multi info, hiburan, pengetahuan, dan aneka informasi

MAKALAH DAMPAK PENGGUNAAN AIR CONDITIONER (AC)


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Menipisnya lapisan ozon berdampak pada tidak tersaringnya sinar ultraviolet dari matahari yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Sementara peningkatan efek rumah kaca, dapat mengakibatkan kenaikan suhu bumi secara global yang dapat mengganggu keteraturan iklim dunia.

AC di rumah anda memang diakui sangat bermanfaat. Tapi tanpa kepedulian dalam pengoperasian dan pemeliharaannya, AC yang sepertinya sederhana bisa mengancam keamanan dan kesehatan kita, keluarga kita dan mungkin anak cucu keturunan kita.

B.      Tujuan Penulisan
1.      Agar mahasiswa mengetahui dampak buruk AC bagi kesehatan
2.      Agar mahasiswa mengetahui dampak buruk AC bagi lingkungan
3.      Agar mahasiswa mengetahui tips untuk mencegah dampak negatif AC
4.      Agar mahasiswa mengetahui penanganan tentang kebocoran AC


BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.    Tips bagi Pemilik AC di rumah
AC penyejuk udara ruangan untuk rumah tangga, saat ini sudah menjadi barang yang seolah merupakan kebutuhan pokok bagi kelompok masyarakat tertentu. Terutama bagi mereka yang memang mampu secara ekonomi dan hidup di daerah panas.

Ada beberapa tips untuk lebih mengenal AC di rumah anda, terutama dalam hal pertinbangan akan efisiensi pemakaian, kesehatan dan keamanan bagi pengguna para penghuni rumah :

Semua jenis AC rumah tangga yang dijual di pasaran saat ini, dilengkapi remote-control dalam rangka kemudahan pengoperasiannya. Hal ini sering membuat para pengguna lupa. Ketika merasa gerah si pengguna seperti langsung merasa diingatkan agar menyalakan AC, tapi ketika dia sudah tidak di ruangan tersebut dan meninggalkannya dalam waktu lama, yang sering terjadi adalah lupa mematikannya. Hal ini selain bisa membuat mubazir, dimana unit AC menyala menggunakan energi listrik tapi tidak termanfaatkan, juga terdapat potensi bahaya, dimana AC menyala tanpa sesekali adanya perhatian dari pengguna. Walaupun AC sudah di-desain dari pabrik dengan pengamanan yang berlapis (terutama keamanan dari kejadian hubung singkat), bagaimana pun juga tetap dibutuhkan kewaspadaan dari pengguna akan kemungkinan perubahan yang terjadi pada AC. Entah itu perubahan suara, timbul bau, menjadi tidak dingin seperti biasanya, dsb. Karena kondisi awal perubahan ini bila dibiarkan bisa berpotensi akan kejadian hubung singkat yang sangat mungkin mengakibatkan kebakaran.
Fungsi AC adalah mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan udara dari ruangan dilewatkan pada media pendingin kemudian udara yang sama dihembuskan kembali ke ruangan, demikian seterusnya. Sehingga pada dasarnya, udara dingin yang terjadi adalah udara yang itu-itu juga dari ruangan tersebut. Trend teknologi AC rumah tangga sekarang banyak yang dilengkapi filter, ozonasi atau media pengikat bakteri. Tapi bagaimana pun juga kita sebaiknya tidak begitu saja mempercayai keefektifan perangkat kelengkapan AC tersebut dan mempertaruhkan kesehatan kita dan keluarga kita.

Paling tidak sehari sekali anda perlu mematikan AC ruangan tersebut barang satu-dua jam, dan membuka lebar-lebar pintu dan jendela agar terjadi pertukaran dengan udara luar.

Kemudian paling tidak sebulan sekali, anda perlu memeriksa dan membersihkan filter udara dan segala kelengkapan penyaring udara di dalam AC tersebut untuk selalu memastikan kondisi kerjanya.

Anda juga bisa meminimalisasi potensi gangguan kesehatan terhadap hal ini antara lain dengan cara seselektif mungkin dalam penggunaan AC. Misalnya bila dalam ruangan yang sama terdapat anggota keluarga yang sedang menderita sakit yang bisa ditularkan lewat udara, menurut saya akan lebih bijaksana bila untuk sementara tidak menggunakan AC.

Atau misalnya, anda perlu tegas mengendalikan perilaku anggota keluarga yang masih suka merokok di ruangan ber AC.

Saat anda menyapu, mengepel lantai, atau membersihkan perabot ruangan, sebaiknya juga anda harus mematikan AC ruangan tersebut atas pertimbangan kesehatan orang-orang di dalam ruangan tersebut.
Hal lain yang juga perlu perhatian adalah, di dalam unit AC terhadap zat media yang disirkulasikan untuk dimanfaatkan sebagai fungsi pendinginan, yang saat ini masih dominan memakai zat dengan nama Freon. Walaupun saat ini sudah beredar Freon jenis ramah lingkungan, tapi Freon lama yang kurang ramah lingkungan masih banyak disukai karena sifatnya yang efisien.

Zat Freon ini, tidak membahayakan lingkungan selama tidak terlepas ke udara alias instalasi AC tidak ada kebocoran. Oleh karena itu perlu kiranya, paling tidak setahun sekali anda perlu mengundang teknisi AC untuk sekedar memeriksa kebocoran Freon ini.

Indikasi terhadap kebocoran Freon juga mungkin sekali terjadi bila ruangan menjadi tidak sesejuk biasanya ketika AC dinyalakan.

Bila instalasi bocor, Freon yang terlepas di udara, bila masuk ke ruangan, jelas akan sangat membahayakan, karena zat Freon ini termasuk gas tidak tampak dan tidak berbau, tapi sangat beracun. Sedang bila terlepas ke udara bebas di luar, walaupun mungkin kontribusinya kecil, tetap secara kolektif, hal ini akan berdampak pada menipisnya lapisan ozon di atmosfir dan peningkatan efek rumah kaca.

Menipisnya lapisan ozon berdampak pada tidak tersaringnya sinar ultraviolet dari matahari yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Sementara peningkatan efek rumah kaca, dapat mengakibatkan kenaikan suhu bumi secara global yang dapat mengganggu keteraturan iklim dunia.

AC di rumah anda memang diakui sangat bermanfaat. Tapi tanpa kepedulian dalam pengoperasian dan pemeliharaannya, AC yang sepertinya sederhana bisa mengancam keamanan dan kesehatan kita, keluarga kita dan mungkin anak cucu keturunan kita.

Bagi orang yang alergi terhadap debu halus dan bau-bauan tertentu seringkali bersin kalau memasuki ruangan ber-AC yang kurang bersih. Ada juga sering merasa pusing, sakit kepala, mual, gejala tersebut sering disebut dengan Sick Building Syndrome.

Selain Sick Building Syndrome, ada beberpa efek negatif AC yang gejalanya mungkin tidak langsung terasa oleh tubuh, seperti:Kulit menjadi kering, AC menyebabkan suhu dan kelembaban ruangan menjadi rendah, sehingga tubuh tanpa bisa kita sadari akan mengalami penguapan, lama kelamaan, kondisi ini akan menyebabkan kekeringan pada kulit.

Kurang berkeringat, kalau terbiasa dalam ruangan ber-AC dalam waktu yang lama. Padahal, keringat sangat bagus bagi tubuh untuk keseimbangan cairan. Dengan keluarnya keringat, kita akan tahu kapan harum minum. Ruangan ber-AC sering membuat kita lupa atau tidak ingin minum. Jika ini sering terjadi, tentu akan membuat kita lebih rentan terhadap gangguan ginjal.

Cara menghindari dampak negatif AC, ikuti beberapa tip berikut: sebaiknya luangkan waktu Anda, walau sedikit, untuk berjalan-jalan keluar ruangan. Selain baik bagi tubuh, pikiran juga akan terasa lebih rileks.Jangan biarkan udara AC langsung mengenai tubuh karena dapat berefek buruk pada kesehatan. Aktifitas fisik, terlebih olahraga teraturlah, sangat dianjurkan. Termasuk pula Anda yang menjalani rutinitas sehari-hari di ruang ber-AC.

Jagalah kebersihan. Secanggih apapun fasilitas Anda gunakan demi kenyamanan Anda bekerja, tidak akan efektif jika Anda tidak menjaga kebersihan ruangan tersebut.Biarkan sesekali udara dan cahaya masuk ke dalam ruangan ber-AC Anda, untuk memberikan efek fresh pada udara dalam ruangan tersebut.

Letakkan tanaman indoor ditempat Anda bekerja, sangat membantu mengurangi dampak polusi.Bagi pekerjaan kantor, jujurlah pada diri sendiri, jika kondisi kesehatan sedang tidak fit, sebaiknya minta izin untuk tidak masuk daripada menularkannya pada orang lain.

Gunakan hanya AC yang bebas CFC atau freon, karena ratifikasi standar lingkungan dunia sudah mengharuskan penghapusan terhadap CFC yang dapat mengakibatkan lapisan ozon dalam waktu yang lama.

C.    Pengaruh AC Bagi Bayi
Pendingin ruangan (AC) tidak mempunyai pengaruh buruh terhadap kesehatan secara langsung. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan AC sering menjadi sumber masalah kesehatan pada anak, terutama anak-anak yang mempunyai alergi. Apalagi jika gejala alerginya muncul pada sistem pernapasan, seperti rinitis alergi atau asma. Gejala alergi anak-anak tersebut seringkali tercetus oleh beberapa faktor, dan yang paling sering adalah udara dingin, debu rumah dan asap rokok.

AC berperan dalam menciptakan pencetus udara dingin dan debu. Jika anak dengan alergi tidur di ruangan ber-AC, sebaiknya AC dikondisikan pada suhu 24°C atau lebih tinggi. Jika memungkinkan, pengatur waktu disetel agar AC mati pada pukul 4 pagi, sehingga pada dini hari ruangan tetap sejuk namun tidak terlalu dingin.

Selain itu, jaga kebersihan AC. Untuk kota besar, filter udara AC biasanya sudah kotor oleh debu dalam waktu 2 minggu. Pembersihan filter ini dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan teknisi AC. Dengan dibersihkan, dapat mengurangi paparan debu yang banyak terperangkap dalam filter AC. Setiap 3 bulan AC harus dibersihkan oleh teknisi.

Penggunaan Air Conditioner (AC) sebagai alternatif untuk mengganti ventilasi alami dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja, namun AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman bagi mikroorganisme untuk berbiak. Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas udara dalam ruangan menurun dan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang disebut sebagai Sick Building Syndrome (SBS) atau Tight Building Syndrome (TBS).

Banyaknya aktivitas di gedung meningkatkan jumlah polutan dalam ruangan. Kenyataan ini menyebabkan risiko terpaparnya polutan dalam ruangan terhadap manusia semakin tinggi, namun hal ini masih jarang diketahui oleh masyarakat.

Pada dasarnya desain AC yang dipakai untuk mengatur suhu ruangan secara kontinu dapat mengeluarkan bahan polutan. Kadar gas-gas SO2, CO2, dan O2 di dalam ruangan tidak dipengaruhi oleh keberadaan AC. Bahan partikulat dapat dikurangi secara signifikan oleh AC dengan filter yang efektif. Kadar pollen di dalam ruangan dapat berkurang secara signifikan dengan adanya AC. Jumlah bakteri dan spora di gedung dengan AC kemungkinan akan lebih sedikit daripada gedung tanpa AC, walaupun sampai saat ini hal tersebut masih diperdebatkan.
Hasil pemeriksaan The National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH), menyebutkan ada 5 sumber pencemaran di dalam ruangan yaitu (Aditama, 2002) :
Pencemaran dari alat-alat di dalam gedung seperti asap rokok, pestisida, bahan-bahan pembersih ruangan.

Pencemaran di luar gedung meliputi masuknya ga s buangan kendaraan bermotor, gas dari cerobong asap atau dapur yang terletak di dekat gedung, dimana kesemuanya dapat terjadi akibat penempatan lokasi lubang udara yang tidak tepat.

Pencemaran akibat bahan bangunan meliputi pencemaran formaldehid, lem, asbes, fibreglass dan bahan-bahan lain yang merupakan komponen pembentuk gedung tersebut.

