multi info, hiburan, pengetahuan, dan aneka informasi

Matinya Tuhan Komunis !


Hari ini aku baru aja selesai menulis matinya tuhan komunis. Isinya sebagai “sebuah kontribusi penting bagi pemahaman kita yang lebih lengkap dan mendalam tentang komunisme”.

Dan memang setelah membaca tulisan ini, kamu jadi setidak-tidaknya punya gambaran yang lebih jelas bagaimana komunisme lahir dan berkembang menjadi faham yang begitu popular dan kenapa tiba-tiba runtuh, dimusuhi diseluruh dunia, dan dianggap sebagai faham yang sesat seperti fasisme Italia dan Jerman.

Komunisme sendiri muncul saat itu karena adanya perbedaan yang sangat mencolok antara kaum pemilik modal dan tuan2 tanah ( kaum borjuis ) dengan kaum pekerja kebanyakan. Karena pada saat itu pekerja dianggap sebagai faktor produksi dan sesuai ilmu dasar ekonomi, faktor produksi ditekan sekecil-kecilnya untuk mendapat untung yang sebesar-besarnya.
Perbedaan ini membuat seorang bernama Karl Marx berangan-angan menciptakan dunia baru yang lebih adil, dunia yang setara dan sama rata, yang hanya dapat dicapai dengan penghapusan kelas dan menjadikan dunia yang tanpa kelas.

Ideologi ini lebih kita kenal dengan nama Marxisme, ayah dari sosialisme dan komunisme. Ide ( yang revolusioner ) ini segera mendapat sambutan luas di kalangan kelas pekerja, dengan semangat besar mereka mulai mengorganisasi diri, mengadakan aksi, rapat-rapat umum, demonstrasi dan pemogokan buruh. Tujuan mereka adalah meniadakan perbedaan kelas dan mewujudkan tatanan dunia baru yang lebih bermartabat.

Pada perkembangannya Marxisme berbaur dengan paham-paham lain (yang terkadang bertolak belakang dengan pandangan marxisme sendiri ) hingga terciptalah paham komunisme yang dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa bahkan dunia dengan Uni Soviet sebagai pusatnya. Banyak orang ( karena kepolosan dan kebencian mereka terhadap kapitalisme ) yang silau dan terpana dengan slogan-slogan dan propaganda partai. Namun demikian, cita-cita yang diagungkan itu tidak pernah terwujud, persamaan yang didambakan tetap menjadi mimpi yang semu.

Komunisme sendiri pada akhirnya berkembang menjadi sebuah partai kediktatoran, yang menistakan manusia dan kemanusiaannya. Segala kebijakan yang berlaku adalah kebijakan partai, hanya ada satu pendapat yang benar yaitu pendapat partai, segala kepentingan adalah kepentingan partai. Seluruh kritikan terhadap keputusan yang telah diambil dianggap penyelewengan terhadap partai, dan memikirkan diri sendiri dianggap bermental borjuis, tidak setuju dianggap mata-mata pendukung trotsky, jika sudah demikian maka bersiaplah dicap sebagai kontrarevolusioner, sebuah kata yang berarti, pengucilan, pemfitnahan, sabotase dan penyingkiran dari dunia. Bahkan untuk menegaskan hal tersebut, slogan partai komunis di Jerman waktu itu adalah: “ Garis depan bukanlah tempat untuk berdiskusi.”

Dan slogan lain mengatakan: “ Dimanapun seorang komunis berada, dia selalu di garis depan.”
Kegagalan komunis yang lain adalah mencintai orang miskin. Stephen Spender mengutip : “ Partai mengajarkan kebencian kepada kaum borjuis tapi tidak pernah menganjurkan kasih sayang pada kaum miskin.”

Para pekerja tetap hidup daam kondisi yang menyedihkan. Lenyapnya kapitalis tidak menghadiahkan kesejahteraan untuk mereka. memang mereka sudah tidak lagi dieksploitasi oleh pemilik modal, namun mereka tetap dieksploitasi, dan eksploitasi itu sedemikian licik, rumit, dan berbelit-belit hingga mereka tidak tahu lagi siapa yang harus dipersalahkan.

Kalimat Marx yang sangat dikenal adalah yang mengatakan bahwa “Agama adalah candu bagi rakyat.” Namun dalam perkembangannya Marxisme justru menjadi lebih dari sekedar candu bagi peradaban manusia.

Ratusan juta orang menjadi korban dalam usaha menegakkan , apa yang disebut oleh kaum Bolshevik, sebagai sebuah tatanan dunia baru, bahkan korban ini jauh lebih buruk dari korban kekejaman fasis Jerman dibawah kekuasaaan Hitler. Nah, demikian tulisan ini telah memberikan sebuah “pemahaman yang lebih lengkap dan mendalam” tentang komunisme.

http://netsains.com/2009/08/matinya-tuhan-komunis/

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive