berkurang 0,5 persen dibanding anggaran tahun lalu. Konstitusi cinta damai yang diterapkan Jepang membatasi anggaran pemeliharaan untuk militer.

Selama ini, boleh jadi Jepang memang cukup diuntungkan dengan menjalin kerja sama militer dengan AS. Jumlah serdadu AS di Jepang saat ini hampir 50 ribu orang. Mereka diwajibkan untuk turut menjaga keamanan Jepang.

Kendati demikian, tidak bisa dimungkiri bahwa banyaknya serdadu AS itu menimbulkan kekhawatiran di bidang lain. Misalnya, meningkatnya angka pemerkosaan dan tindak kriminal lain. Beberapa waktu lalu, seorang Marinir AS divonis empat tahun karena terbukti memerkosa seorang gadis pelajar Jepang berusia 14 tahun.

Sementara itu sidang kabinet majelis tinggi parlemen Jepang mengesahkan rancangan undang-undang yang mencabut larangan penggunaan luar angkasa untuk urusan militer. Rancangan undang-undang itu didukung sepenuhnya oleh pemerintah dan Partai Demokrat Jepang yang menjadi kelompok oposisi di parlemen. Dengan begitu, pemerintah memperbolehkan perkembangan serta pengoperasian satelit mata-mata. (Rtr/dia/ruk)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive