Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) meraih hasil gemilang dalam acara yang digelar di Mongolia 20-28 April ini. Para pelajar tingkat SMA ini berhasil menggondol tiga emas. Para ilmuwan muda itu pun berhak duduk sebagai runner up setelah China yang keluar sebagai juara umum dengan meraih 8 emas.
“Ini melampaui target kami, yakni dua emas,” kata Public Relations Yayasan Tim Olimpiade Fisika Indonesia Lidya, Minggu (27/4).
Olimpiade fisika ke-9 ini digelar di Ulaanbaatar, Mongolia, dan diikuti 136 peserta dari 18 negara. TOFI yang dipimpin Hendra Kwee (alumnus TOFI 1997) meraih 3 emas, 1 perak, 1 perunggu, dan 4 honorable mention. Emas Indonesia diraih Adam Badra Cahaya (dari SMAN 1 Jember), Rudy Handoko (SMA Sutomo 1 Medan), dan Kevin Winata (SMAK Penabur Jakarta).
Dalam kompetisi kali ini, China menjadi negara pengumpul medali emas terbanyak dengan 8 emas. Disusul Indonesia, Taiwan dan Vietnam (2 emas), Thailand dan Singapura (1 emas).
Lidya menjelaskan, saat kembali ke tanah air, Adam Cs kembali akan mengikuti seleksi. Mereka akan dipersiapkan untuk mengikuti International Physics Olimpiad ke-39 yang digelar di Hanoi, Vietnam pada 20-29 Juli mendatang. 83 Negara sudah menyatakan ikut dalam kompetisi ini.
Tim International Conference of Young Scientist (ICYS) Indonesia juga tidak kalah dengan Tim Olimpiade Fisika. Meski tidak berhasil merebut emas, namun mereka berhasil meraih 1 perak dan 3 perunggu. Gelar best performance pun berhasil disabet.
ICYS merupakan ajang perlombaan hasil penelitian di bidang fisika, matematika, komputer, dan ekologi. Para pelajar berusia 14-18 tahun juga harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Dalam penyelenggaraan ICYS ke-15 ini digelar di Chernivtsi, Ukraina pada 18-23 April.
Tim Indonesia meraih 1 perak dan 1 perunggu dalam bidang ekologi, 2 perunggu dalam bidang fisika. Juga meraih gelar best performace dalam bidang fisika, 1 most creative di bidang computer science, 1 special award for teaching di bidang fisika, dan 1 special award for performance dalam bidang matematika.
“Dari 9 project yang dibawakan, 8 meraih penghargaan. Ini suatu prestasi yang sangat membanggakan,” kata Lidya.(detikinet/ant)
“Ini melampaui target kami, yakni dua emas,” kata Public Relations Yayasan Tim Olimpiade Fisika Indonesia Lidya, Minggu (27/4).
Olimpiade fisika ke-9 ini digelar di Ulaanbaatar, Mongolia, dan diikuti 136 peserta dari 18 negara. TOFI yang dipimpin Hendra Kwee (alumnus TOFI 1997) meraih 3 emas, 1 perak, 1 perunggu, dan 4 honorable mention. Emas Indonesia diraih Adam Badra Cahaya (dari SMAN 1 Jember), Rudy Handoko (SMA Sutomo 1 Medan), dan Kevin Winata (SMAK Penabur Jakarta).
Dalam kompetisi kali ini, China menjadi negara pengumpul medali emas terbanyak dengan 8 emas. Disusul Indonesia, Taiwan dan Vietnam (2 emas), Thailand dan Singapura (1 emas).
Lidya menjelaskan, saat kembali ke tanah air, Adam Cs kembali akan mengikuti seleksi. Mereka akan dipersiapkan untuk mengikuti International Physics Olimpiad ke-39 yang digelar di Hanoi, Vietnam pada 20-29 Juli mendatang. 83 Negara sudah menyatakan ikut dalam kompetisi ini.
Tim International Conference of Young Scientist (ICYS) Indonesia juga tidak kalah dengan Tim Olimpiade Fisika. Meski tidak berhasil merebut emas, namun mereka berhasil meraih 1 perak dan 3 perunggu. Gelar best performance pun berhasil disabet.
ICYS merupakan ajang perlombaan hasil penelitian di bidang fisika, matematika, komputer, dan ekologi. Para pelajar berusia 14-18 tahun juga harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Dalam penyelenggaraan ICYS ke-15 ini digelar di Chernivtsi, Ukraina pada 18-23 April.
Tim Indonesia meraih 1 perak dan 1 perunggu dalam bidang ekologi, 2 perunggu dalam bidang fisika. Juga meraih gelar best performace dalam bidang fisika, 1 most creative di bidang computer science, 1 special award for teaching di bidang fisika, dan 1 special award for performance dalam bidang matematika.
“Dari 9 project yang dibawakan, 8 meraih penghargaan. Ini suatu prestasi yang sangat membanggakan,” kata Lidya.(detikinet/ant)
No comments:
Post a Comment