Foto ini diambil Explorer 6, satelit yang dirancang untuk mempelajari radiasi yang terperangkap di atmosfer
Pada 7 Agustus 1959, Amerika Serikat meluncurkan pesawat tanpa awak, Explorer 6, dari Atlantic Missile Range, Cape Canaveral, Florida. Pesawat yang lebih umum disebut satelit "Paddlewheel" ini dilengkapi photocell scanner.
Kegunaannya, mengambil foto permukaan Bumi dan awan yang menaunginya dari jarak lebih dari 27.000 kilometer. Butuh waktu 40 menit untuk foto ini ditransmisikan ke Bumi dan diterima di Hawaii. Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) merilis foto tersebut ke masyarakat pada September tahun yang sama dan menunjukkan negara pertama yang difoto dengan satelit AS, Meksiko.
Explorer 6 merupakan satelit yang dirancang untuk mempelajari radiasi yang terperangkap di atmosfer karena berbagai energi, sinar galaksi kosmik, propagasi radio, dan aliran mikrometeorit. Sayangnya masa guna satelit ini hanya bertahan kurang dari dua tahun. Pada 1 Juli 1961, satelit ini tak lagi berfungsi. Namun, Explorer 6 telah berjasa mengirimkan 827 jam data analog dan 23 jam data digital.
53 tahun kemudian, teknologi yang dimiliki manusia makin maju. Bukan lagi mengambil foto permukaan Bumi, tapi melaju ke planet tetangga, Mars. Pada 5 Agustus 2012 (6 Agustus WIB), rover tercanggih yang pernah diciptakan NASA, Curiosity, mendarat di planet merah.
Dengan misi yang ditargetkan selama dua tahun, rover yang dibangun dengan biaya Rp23,75 triliun itu memiliki misi mendeteksi apakah lingkungan Mars cocok untuk adanya mikroba. Jasad renik ini jadi kunci apakah pernah ada kehidupan di Mars atau adakah kemungkinan manusia bisa hidup di sana.
No comments:
Post a Comment