Pencemaran akibat mikroba dapat berupa bakteri, jamur, protozoa dan produk mikroba lainnya yang dapat ditemukan di saluran udara dan alat pendingin beserta seluruh sistemnya.

Gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar yang masuk, serta buruknya distribusi udara dan kurangnya perawatan sistem ventilasi udara.

Kualitas udara di dalam ruangan mempengaruhi kenyamanan lingkungan ruang kerja. Kualitas udara yang buruk akan membawa dampak negatif terhadap pekerja/karyawan berupa keluhan gangguan kesehatan. Dampak pencemaran udara dalam ruangan terhadap tubuh terutama pada daerah tubuh atau organ tubuh yang kontak langsung dengan udara meliputi organ sebagai berikut.

Iritasi selaput lendir: Iritasi mata, mata pedih, mata merah, mata berair ritasi hidung, bersin, gatal: Iritasi tenggorokan, sakit menelan, gatal, batuk kering gangguan neurotoksik: Sakit kepala, lemah/capai, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi
Gangguan paru dan pernafasan: Batuk, nafas berbunyi/mengi, sesak nafas, rasa berat di dadaGangguan kulit: Kulit kering, kulit gatal.Gangguan saluran cerna: Diare/mencret .Lain-lain: Gangguan perilaku, gangguan saluran kencing, sulit belajar

Keluhan tersebut biasanya tidak terlalu parah dan tidak menimbulkan kecacatan tetap, tetapi jelas terasa amat mengganggu, tidak menyenangkan dan bahkan mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja para pekerja.

Cara menghindari dampak negatif AC, ikuti beberapa tip berikut:
  • Sebaiknya luangkan waktu Anda, walau sedikit, untuk berjalan-jalan keluar ruangan. Selain baik bagi tubuh, pikiran juga akan terasa lebih rileks.
  • Jangan biarkan udara AC langsung mengenai tubuh karena dapat berefek buruk pada kesehatan.
  • Aktifitas fisik, terlebih olahraga teraturlah, sangat dianjurkan. Termasuk pula Anda yang menjalani rutinitas sehari-hari di ruang ber-AC.
  • Jagalah kebersihan. Secanggih apapun fasilitas Anda gunakan demi kenyamanan Anda bekerja, tidak akan efektif jika Anda tidak menjaga kebersihan ruangan tersebut.
  • Biarkan sesekali udara dan cahaya masuk ke dalam ruangan ber-AC Anda, untuk memberikan efek fresh pada udara dalam ruangan tersebut.
  • Letakkan tanaman indoor ditempat Anda bekerja, sangat membantu mengurangi dampak polusi.
  • Bagi pekerjaan kantor, jujurlah pada diri sendiri, jika kondisi kesehatan sedang tidak fit, sebaiknya minta izin untuk tidak masuk daripada menularkannya pada orang lain.
  • Gunakan hanya AC yang bebas CFC atau freon, karena ratifikasi standar lingkungan dunia sudah mengharuskan penghapusan terhadap CFC yang dapat mengakibatkan lapisan ozon dalam waktu yang lama.

Pernahkah kamu masuk kedalam sebuah pertokoan? Sejuk dan segar rasanya ya, atau masuk dalam kantor ayahmu, hmm rasanya senang berlama-lama, karena selain dekat dengan orangtuamu, kamu juga merasakan kesejukan yang mungkin tidak didapat di rumah. Namun ada sebagian anak yang dirumahnya, terutama di kamar memakai AC, di kelaspun memakai AC, hal ini biasanya terjadi pada anak yang tinggal di kota besar dengan udara yang sangat panas.

Tahukah kamu hal ini dapat membuat dirimu menjadi cepat mimisan, juga membuatmu manjadi tidak tabah terhadap keadaan, dan juga kulitmu akan mengalami dehidrasi, kekurangan cairan. Nah, coba kamu usahakan kurangi berada di tempat yang memakai AC agar kulitmu normal, dan air dalam tubuhmu tidak cepat kering, sebab ruangan yang ber-AC cenderung membuat kulit manjadi tidak terkena udara segar dan menyebabkan kulit cepat keriput, selain tidak baik juga buat kesehatan.

E.     Dampak AC Pada Lingkungan
Kenyamana merupakan hal yang banyak dicari banyak orang, itu pun adalah hal yang wajar apabila dilihat akibat mekin terasa panasnya lingkungan. Tapi diharapkan kanyamanan itu tidak merusak akan alam yang ada di sekitar kita, kesejukan adalah salah satu kenyamanan yang yang banyak di cari sekarang ini serta lewat bayak dari kita mendapatkan kesejukkan itu.  Ac atau yang lebih di kenal dengan air conditioner, merupakan alat pendingin udara yang mulai banyak di pakin dalam kehidupan kita sehari-hari. Apalagi dengan kondisi lingkungan kita yang makin lama semakin terasa panas, akan mendorong orang untuk menginginkan alat ini.

Di sampimg itu tidak banyak orang yang mengetahui selain AC menghasilkan udara dingin, AC juga mengeluarkan akibat energy yang dikeluarkan. Panas tersebut di tampung di lingkungan sekitar dam menyebabkan panas mikro di sekitar mesin AC. Pada saat ini bukan satu atau dua orang saaja yang memakai AC, coba kita lihat di daerah perumahan yang masyarakat tingkat atah hamper semua memakai AC, lalu kendaraan roda 4 mobil yang banyak kita temui hamper di setiap sudut kota pada jaman sekarang hamper semua memakai AC dan banyak pula kantor yang demi kenyamana kerja menasang AC. Dengan pemakaian AC yang Terlampau Banyak itu kita pun menjadi salah satu penyabab dari pemanasan global yang sekarang telah banyak kita rasakan. Akubat dari kelakuan kita ini tidak sepatutnya lah kita mengeluh panas pada lingkungan kita karena kitalah yang menyebabkannya

Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas serta serius bagi lingkunan kita, seperti pencairan es di kutub, kenaikan permukaan air laut. Peluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim yanh banyak mengakibatkan flora dan fauna tertentu punah, semua di atas barulah dampak bagi lingkungan bio-geofisik. Sedangkan dampak bagi aktivitas social dan ekonomi masyarakat meliputi gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, gangguan terhadap prasarana dan sarana seperti jalan, pelabuhan dan bandara, gangguan terhadap pemukina penduduk, pengurangan produktivitas lahan pertanian, peningkatan resiko kangker dan wabah penyakit dan lain-lain. Maka dari itu sepatutnya kita harus menjaga lingkungan kita, dampak dampak yang ada akibat pemanasan global dapat kita kurangi bahkan kita hindaria mulai dengan mengurang pamakeian AC.

Sebuah hasil penelitian di Singapura menunjukkan, bahwa tidur dengan menyalakan AC di malam hari, dan menutup rapat semua jendela, dapat menyebabkan tidak bersemangat setelah bangun. Hal ini dikemukakan oleh Rektor Fakultas Teknik Universitas Nasional Singapura Wang Nuoxian yang telah menghabiskan waktu selama 2 tahun untuk meneliti kebiasaan tidur 300 warga Singapura. Hasil penelitian ini ditemukan, bahwasannya ketika sejumlah besar orang menyalakan AC, terbiasa menutup rapat jendela, dengan maksud menghemat listrik, namun itu justru bisa mengakibatkan akumulasi karbon dioksida ke dalam ruangan, menyebabkan kepala mereka pusing berdenyut ketika bangun pagi, dan tidak bersemangat. Hal yang sama dikemukakan oleh Dr. Wendra Ali. Sp.S, spesialis saraf di RS Internasional Bintaro. Menurutnya, suhu yang kelewat dingin dan semburan udara yang langsung dari AC maupun kipas angin yang mengenai wajah, kepala, dan leher dalam waktu lama (misalnya saat tidur malam), bisa menyebabkan beberapa gangguan saraf.

G.    AC Mobil Untuk Kesehatan
Bahaya AC mobil untuk kesehatan patut diketahui oleh Anda yang gemar menyalakan pendingin udara saat berkendaraan atau berhenti di suatu tempat dalam waktu yang cukup lama.

Namun ternyata di balik semua kenikmatan tabu itu terdapat bahaya tersembunyi pemakaian AC yang dapat mengancam jiwa pengemudi kendaraan bermotor: keracunan gas karbon monoksida! Kematian yang datangnya amat perlahan dan sangat menyakitkan

             Sudah banyak kasus orang tewas di dalam mobil yang diam dengan posisi AC menyala. Atau kasus kematian ketika menyalakan mesin mobil di garasi tertutup. Kenapa orang tersebut bisa tewas? Dan kenapa si korban begitu tidak sadarnya hingga tidak mampu membuka pintu?

Penyebab utama keracunan dalam mobil kebanyakan dari keluarnya gas karbon monoksida (CO) pada sistem pembuangan yang tidak berfungsi baik karena pipa pembuangan yang tidak dirawat alias bocor. Hanya sedikit sekali keracunan di mobil yang diakibatkan oleh zat-zat yang terdapat dalam perabotan mobil.

Ketika seseorang menghidupkan AC dalam waktu lama saat mobil diam dan kondisinya tertutup rapat akan membuat sirkulasi udara tidak berjalan. Akibatnya gas karbon monoksida akan terakumulasi di dalam mobil. Orang yang terpapar gas karbon monoksida yang lama kebanyakan berakhir dengan kematian.

Karbon monoksida sangat cepat menyingkirkan oksigen sehingga menghalangi hemoglobin darah mengikat oksigen dan mengalirkannya ke seluruh tubuh hingga ke paru-paru dan otak. Suplai oksigen yang berkurang ini bisa berbahaya bagi jaringan dalam tubuh dan mengakibatkan kematian.

Biasanya orang yang terpapar gas karbondioksida akan lemas, luar biasa mengantuk dan seperti berhalusinasi. Sedikit sekali yang begitu sadar mampu mencari pertolongan karena begitu lemasnya hingga tidak bisa menggerakkan tangan untuk sekedar membuka pintu mobil.

Jika si korban masih bisa diselamatkan, efek keracunan karbon monoksida bisa merusak otak dan sistem saraf, mempengaruhi kelakuan dan tingkat kepintaran, pertumbuhan lambat, sakit kepala, mual dan muntah. Tapi kebanyakan korban yang terpapar karbon monoksida tidak bisa diselamatkan.

Gejala umum yang ditimbulkan jika keracunan karbon monoksida adalah sakit kepala, pusing, lemas, mual, muntah, sakit pada dada dan merasa linglung. Jika kadarnya sudah tinggi maka bisa menyebabkan kehilangan kesadaran dan kematian yang cepat.

·         Berikut beberapa tips agar terhindar dari keracunan gas karbon monoksida dalam mobil, seperti dikutip dari Mamashealth :

·         Rutin memeriksakan sistem pembuangan kendaraan setiap tahunnya, kebocoran kecil saja pada sistem pembungannya bisa memicu gas beracun karbon monoksida masuk ke dalam mobil.
·         Jangan pernah menyalakan mobil di dalam garasi tertutup, karbon monoksida bisa cepat memenuhi ruangan tersebut. Sebaiknya membuka jendela dan pintu ketika mobil berhenti sehingga sirkulasi udara berjalan dengan baik dan udara luar bisa menetralisisr karbon monoksida.

·         Jika ingin beristirahat dalam mobil, jangan menutup semua kaca dan pintu dengan penyejuk udara yang masih menyala. Banyak kasus kematian dalam mobil akibat tertidur dan keracunan gas karbon monoksida.

Untuk itu periksakan selalu seluruh kondisi kendaraan Anda, terutama jika ingin melakukan perjalanan jauh. Bukan hanya menghindarkan dari kecelakaan lalu lintas tapi bisa menghindari keracunan akibat gas buang yang masuk ke dalam mobil.

 
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Penggunaan Air Conditioner (AC) sebagai alternatif untuk mengganti ventilasi alami dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja, namun AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman bagi mikroorganisme untuk berbiak. Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas udara dalam ruangan menurun dan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang disebut sebagai Sick Building Syndrome (SBS) atau Tight Building Syndrome (TBS).

B.     Saran
  1. Semoga makalah sederhana ini dapat menjadi bahan acuan dalam hidup ber AC
  2. Semoga makalah ini dapat menjadi ilmu pengetahuan bagi pembaca terutama perawat
  3. semoga makalah ini dapat menjadi literature bagi institusi kesehatan


DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive