Remaja kadang mencoba untuk melakukan diet secara ektrem. Hal ini sangat tidak disarankan karena dapat mengurangi asupan nutrisi yang seharusnya diperlukan dalam masa pertumbuhan remaja, misalnya dengan terjadinya difisiensi vitamin. Puasa terus-menerus juga bukanlah suatu jawaban, karena penurunan berat badan kebanyakan berasal dari kehilangan air dari dalam tubuh, sehingga tubuh akan terasa lemas.
Diet yang tidak sehat menimbulkan banyak resiko gangguan kesehatan. Joanne F. Dorgan, Ph.D, dalam penelitiannya mengatakan bahwa diet pada gadis remaja dapat mengurangi kadar hormone seks mereka. Bahkan Dr. Dianne Neumark-Sztainer dari Universitas Minnesota, Minnepolis, dalam tulisan penelitiannya di Journal of American Dietic Association, menyatakan bahwa remaja yang melakukan diet tidak sehat justru akan mengalami kenaikan berat badan pada lima tahun kedepan, meskipun saat studi ini dilakukan remaja-remaja yang diteliti telah memiliki berat badan yang mereka inginkan.
Perubahan pola makan dapat dilakukan dengan cara mengurangi asupan kalori total. Remaja disarankan untuk lebih mengkonsumsi buah dan sayur, serta membatasi gula dan lemak. Jika kesulitan mengetahui kalori yang dibutuhkan tubuhnya, maka remaja dapat membicarakannya dengan dokter atau ahli gizi.
No comments:
Post a Comment