Krisis finansial Amerika yang diawali dari kejatuhan Lehman Brothers semakin meluas dampaknya. Akankah berimbas ke Indonesia? Bisa jadi. Kondisi bisnis dan ekonomi menjadi serba tidak menentu. Tidak ada yang bisa meramalkan secara tepat apa yang akan terjadi sekian bulan ke depan. Sebagai pekerja, apa yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasinya? Mungkin tidak banyak. Tetapi beberapa hal berikut ini mungkin bisa disimak dan dijadikan bahan pemikiran :
1. Krisis keuangan biasanya akan menelan banyak korban. Akan ada perusahaan-perusahaan yang tumbang. Kadang tidak pandang bulu. Tidak peduli berapapun umurnya, berapapun besarnya. Lehman Brothers yang semula begitu bergengsi dan sudah berdiri sejak tahun 1850, akhirnya jatuh dengan dramatis. Tidak ada perusahaan yang betul-betul aman dan bisa menjamin keamanan berkarir bagi karyawannya.
2. Perusahaan yang terkena imbas krisis mungkin terpaksa harus melakukan PHK atau mungkin merumahkan karyawannya untuk sementara waktu. Mungkin sebagian, mungkin juga seluruhnya.
3. Karyawan seperti apa yang pertama akan dikorbankan? Yang kontribusinya paling sedikit dan yang tidak menunjukkan performa kerja yang baik. Perusahaan akan menghargai dan bila memungkinkan pasti akan mempertahankan karyawan yang memiliki performa kerja yang baik dan berprestasi. Karyawan yang sudah tidak bisa menunjukkan performa kerja yang baik, tak peduli berapa tahun ia sudah bekerja, pasti akan disingkirkan terlebih dahulu. Loyalitas pada perusahaan tanpa performa kerja yang baik tidak akan ada harganya.
4. Karyawan seperti apa yang bisa terselamatkan?
a. Karyawan yang loyal pada profesi dan prestasi, yang tidak terlena dalam zona nyamannya setelah diangkat sebagai karyawan tetap. Seorang profesional yang loyal pada profesi dan prestasi kerja akan terus menerus bekerja keras sejak hari pertama kerja hingga hari terakhirnya. Ia juga senantiasa mempertajam dan memperdalam pengetahuan serta ketrampilan di bidangnya, sehingga ia tetap memiliki “daya jual” baik di perusahaan tempatnya berkarir ataupun di perusahaan lainnya.
b. Karyawan yang profesional dan memiliki reputasi baik. Reputasi yang baik di dunia kerja adalah modal dasar yang sangat besar artinya. Jaringan hubungan antar manusia yang begitu kompleks kadang bentuknya tidak seperti mata rantai yang linear melainkan menyerupai jaring laba-laba. Banyak orang sebetulnya saling terhubung satu sama lain tanpa menyadarinya. Misalnya kita dikenal oleh si A karena ia kenal dengan klien kita, atau karena ia berteman baik dengan bekas rekan kerja kita di kantor sebelumnya, sehingga latar belakang dan reputasi kita menjadi sesuatu yang transparan bagi orang lain.
5. Bagaimana bila kita sudah menjadi karyawan yang profesional, berprestasi dan memiliki reputasi baik? Ada juga yang bisa dilakukan mulai dari sekarang sebagai langkah antisipasi. Segera perluas network dan selalu dekatkan diri dengan sumber-sumber informasi tentang peluang karir. Jangan ragu untuk mencoba peluang-peluang baru yang menjanjikan, yang bisa datang dari mana saja, dari sumber yang mungkin tidak pernah Anda duga.
Jadi setelah libur akhir tahun usai, kini saatnya Anda kembali fokus pada karir Anda. Selamat bekerja dan selamat mengejar karir impian Anda!
1. Krisis keuangan biasanya akan menelan banyak korban. Akan ada perusahaan-perusahaan yang tumbang. Kadang tidak pandang bulu. Tidak peduli berapapun umurnya, berapapun besarnya. Lehman Brothers yang semula begitu bergengsi dan sudah berdiri sejak tahun 1850, akhirnya jatuh dengan dramatis. Tidak ada perusahaan yang betul-betul aman dan bisa menjamin keamanan berkarir bagi karyawannya.
2. Perusahaan yang terkena imbas krisis mungkin terpaksa harus melakukan PHK atau mungkin merumahkan karyawannya untuk sementara waktu. Mungkin sebagian, mungkin juga seluruhnya.
3. Karyawan seperti apa yang pertama akan dikorbankan? Yang kontribusinya paling sedikit dan yang tidak menunjukkan performa kerja yang baik. Perusahaan akan menghargai dan bila memungkinkan pasti akan mempertahankan karyawan yang memiliki performa kerja yang baik dan berprestasi. Karyawan yang sudah tidak bisa menunjukkan performa kerja yang baik, tak peduli berapa tahun ia sudah bekerja, pasti akan disingkirkan terlebih dahulu. Loyalitas pada perusahaan tanpa performa kerja yang baik tidak akan ada harganya.
4. Karyawan seperti apa yang bisa terselamatkan?
a. Karyawan yang loyal pada profesi dan prestasi, yang tidak terlena dalam zona nyamannya setelah diangkat sebagai karyawan tetap. Seorang profesional yang loyal pada profesi dan prestasi kerja akan terus menerus bekerja keras sejak hari pertama kerja hingga hari terakhirnya. Ia juga senantiasa mempertajam dan memperdalam pengetahuan serta ketrampilan di bidangnya, sehingga ia tetap memiliki “daya jual” baik di perusahaan tempatnya berkarir ataupun di perusahaan lainnya.
b. Karyawan yang profesional dan memiliki reputasi baik. Reputasi yang baik di dunia kerja adalah modal dasar yang sangat besar artinya. Jaringan hubungan antar manusia yang begitu kompleks kadang bentuknya tidak seperti mata rantai yang linear melainkan menyerupai jaring laba-laba. Banyak orang sebetulnya saling terhubung satu sama lain tanpa menyadarinya. Misalnya kita dikenal oleh si A karena ia kenal dengan klien kita, atau karena ia berteman baik dengan bekas rekan kerja kita di kantor sebelumnya, sehingga latar belakang dan reputasi kita menjadi sesuatu yang transparan bagi orang lain.
5. Bagaimana bila kita sudah menjadi karyawan yang profesional, berprestasi dan memiliki reputasi baik? Ada juga yang bisa dilakukan mulai dari sekarang sebagai langkah antisipasi. Segera perluas network dan selalu dekatkan diri dengan sumber-sumber informasi tentang peluang karir. Jangan ragu untuk mencoba peluang-peluang baru yang menjanjikan, yang bisa datang dari mana saja, dari sumber yang mungkin tidak pernah Anda duga.
Jadi setelah libur akhir tahun usai, kini saatnya Anda kembali fokus pada karir Anda. Selamat bekerja dan selamat mengejar karir impian Anda!
No comments:
Post a Comment