China mengatakan mereka akan menghadapi masalah serius tingkat pengangguran akibat krisis ekonomi global. Hal ini juga menjadi perhatian di di tengah peningkatan perhatian sosial di seluruh negara.
"Saat ini, situasi tingkat pengangguran masuk tahap genting, dan dampak krisis finansial global tetap masih akan terjadi," jelas Menteri Keamanan Sosial China Yin Weimin, kepada wartawan menanggapi pertanyaan tentang tenaga kerja baru-baru ini, seperti dikutip AFP.
Karena itu, Yin mengumumkan serangkaian langkah-langkah untuk mencoba menghindarkan pengangguran, yang diprediksi akan meningkat tahun depan. Langkah ini termasuk membantu mereka yang kehilangan pekerjaan, khususnya di antara lebih dari 200 juta pekerja migran pedesaan.
Yin mengatakan langkah itu termasuk membantu para pekerja pendatang mencari pekerjaan ketika mereka datang ke daerah perkotaan. Sebagai contoh dengan memberikan mereka informasi tentang posisi yang tersedia, dan menyediakan pelatihan tambahan untuk tambahan penghasilan di rumah mereka.
Berdasarkan data resmi pemerintah, saat ini tingkat pengangguran di China bertahan pada empat persen. Namun Wakil Menteri Keamanan Sosial Zhang Xiaojian memperkirakan angka ini masih akan tinggi hingga mencapai 4,5 persen pada akhir tahun. Hal ini terjadi karena gejolak krisis finansial global.
"Tapi tahun depan data resmi yang terdaftar tentang tingkat pengangguran akan terus meningkat," jelas Zhang.
Tingkat pengangguran resmi tidak termasuk jutaan buruh migran yang tidak terdaftar di tempat tinggal mereka. Selain itu, Zhang menambahkan permintaan untuk pekerja di 84 kota di seluruh China pada kuartal III tahun ini merosot 5,5 persem.
Angka ini merupakan penurunan pertama kali selama bertahun-tahun. Masalah semakin akut terjadi di selatan di provinsi Guangdong, yang merupakan pusat manufaktur China, dimana satu dari lima pabrik di kota-kota besar diperkirakan akan tutup pada Januari tajun depan.
Sementara itu, ribuan pekerja baru-baru ini telah berkumpul di luar pabrik, menuntut upah yang belum dibayar dan memaksa pemerintah setempat melakukan intervensi.
Para pengamat memperingatkan kerusuhan pekerja dapat terjadi jika banyak buruh migran kehilangan pekerjaan.
sumber artikel
"Saat ini, situasi tingkat pengangguran masuk tahap genting, dan dampak krisis finansial global tetap masih akan terjadi," jelas Menteri Keamanan Sosial China Yin Weimin, kepada wartawan menanggapi pertanyaan tentang tenaga kerja baru-baru ini, seperti dikutip AFP.
Karena itu, Yin mengumumkan serangkaian langkah-langkah untuk mencoba menghindarkan pengangguran, yang diprediksi akan meningkat tahun depan. Langkah ini termasuk membantu mereka yang kehilangan pekerjaan, khususnya di antara lebih dari 200 juta pekerja migran pedesaan.
Yin mengatakan langkah itu termasuk membantu para pekerja pendatang mencari pekerjaan ketika mereka datang ke daerah perkotaan. Sebagai contoh dengan memberikan mereka informasi tentang posisi yang tersedia, dan menyediakan pelatihan tambahan untuk tambahan penghasilan di rumah mereka.
Berdasarkan data resmi pemerintah, saat ini tingkat pengangguran di China bertahan pada empat persen. Namun Wakil Menteri Keamanan Sosial Zhang Xiaojian memperkirakan angka ini masih akan tinggi hingga mencapai 4,5 persen pada akhir tahun. Hal ini terjadi karena gejolak krisis finansial global.
"Tapi tahun depan data resmi yang terdaftar tentang tingkat pengangguran akan terus meningkat," jelas Zhang.
Tingkat pengangguran resmi tidak termasuk jutaan buruh migran yang tidak terdaftar di tempat tinggal mereka. Selain itu, Zhang menambahkan permintaan untuk pekerja di 84 kota di seluruh China pada kuartal III tahun ini merosot 5,5 persem.
Angka ini merupakan penurunan pertama kali selama bertahun-tahun. Masalah semakin akut terjadi di selatan di provinsi Guangdong, yang merupakan pusat manufaktur China, dimana satu dari lima pabrik di kota-kota besar diperkirakan akan tutup pada Januari tajun depan.
Sementara itu, ribuan pekerja baru-baru ini telah berkumpul di luar pabrik, menuntut upah yang belum dibayar dan memaksa pemerintah setempat melakukan intervensi.
Para pengamat memperingatkan kerusuhan pekerja dapat terjadi jika banyak buruh migran kehilangan pekerjaan.
sumber artikel
No comments:
Post a Comment