Jubah Tembus Pandang, Tak cuma di Harry Potter |
Jubah tembus pandang sering diceritakan dalam cerita-cerita. Dalam dunia fiksi, seperti film Harry Potter, Star Trek, atau Star Wars, jubah tembus pandang menjadi salah satu sumber keajaiban. Orang pemakai jubah akan tidak terlihat (invisible). Makanya, jubah tembus pandang ini disebut juga dengan Invisible Cloak.
Apakah mungkin, jubah seperti ini dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya: mungkin. Hal ini bersesuaian dengan hukum-hukum Fisika. Ilmuwan Inggris dan USA telah menghasilkan jubah yang dapat mencegah pendeteksian silinder tembaga oleh gelombang mikro.
Bagaimana cara kerja jubah kasat mata ini? Ceritanya, jubah ditempeli logam berupa silinder tembaga. Saat cahaya mengarah pada bagian belakang jaket, logam tembaga akan mengalirkan cahaya tersebut ke depan jubah dan jatuh pada mata pengamat. Hal ini akan membuat jubah tampak tembus pandang.
Kekurangannya, berhubung karena objek yang digunakan bekerja hanya dalam dua dimensi dan hanya pada gelombang mikro, maka cahaya harus dari belakang dan pengamat harus dari depan jubah. Dengan kata lain, ‘ketidaknampakan’ hanya bekerja pada dua dimensi, belum bisa pada segala arah.
Jubah menghilangkan benda karena cahaya dari sumber cahaya yang jatuh pada benda dipantulkan tidak ke mata pengamat melainkan ke arah lain, T: terlihat; TT: tidak terlihat.
Sebenarnya, untuk membuat sebuah obyek benar-benar menghilang dari hadapan mata seseorang, sebuah selubung atau jubah harus berinterasi secara simultan dengan semua panjang gelombang. Panjang gelombang akan berkaitan dengan warna yang menyusun cahaya sendiri.
Untuk penelitian selanjutnya, rancangan akan membutuhkan jarum-jarum mungil pada semua sudut, sehingga memaksa cahaya untuk diteruskan mengelilingi selubung. Hal ini akan membuat segala yang terdapat dalam kerucut terlihat menghilang karena cahaya tidak lagi dipantulkan.
Hei, menurutmu, apakah metode ini dapat diterapkan, untuk membuat seseorang tidak terlihat? Di satu sisi, terlalu berat rasanya, jubah yang dirancang dan harus dikenakan. Karena lempeng tembaga tentunya menambah massa jubah. Ya kan? [myscienceblogs/yess/tyo]
Apakah mungkin, jubah seperti ini dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya: mungkin. Hal ini bersesuaian dengan hukum-hukum Fisika. Ilmuwan Inggris dan USA telah menghasilkan jubah yang dapat mencegah pendeteksian silinder tembaga oleh gelombang mikro.
Bagaimana cara kerja jubah kasat mata ini? Ceritanya, jubah ditempeli logam berupa silinder tembaga. Saat cahaya mengarah pada bagian belakang jaket, logam tembaga akan mengalirkan cahaya tersebut ke depan jubah dan jatuh pada mata pengamat. Hal ini akan membuat jubah tampak tembus pandang.
Kekurangannya, berhubung karena objek yang digunakan bekerja hanya dalam dua dimensi dan hanya pada gelombang mikro, maka cahaya harus dari belakang dan pengamat harus dari depan jubah. Dengan kata lain, ‘ketidaknampakan’ hanya bekerja pada dua dimensi, belum bisa pada segala arah.
Jubah menghilangkan benda karena cahaya dari sumber cahaya yang jatuh pada benda dipantulkan tidak ke mata pengamat melainkan ke arah lain, T: terlihat; TT: tidak terlihat.
Sebenarnya, untuk membuat sebuah obyek benar-benar menghilang dari hadapan mata seseorang, sebuah selubung atau jubah harus berinterasi secara simultan dengan semua panjang gelombang. Panjang gelombang akan berkaitan dengan warna yang menyusun cahaya sendiri.
Untuk penelitian selanjutnya, rancangan akan membutuhkan jarum-jarum mungil pada semua sudut, sehingga memaksa cahaya untuk diteruskan mengelilingi selubung. Hal ini akan membuat segala yang terdapat dalam kerucut terlihat menghilang karena cahaya tidak lagi dipantulkan.
Hei, menurutmu, apakah metode ini dapat diterapkan, untuk membuat seseorang tidak terlihat? Di satu sisi, terlalu berat rasanya, jubah yang dirancang dan harus dikenakan. Karena lempeng tembaga tentunya menambah massa jubah. Ya kan? [myscienceblogs/yess/tyo]
No comments:
Post a Comment