multi info, hiburan, pengetahuan, dan aneka informasi

Selingkuh Itu Indah

"Selingkuh Itu Indah" adalah kumpulan cerpen Agus Noor yang untuk keduakalinya dicetak oleh penerbit Galang Press. Berisi 15 cerita, antara lain Pulang, Kupu-kupu Kuning Kemilau, Nocturno, Dongeng Hitam buat Kekasih, Solitude, Teror.

Sehimpunan cerita dalam buku ini oleh Ayu Utami disebutkan memperlihatkan ide-ide tentang perkawinan yang disikapi dengan sinis dan ironis, seperti merayakan sisi manusia yang tidak terang.

Pada beberapa cerita, lewat kumpulan cerpen terbitan Galang Press ini, Agus Noor membawa kita pada kisah sehari-hari yang dikisahkan dengan penuh intensitas dan puitis, terkadang membawanya ke suasana surealis, dimana relitas dan mimpi berbaur, benda-benda seperti hidup dan menyapa kita dengan seluruh pesonanya.

Agus Noor, sering menyatakan bahwa menulis baginya ialah cara untuk menyelamatkan diri dari kegilaan. "Menulis prosa ialah dunia ganjil yang membuat saya mampu bertahan di tengah lingkungan dan situasi yang juga ganjil," katanya. Keganjilan yang bisa terasa dalam banyak prosanya. Oleh Korie Layun Rampan dimasukkan sebagai sastrawan angkatan 2000 (Pena Kencana).

Buku-buku kumpulan cerpennya yang sudah terbit antara lain, Memorabilia (Yayasan untuk Indonesia, 1999), Bapak Presiden yang Terhormat (Pustaka Pelajar, 2000), Selingkuh Itu Indah (Galang Press, 2001), Rendezvous: Kisah Cinta yang Tak Setia (Galang Press, 2004) Potongan Cerita di Kartu Pos (Penerbit Buku Kompas, 2006). Dua kumpulan cerpennya yang tengah ia siapkan adalah Sebungkus Nasi dari Tuhan dan Sepasang Mata Penari Telanjang. Bukunya yang lain adalah kumpulan monolog Matinya Toekang Kritik (Lamalera, 2006).

Selain itu cerpen-cerpennya juga terhimpun dalam antologi bersama, seperti Lampor (Cerpen Pilihan Kompas, 1994) dan Jl. Asmaradana (Cerpen Pilihan Kompas, 2005), Kitab Cerpen Horison Sastra Indonesia (Majalah Horison dan The Ford Foundation, 2002), Dari Pemburu ke Tapuetik (Majelis Sastra Asia Tenggara dan Pusat Bahasa, 2005), dll.

Menerima penghargaan sebagai cerpenis terbaik pada Festival Kesenian Yogyakarta 1992. Mendapatkan sertifikat Anugerah Cerpen Indonesia dari Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1992 untuk tiga cerpennya: Keluarga Bahagia, Dzikir Sebutir Peluru dan Tak Ada Mawar di Jalan Raya. Sedang cerpen Pemburu oleh majalah sastra Horison, dinyatakan sebagai salah satu karya terbaik yang pernah terbit di majalah itu selama kurun waktu 1990-2000. Dan cerpen Piknik masuk dalam Anugerah Kebudayaan 2006 Departemen Seni dan Budaya untuk kategori cerpen.

Dua draf novelnya masih ia simpan. Ia sangat yakin, bahwa di dunia ini ada tiga Agus Noor, yang serupa dan persis sama. Makanya, bila suatu hari anda berjumpa dengan seseorang yang mengaku Agus Noor atau mirip Agus Noor, boleh jadi itu bukan Agus Noor yang sebenarnya. Mungkin itu kembarannya.

Untuk memastikan apakah itu Agus Noor sungguhan atau bukan, anda bisa konfirmasi ke: agus2noor@yahoo.co.id.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive