A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. K
2. Umur : 79 tahun
3. Alamat : SembunganRT 04, Bantul.
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : -
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SR
6. Agama : Islam
7. Suku Bangsa : Jawa
8. Komposisi Keluarga
No | Nama | JK | Hub dgn KK | Umur | Pendidikan | Agama | Pekerjaan | Ket |
1 2 3 4 | Ny. K Tn. W Ny. B An. A | P L P L | Istri Menantu Anak Cucu | 75 th 40 th 38 th 14 th | SR SD SMP SMP | Islam Islam Islam Islam | - Buruh IRT Pelajar | Sakit Sehat Sehat Sehat |
9. Genogram
10. Tipe Keluarga : Extendedfamily
11. Status Sosial ekonomi keluarga : Menengah ke bawah.
12. Aktifitas rekreasi keluarga : Aktivias hiburan keluarga Tn. K adalah berkumpul bersama anggota keluarga.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan usia lanjut.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan. Suasana rumah Tn. Kkhususnya kamar tidur Tn. Kterasa kurang nyaman. Kondisi ruangan yang sempit, berdebu, barang-barang berantakan. Kondisi seperti ini tidak mendukung kesehatan keluarga.
3. Riwayat keluarga inti:
a. Tn. K sudah menderita asma sejak 7 tahun yang lalu. Gejala yang timbul berupa batuk, sesak nafas, lemah, dan kekuatan fisik menurun serta sulit untuk melakukan komunikasi secara verbal. Dahulu klien berobat secara rutin di panti social dekat lingkungan rumah. Sejak September 2009 yang lalu, klien tidak dapat beraktivitas seperti biasa disebabkan sesak yang persisten. Satu kali sebulan klien dikunjungi petugas kesehatan dari panti. Saat ini klien mulai dapat berjalan beberapa meter, sesak masih ada. Sediaan terapi farmaka tidak ada, jika sesak muncul klien hanya dilakukan kerokan.
b. Ny. K menderita hipertensi yang diketahui sejak 10 tahun yang lalu. September 2009 yang lalu tekanan darah klien sempat mencapai 200/110 mmHg sehingga klien tidak dapat beraktivitas. Riwayat pengobatan, klien hanya dikunjungi tenaga kesehatan panti di lingkungan rumah. Saat ini klien mendapatkan terapi reserpin, diazepam, dan hidrochlorotiazid. Aktivitas klien sudah mampu berjalan keluar rumah.
c. Tn. W, kondisi kesehatan baik dan tidak ada mengeluh tentang kesehatannya.
d. Ny. B, kondisi kesehatan baik dan tidak ada keluhan apa-apa.
e. An. A, kondisi kesehatan baik.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut pengakuan keluarga, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit asma. Keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan lain atau penyakit menular. Anggota keluarga belum ada yang pernah mondok di rumah sakit.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah:
a. Denah rumah:
b. Keadaan lingkungan dalam rumah
1) Penerangan : Siang hari penerangan memanfaatkan cahaya matahari. Pencahayaan cukup bagus, namun pencahayaan terasa kurang di dapur. Pada malam hari penerangan menggunakan listrik.
2) Ventilasi: Ventilasi di ruang tamu cukup sedangkan ventilai di ruang tidur dan dapur kurang. Di kamar tidur hanya mempunyai satu jendela dan jarang dibuka sedangkan di dapur tidak ada jendela.
3) Dapur: Penerangan dan ventilasi udara kurang sehingga asap dapur saat memasak akan mengumpul.
4) Kebersihan: Kebersihan secara umum baik. Kamar Tn. K yang berdekatan dengan jalan sering berdebu. Selain itu rumah tidak memiliki loteng yang memungkinkan debu jatuh ke lantai.
c. Keadaan lingkungan di luar rumah
1) Pemanfaatan halaman: Halaman rumah dimanfaatkan untuk menanam buah dan bunga, tempat jemuran pakaian.
2) Sumber air minum: Sumber air minum dan air bersih keluarga diambil dari sumur.
3) Pembuangan air kotor : Keluarga tidak mempunyai saluran khusus pembuangan air kotor. Air dibuang begitu saja sehingga meresap ke tanah.
4) Pembuangan sampah: Sampah dibuang ke lubang tanah yang tertutup. Jika sampah sudah penuh akan dibakar atau ditimbun.
5) Jamban: Keluarga mempunyai jamban. Septic tank berbentuk leher angsa.
6) Sumber pencemaran: Sumber pencemaran adalah debu jalanan.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas: Kondisi lingkungan sekitar cukup bersih. Jarak antar rumah sekitar 4-5 m. Komunitas mempunyai aturan-aturan tertentu yang disepakati dan dilaksanakan oleh warga.
3. Mobilitas geografis keluarga: Tn. K, Ny. K, dan Ny. B tidak ada aktivitas keluar rumah. Sedangkan Tn. W mulai jam 07.00 sampai jam 14.00 bekerja sebagai buruh di pabrik gula, sedangkan An. A sehari-hari berangkat sekolah jam 07.00 sampai jam 14.00.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: tidak ada perkumpulan keluarga secara rutin. Perkumpulan keluarga hanya dilakukan sewaktu-waktu, pada acara-acara tertentu.
5. Sistem pendukung keluarga: Rumah keluarga Tn. K berdekatan dengan panti social dan setiap sebulan sekali dikunjungi tenaga kesehatan dari panti.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi keluarga sehari-hari menggunakan bahasa Jawa. Komunikasi dilakukan secara terbuka. Setiap permasalahan selalu diungkapkan dan dicari pemecahannya bersama.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dukungan dan motivasi yang kuat dari anggota keluarga dan ditanamkannya sikap saling menyayangi dan saling membantu sangat menunjang keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
3. Struktur peran (formal dan informal)
Tn. K berperan sebagai kepala keluarga yang memimpin dan melindungi anggota keluarganya. Tn. K sebelumnya juga aktif di masyarakat dan di PSTW.
4. Nilai dan norma keluarga
Sebagai keeturunan Jawa, keluarga menanamkan dan menjalankan nilai dan norma budaya Jawa.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi biologis keluarga:
a. Keadaan kesehatan
Saat ini yang sedang menderita sakit adalah Tn. K dan Ny. K sedangkan anggota keluarga yang lain dalam kondisi yang sehat.
b. Kebersihan perorangan
Keluarga biasa mandi sehari dua kali, gosok gigi sehari dua kali, keramas seminggu tiga kali. Keluarga juga membiasakan cuci tangan sebelum makan dan tidak memanjangkan kuku.
c. Penyakit sering diderita
Penyakit yang diderita keluarga adalah flu, tidak enak badan, dan pusing.
d. Penyakit keturunan
Keluarga mengatakan tidak tahu apakah keluarganya terdahulu mempunyai riwayat penyakit asma ataupun hipertensi.
e. Penyakit kronis/menular
Keluarga megatakan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis/menular.
f. Kecacatan keluarga
Tidak ditemukan kecacatan dalam anggota keluarga.
g. Pola makan
Keluarga biasa makan tiga kali sehari dengan menu yang selalu berganti-ganti walaupun ala kadarnya.
h. Pola istirahat
Pola istirahat setiap anggota keluarga berbeda. Istirahat siang dilakukan jika perlu. Istirahat malam selama kurang lebih 6-7jam. Namun Tn. K dan Ny. K kadang-kadang tidur hanya beberapa jam saja di malam hari, terutama Tn. K yang terganggu karena sesaknya.
2. Fungsi psikologis keluarga:
a. Keadaan emosi
Keadaan emosi keluarga dalam kondisi yang stabil. Keluarga selalu menjaga perasaan masing-masing anggota keluarga sehingga tidak terjadi pertengkaran.
b. Kebiasaan buruk
Pola makan pagi keluarga tidak teratur.
c. Pengambilan keputusan
Keputusan keluarga diambil oleh Tn. Wdan Ny. B yang sebelumnya dibicarakan bersama dengan anggota keluarga yang lain.
d. Ketergantungan obat/bahan
Tidak ada riwayat ketergantungan obat pada Tn. K ataupun Ny. K yang sakit.
e. Mencari pelayanan kesehatan
Jika asma Tn. K, Ny. B hanya menyekakan minyak kayu putih di sekujur punggung dan dada atau melakukan kerokan pada Tn. K.
3. Fungsi sosial keluarga:
a. Hubungan antar keluarga
Hubungan antar keluarga baik karena keluarga menanamkan sikap saling menyayangi, menghargai dan saling membantu.
b. Hubungan dengan orang lain
Hubungan keluarga dengan orang lain baik. Antara tetangga saling bertegur sapa dan jika ada kesempatan mereka berkumpul dengan tetangga untuk sekedar ngobrol.
c. Kegiatan organisasi sosial
Ny. B aktif mengikuti kegiatan sosial yang ada di desanya.
d. Keadaan ekonomi
Menengah ke atas, pendapatan keluarga didapatkan dari Tn. S.
4. Fungsi spiritual:
a. Ketaatan beribadah
Keluarga mengatakan berusaha menjalankan ibadah secara rutin namun kadang-kadang belum teratur menjalankan solat lima waktu.
b. Keyakinan kesehatan
Keluarga percaya bahwa penyakit yang diderita merupakan ujian dari Tuhan yang harus dijalani dengan sabar dan setiap manusia pasti mengalaminya. Keluarga percaya, di samping ujian yang diberikan Tuhan pasti ada kenikmatan lain yang diperolehnya juga.
5. Fungsi kultural :
a. Pengambilan keputusan
Keputusan diambil oleh Tn. W dan Ny. B dengan membicarakan terlebih dahulu dengan anggota keluarga yang lain.
b. Adat yang mempengaruhi kesehatan
Menurut keluarga tidak ada adat yang mempengaruhi kesehatan keluarga.
c. Tabu-tabu
Keluarga menganggap membicarakan sex didepan anak-anak adalah hal yang tabu.
6. Fungsi reproduksi : Tn. K dan Ny. K tidak aktif lagi melakukan hubungan suami isteri dan tidak tidur sekamar. Ny. B tidak menggunakan KB, walaupun aktif dalam hubungan badan.
7. Fungsi perawatan kesehatan:
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sering dihadapi keluarga (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah): Keluarga mengatakan bahwa asma adalah sesak nafas yang terjadi karena keletihan. Keluarga mengatakan tidak tahu lebih jauh tentang asma walau pun sudah lama menderita penyakit tersebut.
b. Yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami: asma Tn. K, Ny. B hanya menyekakan minyak kayu putih di sekujur punggung dan dada atau melakukan kerokan pada Tn. K.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan: Keluarga menangani sendiri dulu masalah kesehatan tersebut, namun jika tidak tertangani baru ke puskesmas.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan: Keluarga membiasakan diri makan teratur, istirahat cukup, dan tidak terlalu lelah bekerja.
F. Stres Dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Stresor jangka panjang adalah gejala sesak nafas pada Tn. K sudah diderita sejak 7 tahun yang lalu.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Keluarga menganggap bahwa semua itu ujian dari Tuhan yang harus dijalani dengan hati yang ikhlas. Keluarga juga percaya bahwa Tuhan pasti akan memberikan sesuatu yang lain yang lebih baik.
G. Pemeriksaan Fisik
No | Nama | TD | N | RR | Keterangan |
1 | Tn. K | 130/90 | 90 | 26 | I: bentuk dada pigeon, retraksi dinding dada (+). P: pengembangan paru sama kiri-kanan. A: wheezing (+). |
2 | Ny. K | 160/100 | 92 | 18 | S1 dan S2 (+), Tidak ada bunyi jantung tambahan. Tidak ada pembesaran jantung. |
H. Harapan Keluarga
1. Persepsi keluarga terhadap masalah
Keluarga menganggap bahwa penyakit yang diderita Tn. K dan Ny. S sudah merupakan sesuatu hal yang biasa bagi keluarga karena penyakit tersebut telah berlangsung cukup lama.
2. Harapan keluarga terhadap masalah
Keluarga berharap kedatangan petugas kesehatan dapat membantu perawatan klien dan memberikan berbagai macam pengetahuan baru bagi klien dan keluarga.
