BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit hipertensi merupakan salah satu factor paling berpengaruh sebagai penyebab penyakit jantung. Karena itu tidak heran jika penderita penyakit jantung kini mencapai 800 juta orang diseluruh dunia. Kurang lebih 10-30% penduduk dewasa dihampir semua Negara mengalami penyakit hipertensi, dan sekitar 50-60% penduduk dewasa dapat dikatagorikan sebagai mayoritas utama yang status kesehatannya akan menjadi lebih baik bila dapat dikontrol tekanan darahnya. (M. Adib,2009:70)
Menurut AHA(America Heart Association) di Amerika, tekanan darah tinggi ditemukan satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang dan 28% atau 59 juta orang mengidap prehipertensi. (Purnomo,2009:18)
Di Indonesia angka kejadian hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Angka kejadian 6-15 pada orang dewasa, 50% diantara nya tidak menyadari bahwa mereka sebagai penderita hipertensi kaena mereka tidak mengetahui cara menghindari dan mengetahui factor resikonya. (Bustan,2007:60)
Tercatat pada tahun 2009 angka kejadian hipertensi di desa pekan heran melalui puskesmas pekan heran menduduki 4 besar di INHU setelah puskesmas kambesko, pangkalan kasai, dan air molek. dengan kasus sebanyak 672 kunjungan hipertensi dengan preentasi 9,91%. (Dinkes Kab. INHU Tahun 2009)
oleh karena itu saya tertarik untuk memberikan penyuluhan kepada warga desa pekan heran agar mereka dapat mengetahui sekilas tentang cara pencegahan terhadap hipertensi bagi orang dewasa.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
setelah mengikuti penyuluhan diharapkan warga desa pekan heran mengerti tentang konsep dasar penyakit hipertensi
2. Tujuan Khusus
a. Agar warga mengerti tentang pengertian hipertensi
b. Agar warga tahu penyebab hipertensi
c. Agar warga tahu tanda dan gejala hipertensi
d. Agar warga tahu cara pencegahan hipertensi
e. Agar warga tahu komplikasi dari hipertensi
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Untuk dijadikan pengalaman dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam melakukan karya tulis
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan literatur bagi perpustakaan AKKES DINKES dan pada gilirannya untuk menguji pengetahuan peneliti tentang penyakit hipertensi
3. Bagi Warga Desa
Agar warga desa pekan heran kecamatan rengat barat mengetahui konsep dasar penyakit hipertensi
D. Ruang Lingkup
Dalam penyuluhan ini mahasiswa membatasi pengetahuan tentang penyakit hipertensi di desa pekan heran pada tahun 2011
BAB II
TINJAUN KEPUSTAKAAN
A. Konsep Dasar Penyakit
a. Definisi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith Tom, 1995 ) Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).
b. Penyebab
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu : ( Lany Gunawan, 2001 )
- Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
- Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.
Hiperrtensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan 10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa factor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Factor tersebut adalah sebagai berikut:
- Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
- Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat ), jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan ) dan ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
- Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), kegemukan atau makan berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alcohol, minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin).
c. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : ( Edward K Chung, 1995 )
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
2. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
d. cara pencegahan
Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup. Hindari kebiasaan lainnya seperti merokok dan mengkonsumsi alcohol diduga berpengaruh dalam meningatkan risiko hipertesi.
Pengobatan dengan anti hipertensi diberikan jika modifikasi gaya hidup tidak berhasil. dokter pun memiliki alas an dalam memberikan obat mana yang sesuai dengan kondisi klien pada saat menderita hipertensi.
e. Komplikasi
Beberapa jenis penyakit lain yang dapat disebabkan oleh hipertensi:
1. Stroke
2. Penyakit Ginjal
3. Gagal jantung
4. Penyakit Arteri koroner
B. Proses Keperawatan
a. Pengkajian
1. aktivitas/istirahat
-Gejala : kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton
-Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
2. Sirkulasi
-Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskuler
-Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi, perubahan warna kulit, suhu dingin
3. Integritas Ego
-Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, factor stress multiple
-Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan yang meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela, peningkatan pola bicara
4. eliminasi
-Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
5. makanan/cairan
-Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, lemak dan kolesterol
-Tanda : BB normal atau obesitas, adanya edema
6. neorisensori
-Gejala : keluhan pusing/pening, sakit kepala, berdenyut sakit kepala, berdenyut, gangguan penglihatan, episode epistaksis
-Tanda :, perubahan orientasi, penurunan kekuatan genggaman, perubahan retinal optik
7. Nyeri/ketidaknyamanan
-Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat, nyeri abdomen
8. pernapasan
-Gejala : dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea, dispnea nocturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat merokok
-Tanda : distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan, bunyi napas tambahan, sianosis
9. keamanan
-Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan
-Tanda : episode parestesia unilateral transien, hipotensi postural
b. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
2. Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
3. Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguan sirkulasi
4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan perawatan diri
c. Intervensi Keperawatan
dx 1
Intervensi keperawatan :
a. Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat
b.Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer
c. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas
d. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler
e. Catat edema umum
f. Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.
g.Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursi
h.Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
i. Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher
j. Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan
k.Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah
l. Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi
dx 2
Intervensi keperawatan :
-Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit penerangan
-Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan
-Batasi aktivitas
-Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin
-Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan
-Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi
dx 3
Intervensi :
-Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur
-Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan pemantau tekanan arteri jika tersedia
-Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan
-Amati adanya hipotensi mendadak
-Ukur masukan dan pengeluaran
-Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan
-Ambulasi sesuai kemampuan; hibdari kelelahan
dx 4
intervensi keperawatan:
-Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari pengobatan dan prosedur
-Jelaskan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak penuh dengan stress
-Diskusikan tentang obat-obatan : nama, dosis, waktu pemberian, tujuan dan efek samping atau efek toksik
-Jelaskan perlunya menghindari pemakaian obat bebas tanpa pemeriksaan dokter
-Diskusikan gejala kambuhan atau kemajuan penyulit untuk dilaporkan dokter : sakit kepala, pusing, pingsan, mual dan muntah.
-Diskusikan pentingnya mempertahankan berat badan stabil
-Diskusikan pentingnya menghindari kelelahan dan mengangkat berat
-Diskusikan perlunya diet rendah kalori, rendah natrium sesuai pesanan
-Jelaskan penetingnya mempertahankan pemasukan cairan yang tepat, jumlah yang diperbolehkan, pembatasan seperti kopi yang mengandung kafein, teh serta alcohol
-Jelaskan perlunya menghindari konstipasi dan penahanan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tinjauan kepustakaan , penyakit hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg yang dapat disebabkan oleh hipertensi esensial dan hipertensi primer. Tanda dan gejala yang dapat dirasakan oleh penderita sakit kepala, kelelahan, muntah, sesak nafas, gelisah dan pandangan kabur. pencegahan dapat dilakukan dengan cara memodifikasi gaya hidup seperti menghindari rokok, alcohol, dan pola makan yang disertai kandungan asin yang tinggi. bahaya dari penyakit hipertensi dapat menyebabkan stroke, penyakit ginjal, gagal jantung dan penyakit arteri coroner.
B. Saran
1. bagi penulis
Dengan adanya tugas ini diharapkan penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan khusus nya tentang penyakit hipertensi
2. bagi institusi
diharapkan agar dapat memberikan masukan untuk lebih sempurnanya tugas ini
3. bagi warga
dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, mayarakat terutama warga desa pekan heran mengerti tentang penyakit hipertensi
DAFTAR PUSTAKA
Adib, Muhammad.Cara Mudah Memahami dan Menghindari HIpertensi, jantung dan Stroke. Yogyakarta : Dianloka Pustaka. 2009
Bustan. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. 2002
Dinkes Kab. Inhu. Laporan Bulanan Puskesmas Kabupaten Indragiri Hulu. 2009
Purnomo, Heru. Penyakit Yang Paling Mematikan. Jakarta : Buana Pustaka. 2009
Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2000
Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 2001
Kodim Nasrin. Hipertensi : Yang Besar Yang Diabaikan, @ tempointeraktif.com, 2003
Smith Tom. Tekanan darah Tinggi : Mengapa terjadi, Bagaimana mengatasinya ?, Jakarta, Penerbit Arcan, 1995
Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC, 2002
Chung, Edward.K. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Edisi III, diterjemahkan oleh Petrus Andryanto, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1995
No comments:
Post a Comment