Singgah di Kota Angkot Yuuuk…
Anda tahu kota angkot?
Konon kota ini bila dilihat dari udara, kota ini seperti dikelilingi oleh aliran-aliran sungai berwarna biru.
Bogor….Betul tebakan Anda.
Bogor
selain terkenal dengan talas Bogor, toge goreng, istana Bogor, Kebun
Raya Bogor, Botani Square, The Jungle, tas Tajur, roti unyil,
TIRAM(tikar ramah lingkungan)Bogor, kota hujan, Bogor dikenal juga
dengan julukan kota angkot.
Saat
Anda memasuki kota Bogor, di pintu keluar tol Bogor Baranangsiang,
deretan angkot sudah menghias jalanan utama terminal Baranangsiang. Menurut harian Radar Bogor, 10 November 2011, jumlah angkot di Bogor sekitar 4.644 dengan 15 trayek. Banyaknya angkot menyumbang 20 persen kemacetan yang terjadi di Bogor. Kemacetan terjadi saat pagi hari, ketika semua orang keluar dengan berbagai rutinitas. Siang hari saat anak-anak pulang sekolah dan sore hari saat para pekerja keluar dari kantornya.
Pertama
kali menginjak kota Bogor tahun 1997, udara dingin masih menyelimuti
Bogor saat pagi hari, siang hari sejuk dan malam hari menggigil. Kini Bogor sangat panas udaranya. Kesejukan udaranya sudah memudar. Panas bisa dirasakan dari pagi sampai malam hari.
Para
pendatang terutama mahasiswa dari berbagai daerah yang akan menimba
ilmu di Institut Pertanian Bogor, biasanya banyak yang tinggal di daerah
Dramaga, desa sekitar kampus IPB Dramaga. Mereka merasakan kemacetan yang luar biasa bila akan keluar dan menuju kampus IPB. Angkot yang melintas di Dramaga ada 5 trayek. Bisa
dibayangkan dengan lebar bahu jalan yang sempit, angkot yang banyak,
penumpang yang banyak di lingkungan penduduk yang padat akan menambah
stress warga yang setiap hari melewati Dramaga pagi, siang dan sore
hari.
Rencana pemerintah untuk membuat jalan layang menembus kota Bogor-Dramaga semoga cepat terealisasi. Yang paling mendesak adalah pelebaran jalan dan pembatasan jumlah angkot sehingga pengguna jalan, masyarakat merasa nyaman dan lancar di perjalanan.
No comments:
Post a Comment