Polisi di Kongo terpaksa mengamankan 13 orang yang nyaris menjadi korban amuk massa. Pasalnya, mereka dicurigai menggunakan ilmu santet untuk mencuri atau menghilangkan alat kelamin laki-laki.
Kemampuan mereka tersebut sudah menjadi "kabar burung" yang membuat resah penduduk di ibu kota Kongo, Kinshasa. Rumor tersebut menyebar luas di Kinshasa sejak pekan lalu, bahkan sudah jadi bahan pembicaraan di sejumlah stasiun radio.
Para pendengar, khususnya laki-laki, diwanti-wanti untuk waspada bila melihat orang yang mengenakan beberapa cincin emas di angkutan umum. Orang yang berciri-ciri seperti itulah yang diyakini sebagai dukun penghilang alat kelamin.
"Beberapa orang mengaku kehilangan alat kelamin – atau ada yang bentuknya mengecil – setelah disentuh oleh si dukun."
Merasa keresahan dikalangan penduduk sudah di luar akal sehat, polisi setempat akhirnya mengambil tindakan. Polisi tidak saja menangkap orang yang dicurigai sebagai tukang santet, namun juga mereka yang mengaku menjadi korban.
Kepala Polisi Kinshasa, Jean-Dieudonne Oleko, Selasa (22/4) lalu, menilai bahwa isu tersebut sengaja diembuskan untuk memeras. Dibantu pengakuan orang yang mengaku menjadi korban, si dukun dengan tipu dayanya berupaya memeras sasarannya dengan berjanji mengembalikan alat kelaminnya ke bentuk semula bila diberi uang.
"Kalau korban masih yakin penisnya tidak hilang, si dukun akan berdalih kepada korban bahwa alat kelaminnya telah mengecil atau yang bersangkutan telah menjadi impoten. Saran saya, 'Bagaimana bisa percaya kalau tidak pulang ke rumah dan membuktikannya?'" kata Oleko.[sh/jul].
Kemampuan mereka tersebut sudah menjadi "kabar burung" yang membuat resah penduduk di ibu kota Kongo, Kinshasa. Rumor tersebut menyebar luas di Kinshasa sejak pekan lalu, bahkan sudah jadi bahan pembicaraan di sejumlah stasiun radio.
Para pendengar, khususnya laki-laki, diwanti-wanti untuk waspada bila melihat orang yang mengenakan beberapa cincin emas di angkutan umum. Orang yang berciri-ciri seperti itulah yang diyakini sebagai dukun penghilang alat kelamin.
"Beberapa orang mengaku kehilangan alat kelamin – atau ada yang bentuknya mengecil – setelah disentuh oleh si dukun."
Merasa keresahan dikalangan penduduk sudah di luar akal sehat, polisi setempat akhirnya mengambil tindakan. Polisi tidak saja menangkap orang yang dicurigai sebagai tukang santet, namun juga mereka yang mengaku menjadi korban.
Kepala Polisi Kinshasa, Jean-Dieudonne Oleko, Selasa (22/4) lalu, menilai bahwa isu tersebut sengaja diembuskan untuk memeras. Dibantu pengakuan orang yang mengaku menjadi korban, si dukun dengan tipu dayanya berupaya memeras sasarannya dengan berjanji mengembalikan alat kelaminnya ke bentuk semula bila diberi uang.
"Kalau korban masih yakin penisnya tidak hilang, si dukun akan berdalih kepada korban bahwa alat kelaminnya telah mengecil atau yang bersangkutan telah menjadi impoten. Saran saya, 'Bagaimana bisa percaya kalau tidak pulang ke rumah dan membuktikannya?'" kata Oleko.[sh/jul].
No comments:
Post a Comment