Senin, 14 Mei 2007 17:29
From http://www.kapanlagi.com/
Kapanlagi.com - Sedikitnya satu miliar orang menghadapi resiko kehilangan tempat tinggal mereka selama empat dasawarsa mendatang akibat konflik dan bencana alam yang akan bertambah parah dengan pemanasan global, demikian peringatan satu badan bantuan Senin.
Dalam satu laporan, Christian Aid, yang berpusat di Inggris, menyatakan negara di seluruh dunia, terutama negara paling miskin, sekarang menghadapi perpindahan penduduk terbesar karena terpaksa --kondisi yang akan membuat pengungsian akibat Perang Dunia II jadi tak berarti.
Dalam apa yang saat itu menjadi "pengungsian penduduk terbesar dalam sejarah modern", katanya, 66 juta orang kehilangan tempat tinggal di seluruh Eropa sampai Mei 1945, selain beberapa juta orang lagi di China.
Kini, sebanyak 163 juta orang di seluruh dunia telah kehilangan tempat tinggal akibat berbagai faktor seperti konflik, kemarau dan banjir serta proyek pembangunan ekonomi seperti bendungan, pembalakan dan perkebunan gandum, katanya.
"Kami percaya bahwa migrasi terpaksa sekarang menjadi ancaman paling mendesak yang dihadapi rakyat miskin di dunia berkembang," kata John Davison, penulis "Human Tide: the real migration crisis".
Meskipun jumlah tersebut sudah "sangat tinggi", laporan tersebut memperingatkan bahwa "pada masa depan, perubahan iklim akan mendorongnya jadi lebih banyak lagi".
"Kami memperkirakan bahwa selama beberapa tahun antara sekarang dan 2050, sebanyak satu miliar orang akan kehilangan tempat tinggal mereka", demikian antara lain isi laporan setebal 52 halaman itu.
Jumlah tersebut meliputi 645 juta orang yang bermigrasi akibat proyek pembangunan, dan 250 juta orang karena fenomena seperti pemanasan global seperti banjir, kemarau dan kelaparan, katanya.
Konflik di wilayah Darfur, Sudan barat, yang telah membuat lebih dari dua juta orang kehilangan tempat tinggal, katanya, bukan hanya dipicu oleh kekuatan politik tapi juga disebabkan oleh persaingan untuk memperoleh lahan untuk menggembalakan ternak serta air, yang kian langka.
"Para ahli keamanan khawatir bahwa migrasi baru ini akan menyulut konflik yang tak pernah terjadi sebelumnya dan memicu masalah baru di berbagai daerah di dunia --terutama di negara paling miskin-- tempat sumber daya alam paling langka," kata satu pernyataan yang menyertai laporan itu.
"Satu dunia dengan banyak Darfur kian menjadi mimpi buruk," katanya.
Masalahnya makin mengkhawatirkan sementara mereka yang kehilangan tempat tinggal di negara mereka sendiri tak memiliki hak berdasarkan hukum internasional dan tak mempunyai suara resmi, katanya.
Laporan tersebut juga mengutip kajian kasus di Kolombia, Mali dan Myanmar, yang dulu bernama Burma, sebagai kasus utama keprihatinan.
Sementara jutaan orang telah menyelamatkan diri dari perang saudara antara kelompok paramiliter dan gerilyawan dalam 20 tahun terakhir, katanya, rakyat Kolombia sekarang menyaksikan banyak lahan diambil oleh anggota paramiliter yang berubah jadi pengusaha dan membuat kebun kelapa sawit serta kebun lain.
Di Myanmar, katanya, kelompok etnik minoritas seperti Karen telah menderita akibat beberapa dasawarsa kerusuhan, pengungsian dan penghukuman hanya untuk menyaksikan penguasa militer sekarang menggunakan lahan yang dibersihkan untuk membuat bendungan, pembalakan dan kebun kelapa sawit.
Perubahan cuaca, katanya, akan mendorong pertumbuhan perkebunan penghasil gandum sementara negara kaya meningkatkan permintaan akan bahan bakar bio dalam upaya mengurangi buangan karbon dioksida ke atmosfir.
"Di Mali, ancaman akibat perubahan iklim lebih membayang lagi," katanya.
Hasil pertanian telah merosot tajam sementara curah hujan berkurang dan tak beraturan, sehingga petani terpaksa meninggalkan lahan mereka agar mereka dapat menghidupi keluarga mereka.
Christian Aid, yang dibentuk untuk membantu pengungsi akibat Perang Dunia II, menyiarkan laporan tersebut untuk memperingati 50 tahun pengumpulan dana dari rumah-ke-rumah di Inggris.
Badan itu berharap dapat mengumpulkan 15,5 juta poundsterling (22,72 juta euro, atau US$30,7 juta). (*/cax)
Home
» Kompetisi Website Kompas MuDA - IM3
» Pemanasan global
» Satu Miliar Kehilangan Tempat Tinggal Pada 2050 Akibat Pemanasan Global
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2009
(1262)
-
▼
January
(190)
- Aksi Manusia Yang Lebay dan Aneh !
- Upacara Unik Adat Perkawinan Suku Using !
- Telanjang Dada, Paris Hilton Jadi Buah Mulut di Lo...
- Capello Dibuat Lemas Penari Erotis !
