Ritual membunuh anak-anak sebagai tumbal untuk melanggengkan karir politik dan memperkaya diri, meningkat di Nigeria belakangan ini.
Masyarakar berpandangan, bagian tubuh pada anak-anak yang belum menginjak usia sekolah dipercaya dapat membawa keberuntungan, membuat orang cepat kaya, dan mempercepat karir politik.
Dalam beberapa bulan terakhir, kasus penculikan anak-anak meningkat di sebelah timur Kano, kota terbesar kedua di Nigeria setelah ibu kota Lagos.
"Ritual pembunuhan sekarang marak dan meningkat di kota. Mereka mengorbankan anak-anak untuk ritual memperkaya diri dan posisi," kata Ibrahim Abdullahi, juru bicara Societal Re-orientation Directorate seperti dikutip AFP.
"Tren menunjukkan peningkatan sejak tiga bulan terakhir. Selama itu angka keluhan oangtua yang mencari anak mereka, melonjak hingga dua kali lipat," papar Abdullahi.
Dia menambahkan, program stasuin radio saat ini banyak diisi dengan pengumuman kehilangan anak-anak. Rata-rata, ada 50 pengumuman orangtua yang mencari anaknya melalui radio setiap pekan selama tiga bulan terakhir. Sebelumnya hanya 20 laporan setiap pekan.
Pimpinan organisasi kesejahteraan anak General Improvement of Persons Initiative (GIOPINI), Aliyu Mashi, mengatakan meningkatnya kasus pembunuhan anak di Kano, berkaitan erat dengan aktivitas perdagangan dan korupsi di kota itu. Penduduk berpikir tumbal akan memberi keberuntungan bisnis mereka serta karir di pemerintahan akan lancar.
Mengorbankan manusia untuk tujuan tertentu merupakan tradisi yang sudah sejak lama di negara-negara Afrika. Mereka kerap mengorbankan anak-anak karena jiwanya yang bersih dari dosa dianggap membawa keberuntungan.
(okezone.com)
Masyarakar berpandangan, bagian tubuh pada anak-anak yang belum menginjak usia sekolah dipercaya dapat membawa keberuntungan, membuat orang cepat kaya, dan mempercepat karir politik.
Dalam beberapa bulan terakhir, kasus penculikan anak-anak meningkat di sebelah timur Kano, kota terbesar kedua di Nigeria setelah ibu kota Lagos.
"Ritual pembunuhan sekarang marak dan meningkat di kota. Mereka mengorbankan anak-anak untuk ritual memperkaya diri dan posisi," kata Ibrahim Abdullahi, juru bicara Societal Re-orientation Directorate seperti dikutip AFP.
"Tren menunjukkan peningkatan sejak tiga bulan terakhir. Selama itu angka keluhan oangtua yang mencari anak mereka, melonjak hingga dua kali lipat," papar Abdullahi.
Dia menambahkan, program stasuin radio saat ini banyak diisi dengan pengumuman kehilangan anak-anak. Rata-rata, ada 50 pengumuman orangtua yang mencari anaknya melalui radio setiap pekan selama tiga bulan terakhir. Sebelumnya hanya 20 laporan setiap pekan.
Pimpinan organisasi kesejahteraan anak General Improvement of Persons Initiative (GIOPINI), Aliyu Mashi, mengatakan meningkatnya kasus pembunuhan anak di Kano, berkaitan erat dengan aktivitas perdagangan dan korupsi di kota itu. Penduduk berpikir tumbal akan memberi keberuntungan bisnis mereka serta karir di pemerintahan akan lancar.
Mengorbankan manusia untuk tujuan tertentu merupakan tradisi yang sudah sejak lama di negara-negara Afrika. Mereka kerap mengorbankan anak-anak karena jiwanya yang bersih dari dosa dianggap membawa keberuntungan.
(okezone.com)
No comments:
Post a Comment