Sedemikian sulitnyakah bagi AS sehingga untuk menemukan pimpinan jaringan al-Qaidah, Usamah bin Ladin, AS sampai harus mengerahkan para ahli geografinya. Tak tanggung-tanggung, para ahli geografi ini menggunakan alat khusus yang biasa digunakan untuk melacak spesies-spesies hewan berbahaya, hanya untuk menemukan tempat persembunyian bin Ladin.
Meskipun agak janggal, para ahli geografi AS itu mengklaim berhasil menemukan lokasi Usamah bin Ladin dengan menggunakan alat tersebut. “Dia mungkin sedang duduk-duduk di sana,” kata Thomas W. Gillespie, seorang biogeografer dari Universitas California pada harian Los Angeles Times, edisi Sabtu kemarin.
Gillespie yang sekaligus memimpin tim pakar geografi itu mengungkapkan bahwa Bin Ladin berada di kota Parachinar, sebelah baratlaut Pakistan. Menurut Gillespie, timnya menggunakan dua dasar teori geografi untuk menemukan Bin Ladin.
Teori pertama, dikenal dengan “distance-decay theory” yang menyebutkan bahwa makin jauh seekor binatang atau seseorang dari habitat asalnya, maka makin kecil peluang binatang atau orang bersangkutan menemukan lingkungan yang sesuai.
Teori kedua adalah “island biogeographic theory” yang menyebutkan bahwa hewan atau manusia cenderung untuk pindah ke tempat yang lebih besar dan lebih dekat, yang bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya.
Para ilmuwan itu memulai pelacakan mereka dengan menggunakan peta satelit yang difokuskan pada lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian terakhir Bin Ladin di Tora Bora, sebelah timur Afghanistan. Dengan mengesampingkan wilayah-wilayah di perbatasan Afghanistan-Pakistan yang berada di bawah kontrol pasukan AS, para peneliti itu menyimpulkan bahwa Bin Ladin kemungkinan besar sudah pindah ke daerah pedalaman Pakistan di Kuram dan menetap di Parachinar.
Direktur Geopastial Intelligence and Investigation di Universitas Texas, Kim Rossmo mengatakan teknik terbukti sukses ketika digunakan untuk melacak keberadaan penjahat berbahaya seperti Raymond Lopez yang divonis hukuman 139 tahun oleh pengadilan AS, dalam kasus perampokan.
Tim pelacak dari kalangan ahli geografi ini sudah memberitahu FBI tentang hasil kerja mereka, tapi belum mendapat respon. Satu hal yang aneh mengingat pemerintah AS begitu berambisi untuk menangkap Bin Ladin hingga harus menginvasi negara lain.
Pemerintah AS memburu pimpinan al-Qaida, Usamah bin Ladin hingga harus menumbangkan pemerintahan Taliban di Afghanistan, setelah peristiwa serangan 11 September 2001. Bin Ladin dituding sebagai dalang serangan Black September itu dan pemerintah AS menyediakan hadiah sebesar 25 juta dollar bagi siapa saya yang bisa memberikan informasi keberadaan Bin Ladin.
Tapi selama hampir tujuh tahun sejak invasi AS ke Afghanistan, Bin Ladin tidak pernah tertangkap atau tercium keberadaannya. Bin Ladin malah membuat AS fobia dengan penampakan dan pesan-pesan yang disampaikannya lewat rekaman video.
Presiden baru AS Barack Obama berusaha mengubah kebijakan AS terhadap Bin Ladin. Obama mengatakan, target membunuh atau menangkap Bin Ladin seharusnya tidak lagi menjadi prioritas utama untuk mengalahkan al-Qaidah. AS sudah kalah atau sedang melancarkan strategi penjajahan baru dengan dalih menumpas al-Qaidah?
http://mediamuslim.blogdetik.com/pabochech/361/cara-pakar-geografi-as-lacak-usamah-bin-ladin/
No comments:
Post a Comment