- Tentara AS Pecahkan Rekor Bunuh Diri !
- Foto Monumen Raksasa Sepatu Zaidi !
- PM Lesbian Pertama di Dunia !
- Foto - Foto Gempa Bumi Yang Memilukan !
- Es di Greenland dan Global Warming
- Kreasi Unik Dan Botol dan kaleng ( Bagus ! )
- Manfaat Aroma Terapi
- Tips Atasi Pilek Tanpa Obat
- Starbucks Kurangi 6.700 Karyawan !
- Tips Mengencangkan Pantat
- Semut Paling Pintar di Dunia !
- Polantas Yang Menari Sambil Bertugas !
- Lapisan ozon
- Dampak kebakaran liar
- Penyebab kebakaran liar
- Kebakaran liar
- Penampakan Aneh Bumi Dilihat Dari Satelit !
- Cantik Dengan Totok Wajah
- Tips Menyiasati Dampak Kafein Dari Teh
- 10 Pria India Dengan Kumis & Jenggot Terunik !
- Mengapa Pria Mesti Memakai Celana?
- Kebiasaan Buruk Yang Merusak Penampilan
- Tips Tuntaskan Noda Jerawat Dengan Bahan Alami
- Foto - Foto Gerhana Matahari Cincin di Indonesia !
- Koin - Koin Langka dan Mahal Indonesia !
- Purchasing green energy through the electrical grid
- Green energy
- Energi ramah lingkungan
- Energi terbarui
- Sel surya
- Mobil listrik
- Panel surya
- Energi bio dari limbah
- Biofuel
- Bahan bakar fosil
- Mengukur pemanasan global
- Effects of global warming
- Tips Hilangkan Stress Dengan Yoga
- Tempat Tidur Presiden Obama !
- Perkelahian Preman Di Tempat Dugem ( Video ! )
- TKI di Hongkong Tampil Modis dan Cantik !
- Pertunjukan Gamelan Oleh Para Bule Amerika !
- Menkeu Sri Mulyani Selingkuh !
- Sidang Terdakwa Teroris 11 September 2001
- Anak Ajaib Yang Bisa Menghafal Al Quran !
- Bisnis Yang Paling Bertahan Disituasi Krisis Global !
- Karbon di atmosfer
- Siklus karbon
- Gaji Dirut PDAM Rp 264 Juta !
- Karbon dioksida
- Mengapa Saya Bangga Menjadi Orang Indonesia ?
- Soekarno Adalah Presiden Amerika !
- Obama Berbahasa Indonesia Terekam Video !
- Teks Sumpah Obama yang Keliru di Hari Pelantikan
- Ribuan Buruh Pabrik Rokok Resah Terancam Fatwa Har...
- Produk Daur Ulang Sampah Plastik Dijual Di Hypermart
- Kegiatan daur-ulang sampah
- Pengusaha Pura-Pura Mati Hindari Tagihan Hutang
- Lelaki Tergemuk Yang Sekarang Sangat Langsing ( Aj...
- Tips Rambut Tetap Sehat Sehabis Smoothing
- Rambut Dicatok? Bukan Masalah
- Monyet Pintar Yang Jadi Pelayan di Restoran Jepang !
- Singapura Ditinggal 200.000 Penduduknya !
- Kegunaan ozon
- Ancaman dari klorofluorokarbon (CFC)
- Dampak akibat penipisan ozon
- Hidrokarbon
- Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA.: Teknologi Bersih Ceg...
- Pencemaran udara
- Projections of future climate change
- Global climate model
- Type Karyawan Yang Tidak Akan Terkena PHK !
- Cara Ikan Hiu Menangkap Mangsanya ( Keren ! )
- Indonesia Segera Jadi Produsen Gas Terbesar !
- Prabowo Subianto Tidak Mau Jadi Nomor Dua di Indon...
- Jurang Antara Si Miskin dan Kaya di China !
- Manusia Tanpa Wajah di Inggris !
- Lapisan Es Terus Mencair, Beruang Kutub Terancam
- Ini Lho hadiah Kompetisi Website Kompas MuDA - IM3
- Komunikasi Visual sebagai Advokasi Lingkungan Hidup
- Pasca Perang, Irak Harus Membayar Mahal Kerusakan ...
- Perang dan Tragedi Lingkungan
- Depo Plumpang - Terbesar dan Termodern di Indonesia !
- Toko Elektronik Terbesar di Amerika Akhirnya Bangk...
- Festival Menjinakkan Ular Cobra di India !
- Seorang Ibu Melahirkan Setelah Meninggal 2 Hari !
- kerusakan ozon
- Gelombang Laut Jawa Diperkirakan Naik 3 Meter
- Waspadai Gelombang Laut naik Dampak Badai Krosa
- Kalau Otak Sudah Mumet Hadapi Ujian !
- Pidato Perpisahan Bush : Saya Telah Membuat Negara...
- Kosakata Bahasa Indonesia Bertambah 13 Ribu
- Tips Membawa Mobil Waktu Banjir !
- Rambut Manusia Sebagai Pengganti Pupuk Urea
- Orientasi Model Baru Mahasiswa Sekarang !
- Ilmuwan Korea Tidak Lulus Jadi Tukang Sapu !
-
▼
January
(190)
No comments:
Post a Comment