Multi Info - Ada banyak sekali jenis sakit kepala. Mulai dari yang tidak perlu dikhawatirkan sampai pada sakit kepala yang merupakan gejala penyakit serius. Oleh karena itu kenali jenis sakit kepala Anda, agar dapat mengantisipasinya.
Sakit kepala sendiri terbagi 2, yaitu sekunder (sakit yang timbul akibat dari kondisi medis yang lain) dan primer (sakit kepala yang timbul bukan karena akibat dari kondisi medis lain). Sakit kepala primer termasuk:
1. Sakit kepala harian kronis
Sakit kepala ini terjadi akibat kontraksi otot. Jenis ini merupakan yang paling umum terjadi dan hampir menjadi penyebab utama sakit kepala. Sakit kepala jenis ini dapat menyebabkan rasa sakit ringan hingga sedang, sering datang dan pergi. Sakit kepala ini melibatkan menegangnya otot wajah, leher, dan kulit kepala.
2. Migran
Rasa sakit berasal dari syaraf otak dan berkaitan dengan perubahan pada otak. Rasa sakit yang diderita bisa sedang hingga parah, sering digambarkan sebagai rasa sakit seperti dihantam dan berdenyut-denyut. Migren dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama, dan biasanya terjadi dalam 1 hingga 4 kali per bulan. Migren sering dihubungkan dengan masalah sensivitas pada cahaya, suara bising, aroma, mual atau muntah, sakit pada perut, dan kehilangan selera makan.
3. Sakit kepala gabungan
Merupakan kombinasi antara migran dan sakit kepala akibat kontraksi otot.
4. Sakit kepala Cluster
Merupakan jenis yang tidak umum, namun paling parah dalam kelompok ini. Rasa sakit yang diderita intens dan sering digambarkan terasa panas atau ditusuk benda tajam berulang-ulang dan konstan. Rasa sakit yang berlebih membuat penderitanya tidak dapat duduk diam saat sakit menyerang. Rasa sakit yang timbul biasanya berada di belakang salah satu mata atau di sekitar mata, dan dalam 1 hari dapat menyerang 2 / 3 kali. Sakit kepala jenis ini dapat bertahan 2 minggu sampai 3 bulan, namun dapat hilang begitu saja dan muncul kembali.
Sakit kepala sekunder termasuk di antaranya:
1. Sakit kepala akibat Sinus
Rasa sakitnya konstan dan biasanya terjadi pada tulang pipi, kening, atau tulang hidung bagian atas. Rasa sakitnya dapat bertambah parah jika kepala digerakan secara tiba-tiba. Dapat juga terjadi dengan gejala sinus lainnya, seperti hidung berair, telinga terasa penuh, demam dan bengkak pada wajah.
2. Sakit kepala akibat hormon
Sakit kepala ini dihubungkan pda perubahan level hormon yang terjadi saat menstruasi, kehamilan, dan menopouse. Perubahan hormon ini disebabkan oleh zat kimia, seperti pil KB.
3. Sakit kepala progresif kronis
Sakit kepala ini disebut juga sakit kepala radang, dan merupakan jenis kepala yang tidak umum. Dapat terjadi akibat penyakit atau kelainan pada otak atau tengkorak.
Sakit kepala memiliki kecenderungan untuk diturunkan dalam keluarga. Sakit kepala dapat disebabkan karena faktor lingkungan dalam rumah, alergi makanan atau jenis aroma tertentu, stres, polusi, suara bising, penerangan, dan perubahan cuaca.
No comments:
Post a Comment