Seorang Anak Kehilangan Kepala, Setelah diterkam Buaya Raksasa
Seekor buaya raksasa berukuran 23 kaki (sekitar 7,5 m) menyerang anak perempuan berusia 10 tahun di danau Mihaba, Provinsi Agusan del Sur, Manila, Philipina. Akibat serangan itu, kepala anak tersebut terputus dari tubuhnya.
Seperti dilansir The Strait Times pada Rabu (11/3/2009), tim penyelamat menemukan tubuh korban tanpa kepala mengapung di danau tersebut. Seorang teman sekelas korban dapat diselamatkan oleh pengantarnya yang berada di perahu lain.
Kejadian bermula ketika korban dan temannya hendak pergi sekolah dengan menyebrangi danau. Tiba-tiba, seekor buaya raksasa menyerang perahu yang mereka tumpangi.
Akibatnya, perahunya terbalik dan menenggelamkan mereka. “Itu buaya monster,” ujar penyelamat Roel Hipulan.
Hipulan mengatakan, beberapa buaya sebesar bus memang pernah terlihat di danau itu. Namun, buaya itu jarang menyerang manusia. Beberapa bulan terakhir, danau tersebut membesar sehingga mengakibatkan ikan-ikan di danau itu menyebar ke tempat lain.
“Dengan sedikitnya makanan, buaya menjadi agresif,” ungkapnya.DETIKOM
Seekor buaya raksasa berukuran 23 kaki (sekitar 7,5 m) menyerang anak perempuan berusia 10 tahun di danau Mihaba, Provinsi Agusan del Sur, Manila, Philipina. Akibat serangan itu, kepala anak tersebut terputus dari tubuhnya.
Seperti dilansir The Strait Times pada Rabu (11/3/2009), tim penyelamat menemukan tubuh korban tanpa kepala mengapung di danau tersebut. Seorang teman sekelas korban dapat diselamatkan oleh pengantarnya yang berada di perahu lain.
Kejadian bermula ketika korban dan temannya hendak pergi sekolah dengan menyebrangi danau. Tiba-tiba, seekor buaya raksasa menyerang perahu yang mereka tumpangi.
Akibatnya, perahunya terbalik dan menenggelamkan mereka. “Itu buaya monster,” ujar penyelamat Roel Hipulan.
Hipulan mengatakan, beberapa buaya sebesar bus memang pernah terlihat di danau itu. Namun, buaya itu jarang menyerang manusia. Beberapa bulan terakhir, danau tersebut membesar sehingga mengakibatkan ikan-ikan di danau itu menyebar ke tempat lain.
“Dengan sedikitnya makanan, buaya menjadi agresif,” ungkapnya.DETIKOM
No comments:
Post a Comment