Cara Menghadapi Taksi Nakal
Saya baru aja
ternoda oleh kelakuan supir taksi. Jadi ceritanya saya balik dari
bandara, mau menuju Pondok Indah. Tapi, sama supir taksi itu, saya dibawa muter-muter ke cengkareng. Ngeselin. Semacam dari Lampung mau ke
Jakarta, tapi diputerin dulu ke Kalimantan.
Agar kalian nggak terjebak juga, baca nih wejangan di bawah. Kali ini saya agak normal.Pastikan kalian naik taksi yang tepat
Taksi yang baik adalah Taksi yang perusahannya belum pernah diberitain aneh-aneh oleh media. Kalau kamu pernah denger satu merk Taksi yang dicurigai jualan bakmi Jawa, atau kacang ketengan di dalam mobil, berarti itu Taksi aneh. Jangan dinaikin.
Inget nama supir & nomor taksi
Dengan cara ini diharapkan kamu bisa lebih mudah mencari si supir kalau nantinya dia macem-macem. Misalnya, pas lagi nyetir tiba-tiba kamu curhat belum bisa move on, trus si supir jadi keinget mantannya dan ngambek nggak mau nyetir lagi, trus kamu diturunin di tengah tol. Karena inget namanya, kamu bisa lebih mudah aduin dia ke Polisi.
Hafalkan Rute
Udah banyak modus supir yang pura-pura bego waktu jalan sama penumpangnya. Mereka pura-pura nggak hafal jalan, dan selanjutnya sok-sok nanya, “ini lewat mana? ini belok kiri apa kanan? Ini di mana? saya siapa? Saya anak siapa?”
Kalo kamu nggak hafal jalan, pertanyaan jebakan tadi bakal bikin kamu nyasar dan muter-muter nggak tentu arah. Efeknya nggak bagus di kamu. Jajan sebulan bakal habis buat argo yang meledak.
Perhatikan jalan
Ini masih ada hubungannya dengan point di atas. Selama kita naik taksi, bukan berarti kita boleh asik BBM-an, Twitteran, atau tari piring seenaknya. Perhatikan jalan! Tapi ada batesannya juga. Nggak perlu sampai keluar-keluarin kepala di jendela. Kamu akan terlihat seperti James Bond kehilangan jati diri.
No comments:
Post a Comment