ANALISA DATA
DATA | TIPOLOGI | PENYEBAB | MASALAH |
Data subyektif : - Tn. K mengatakan sudah sejak 7 tahun menderita asthma. - Klien mengatakan susah untuk bernapas, terutama semenjak puasa kemarin. - Klien mengatakan dahaknya susah untuk dikeluarkan. - Ny. B mengatakan jika serangan sesak datang hanya diolesi dengan minyak kayu putih atau dikerok. Data obyektif : - Sesak saat istirahat dan hanya bisa berjalan beberapa meter. - Wheezing. - Pernapasan 26x/mnt. | Tidak/kurang sehat | Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. | Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronkial |
Data subyektif : - Ny. S mengatakan badannya “keju-keju”. - Ny. B mengatakan takut minum obat dari dokter dan hanya minum rebusan daun-daun jika TD Ny. S tinggi. Data obyektif : - TD 170/100 mmHg - Klien mendapat terapi dari PSTW, namun tidak dikonsumsi. | Tidak/kurang sehat | Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan. | Penurunan status kesehatan Ny.K yang menderita hipertensi |
SKORING
1. Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
Kriteria | | Bobot | Nilai | Pembenaran |
Sifat masalah : - Tidak/kurang sehat - Ancaman - Sejahtera | 3 2 1 | 1 | 3/3X1=1 | - Frekwensi napas Tn. K 26 x/m - Retraksi iga. - Menggunakan otot bantu pernapasan. - Wheezing (+) |
Kemungkinan masalah dapat diubah : - Mudah - Sebagian - Tidak dapat | 2 1 0 | 2 | 1/2X2=1 | - Ada kunjungan tenaga kesehatan panti. - Anak Tn. K (Ny. B) yang selalu merawat. - Ada pengalaman keluarga tentang perawatan klien. - Ada fasilitas PSTW di lingkungan rumah. |
Potensi masalah untuk dicegah : - Tinggi - Cukup - Rendah | 3 2 1 | 1 | 2/3X1=2/3 | Masalah sudah lama terjadi. Peningkatan pengetahuan keluarga tentang perawatan asthama dapat membantu keluarga untuk mengatasi permasalahn yang sedang dihadapi. |
Menonjolnya masalah : - Masalah berat harus ditangani - Ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani - Masalah tidak dirasakan | 2 1 0 | 1 | 1/2X1=1/2 | Keluarga tahu bahwa klien mempunyai penyakit asthma dapat mengganggu kesehatan klien. Keluarga merasa sudah terbiasa dengan kondisi tersebut karena penyakit tersebut telah lama diderita klien. |
TOTAL SKOR | 3 1/6 | |
2. Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.
Kriteria | | Bobot | Nilai | Pembenaran |
Sifat masalah : - Tidak/kurang sehat - Ancaman - Sejahtera | 3 2 1 | 1 | 3/3X1=1 | - Keluhan klien “keju-keju”. - TD 160/100 mmHg. |
Kemungkinan masalah dapat diubah : - Mudah - Sebagian - Tidak dapat | 2 1 0 | 2 | 1/2X2=1 | - Ada kunjungan tenaga kesehatan panti. - Di rumah klien dirawat anaknya. - Ada fasilitas PSTW di lingkungan rumah. |
Potensi masalah untuk dicegah : - Tinggi - Cukup - Rendah | 3 2 1 | 1 | 2/3X1=2/3 | - Masalah sudah lama terjadi. - Peningkatan pengetahuan keluarga tentang perawatan hipertensi dapat membantu keluarga untuk mengatasi permasalahn yang sedang dihadapi. |
Menonjolnya masalah : - Masalah berat harus ditangani - Ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani - Masalah tidak dirasakan | 2 1 0 | 1 | 0/2X1=0 | - Keluarga tahu bahwa klien mempunyai penyakit hipertensi tetapi itu bukan masalah. - Keluarga merasa sudah terbiasa dengan kondisi tersebut karena penyakit tersebut telah lama diderita klien. |
TOTAL SKOR | 2 2/3 | |
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil scoring, maka prioritas diagnosa keperawatan adalah :
1. Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.
PERENCANAAN
DIAGNOSA | TUJUAN | INTERVENSI |
Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. | Tujuan Umum: Setelah tindakan keperawatan, keluarga akan dapat merawat dengan baik Tn. K yang menderita asma bronkial. Tujuan Khusus: Setelah tindakan keperawatan, keluarga mampu: 1. Menggunakan tindakan-tindakan yang diajarkan untuk mencegah kekambuhan serangan asma. 2. Menggunakan steam therapy yang telah diajarkan untuk mengatasi keluhan jika serangan asma muncul. | 1. Berikan pengetahuan kepada keluarga tentang: a. Pengertian dan tanda gejala asma yang dilihat dari Tn. K b. Factor risiko kekambuhan dan penanganan asma. 2. Diskusikan dengan keluarga sebab-sebab kambuhnya serangan asma pada Tn. K. 3. Ajarkan dan demonstrasikan cara pembuatan dan penggunaan stem therapy kepada keluarga dan klien. |
Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan. | Tujuan Umum: Setelah tindakan keperawatan, keluarga akan dapat mengambil keputusan untuk perawatan serta mampu merawat dengan baik Ny. K yang menderita hipertensi. Tujuan Khusus: Setelah tindakan keperawatan, keluarga mampu: 1. Memahami manfaat terapi farmaka dalam penurunan tekanan darah. 2. Mengelola pemberian terapi farmaka yang telah didapatkan. 3. Menggunakan tindakan-tindakan yang diajarkan untuk menurunkan tekanan darah. | 1. Berikan pengetahuan kepada keluarga tentang: a. Pengertian dan tanda gejala hipertensi yang dilihat dari Ny. K b. Factor risiko pencetus peningkatan tekanan darah. 2. Diskusikan dengan keluarga tentang kemungkinan komplikasi hipertensi. 3. Diskusikan dengan keluarga tentang tujuan dan cara mengkonsumsi terapi farmaka untuk Ny. K. 4. Ajarkan cara pembuatan dan penggunaan air belimbing wuluh kepada keluarga dan klien untuk menurunkan tekanan darah Ny. K. |
CATATAN PERKEMBANGAN
1. Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
IMPLEMENTASI | EVALUASI ( SOAP ) |
Kunjungan ke I, Selasa, 6 Oktober jam 10.00-11.00. a. Melakukan pengkajian struktur keluarga. b. Melakukan pengkajian riwayat penyakit dalam keluarga. c. Melakukan pemeriksaan fisik pada Tn. K. | S : - Ny. B mengatakan ayahnya (Tn. K) dan ibunya (Ny. K) menderita sakit asma dan hipertensi namun tidak mengetahui ada riwayat dari keluarga pendahulunya. O : - Sesak (+). - Wheezing (+). A : Asma bronkial pada Tn. K P : Kontrak kunjungan Rabu, 7/10 jam 09.00-10.00 untuk pengkajian lanjutan. |
IMPLEMENTASI | EVALUASI ( SOAP ) |
Kunjungan ke II, Rabu, 7 Oktober jam 09.00-10.00. a. Melakukan pengkajian pemahaman klien dan keluarga tentang asma bronkial. b. Mendiskusikan faktor risiko kekambuhan asma bronkial. | S : - Ny. B mengatakan sebelumnya keluarga hanya tahu sekilas tentang asma bronkial. - Ny. B mengatakan mengerti tentang faktor pencetus serangan asma - Ny. B mengharapkan diberikan pengetahuan tentang cara menangani serangan asma. O : - Keluarga antusias dengan diskusi. A : Peningkatan pengetahuan keluarga tentang asma bronkial. P : Kontrak kunjungan Kamis, 8/10 jam 09.00-10.00 untuk mendiskusi cara penatalaksanaan serangan asma. |
Kunjungan ke III, Kamis, 8 Oktober jam 09.00-10.00. a. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang penatalaksanaan asma bronkial. b. Mengajarkan keluarga teknik steam therapy sederhana untuk penatalaksaan asma. c. Mendemonstrasikan cara pembuatan dan penggunaan steam therapy. | S : - Tn. K mengatakan jalan napasnya lapang setelah menggunakan steam therapy. - Ny. B mengatakan paham tentang cara penatalaksan asma bronkial. - Ny. B mengatakan mampu membuat formula steam therapy. O : - Keluarga antusias dengan diskusi. A : Peningkatan pengetahuan keluarga tentang penanganan asma bronkial. P : Kontrak kunjungan Selasa, 13/10 jam 11.00-12.00 untuk mendiskusi ulang cara penatalaksanaan serangan asma. |
Kunjungan ke IV, Selasa, 13 Oktober jam 11.00-12.00. a. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang penatalaksanaan asma bronkial. b. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengelolaan debu ruangan kamar dengan kain lembab untuk mencegah cetusan serangan. | S : - Ny. B mengatakan baru tahu tentang pengelolaan debu dengan kain lembab. O : - Keluarga antusias dengan diskusi. A : Peningkatan pengetahuan keluarga tentang penanganan asma bronkial. P : Kontrak kunjungan Kamis, 15/10 jam 09.00-10.00 untuk mendiskusikan dan mengevaluasi kemampuan keluarga tentang cara penatalaksanaan serangan asma. |
Kunjungan ke V, Kamis, 15 Oktober jam 09.00-10.00. Mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan keluarga tentang penatalaksanaan asma bronkial. | S : - Ny. B mengatakan senang dapat ilmu baru untuk penanganan Tn. K bila sesak. - Tn. K dan Ny. B mengatakan telah mencoba 3 kali melakukan steam therapy dan merasa puas dengan hasilnya. O : - Klien baru saja selesai menggunakan steam therapy. - Pemeriksaan fisik, wheezing (-). A : Peningkatan pengetahuan keluarga tentang penanganan asma bronkial. P : Kontrak kunjungan Sabtu, 17/10 jam 09.00-10.00 untuk evaluasi dan terminasi. |
2. Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.
IMPLEMENTASI | EVALUASI ( SOAP ) |
Kunjungan ke I, Selasa, 6 Oktober jam 10.00-11.00. a. Melakukan pengkajian struktur keluarga. b. Melakukan pengkajian riwayat penyakit dalam keluarga. c. Melakukan pemeriksaan fisik pada Ny. K. | S : - Ny. B mengatakan ayahnya (Tn. K) dan ibunya (Ny. K) menderita sakit asma dan hipertensi namun tidak mengetahui ada riwayat dari keluarga pendahulunya. - Ny. K mengatakan “badannya keju-keju” O : - TD Ny. K 170/100 mmHg A : Hipertensi pada Ny. K P : Kontrak kunjungan Rabu, 7/10 jam 09.00-10.00 untuk pengkajian lanjutan. |
IMPLEMENTASI | EVALUASI ( SOAP ) |
Kunjungan ke II, Rabu, 7 Oktober jam 09.00-10.00. a. Melakukan pengkajian pemahaman klien dan keluarga tentang hipertensi. b. Mendiskusikan faktor risiko hipertensi. | S : - Ny. B mengatakan sebelumnya keluarga hanya tahu sekilas tentang hipertensi. - Ny. B mengharapkan diberikan pengetahuan tentang cara menangani hipertensi. O : - Keluarga antusias dengan diskusi. A : Peningkatan pengetahuan keluarga tentang hipertensi. P : Kontrak kunjungan Kamis, 8/10 jam 09.00-10.00 untuk mendiskusi cara penatalaksanaan hipertensi. |
Kunjungan ke III, Kamis, 8 Oktober jam 09.00-10.00. a. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang penatalaksanaan hipertensi. b. Mendiskusikan dengan keluarga tentang manfaat terapi farmaka dan aturan pakainya. c. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pemanfaatan jenis sayuran untuk menurunkan tekanan darah. | S : - Ny. B mengatakan paham tentang manfaat terapi farmaka untuk penderita hipertensi. - Ny. B mengatakan mampu mengelola pemberian terapi farmaka kepada Ny. K. O : - Keluarga antusias dengan diskusi. A : Peningkatan pengetahuan keluarga tentang penanganan hipertensi. P : Kontrak kunjungan Selasa, 13/10 jam 11.00-12.00 untuk diskusi jenis makanan yang tidak dianjurkan dan komplikasi hipertensi. |
Kunjungan ke IV, Selasa, 13 Oktober jam 11.00-12.00. a. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang komplikasi hipertensi. b. Mendiskusikan dengan keluarga tentang makanan pantangan dan pengaturan menu. c. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengelolaan sayuran untuk terapi hipertensi. | S : - Ny. B mengatakan mampu membuatkan jus timun untuk Ny. K yang menderita hipertensi. - Ny. K masih mengeluh keju-keju dan tidak bisa istirahat. O : - Keluarga antusias dengan diskusi. - TD Ny.K 170/100 mmHg. A : Peningkatan pengetahuan keluarga tentang penanganan hipertensi. P : Kontrak kunjungan Kamis, 15/10 jam 09.00-10.00 untuk mengevaluasi kondisi fisik Ny. K. |
Kunjungan ke V, Kamis, 15 Oktober jam 09.00-10.00. Mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan keluarga tentang penatalaksanaan hipertensi. | S : - Ny. B mengatakan senang dapat ilmu baru untuk penanganan hipertensi Ny. K. - Ny. K dan Ny. B mengatakan telah mencoba melalap timun - Ny. K mengatakan sudah bisa istirahat. O : - TD 135/90 mmHg. A : Peningkatan pengetahuan keluarga tentang penanganan hipertensi. P : Kontrak kunjungan Sabtu, 17/10 jam 09.00-10.00 untuk evaluasi dan terminasi. |
No comments:
Post a Comment