- Pengertian
Kanker serviks adalah Kanker yang terjadi pada serviks uteri, dan merupakan karsinoma ginekologi yang terbanyak diderita oleh Wanita.
- Etiologi
Penyebab langsung belum diketahui .Faktor ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma uteri adalah smegma,infeksi virus human papilloma virus (HPV) dan spermatozoa.Faktor risiko yang berhubungan karsinoma serviks adalah perilaku seksual berupa mitra seks ,multiple,paritas,nutrisi, rokok dll.
- Klasifikasi
Klasifikasi menurut FIGO 1978 :
Tingkat Kriteria
0 : Karsinoma in situ atau karsinoma intraepitel
I : Proses terbatas pada serviks ( perluasan ke korpus uteri tidak dinilai )
Ia : Karsinoma serviks preklinis hanya dapat diagnosis secara mikroskopis, lesi tidak lebih dari 3mm atau secara mikroskopik kedalamannya >3-5 mm dari epitel basal dan memanjang tidak lebih boleh dari 7 mm
Ib : Lesi invasif > 5,, dibagi atas lesi < 4 cm dan > 4cm
II : Proses keganasan telah keluar dari serviuks dan menjalar ke 2/3 bagian atas vagina dan atau ke parametrium tetapi tidak sampai dinding panggul
IIa : Penyebaran hanya ke vagina , parametrium masih bebas dari infiltrate tumor
IIb : Penyebaran ke parametrium,uni atau bilateral tetapi belum sampai dinding panggul
III : Penyebaran sampai 1/3 distal vagina atau keparametriumsampai dinding panggul
IIIa : Penyebaran sampai 1/3 distal vagina namun tidak sampai ke dinding panggul
IIIb : Penyebaran sampai dinding panggul tidak ditemukan daerah bebas infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul atau proses pada tingkat I atau II tetapi sudah ada gangguan faal ginjal /hidronefrosis
IV : Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rectum dan atau vesika urinaria ( dibuktikan secara histology) atau telah bermetastasis keluar panggul atau ketempat yang jauh
IVa : Telah bermetastasis ke organ sekitar
IVb : Telah bermetastasis jauh
- Gambaran Klinis
v Keluhan Metroragia
v Keputihan
v Perdarahan pascakoitus
v Perdarahan spontan
v Bau busuk yang khas
v Obstruksi total vesika urinaria
v Cepat lelah
v Kehilangan berat badan
v Anemia
v Serviks teraba membesar,ireguler,teraba lunak
v Lesi pada porsio dan vagina
- Pemeriksaan penujang
v Sitologi ,dengan cara Papsmear
v Kolposkopi
v Servikografi
v Pemeriksaan visual langsung
v Gineskopi
v Pap net ( pemeriksaan terkompuerisasi dengan hasil lebih sensitif )
- Penatalaksanaan
Tingkat Penatalaksanaan
0 : Biopsi kerucut, Histerektomi transvaginal
Ia : Biopsi kerucut, Histerektomi transvaginal
Ib,IIa : Histerektomi radikal dengan limfadenektomi panggul dan evaluasi kelenjar limfe paraaorta ( bila terdapat metastasis dilakukan radioterapi pasca pembedahan )
IIb,III,IV : Histerektomi transvaginal
IVa, IVb : Radioterapi,Radiasi paliatif,Kemoterapi
- Prognosis
Karsinoma serviks yang tidak diobati atau tidak memberikan respons terhadap pengobatan 95% akan mengalami kematian dalam dua tahun setelah timbul gejala. Pasien yang mengalami histerektomi dan memiliki risiko tinggi terjadinya rekurensi harus terus diawasi karena lewat deteksi dini dapat diobati dengan radioterapi.Setelah histerektomi radikal terjadi 80% rekurensi dalam dua tahun.
9. Tumor Ovarium
Ovarium mempunyai kemungkinan untuk berkembang menjadi tumor jinak maupun tumor ganas.
Pembagian tumor ovarium secara praktis adalah sebagai berikut :
1. Tumor jinak Kistik : Kistoma ovarii simpleks,Kistoma Ovarii serosum,Kistoma Ovarii musinosum, kistoma dermatoid.
2. Tumor jinak padat ( solid ) ; fibroma ovarii,tumor brener, tumor sisa adrenal.
Pertumbuhan tumor ovarium dapaty memberikan gejala karena besarnya terdapat perubahan hormonal atau penyulit terjadi. Tumor jinak ovarium yang diameternya kecil sering ditemukan secara kebetulan dan tidak memberikan gejala klinik yang berarti.
Gejala akibat tumor ovarium sbb :
1. Gejala akibat pertumbuhan : menimbulkan rasa berat diabdomen bagian bawah,mengganggu miksi dan defekasi,tekanan tumor dapat menimbulkan obstipasi atau edema pada tungkai bawah.
2. Gejala akibat perubahan hormonal ; ovarium merupakan sumber utama wanita sehingga bila menjadi tumor menimbulkan gangguan terhadap patrum menstruasi. Tumor sel granulosa dapat menimbulkan hipermenorea,sedang tumor arhenoblastoma menimbulkan amenorea.
3. Gejala klinik akibat komplikasi yang terjadi pada tumor: Perdarahan intra tumor,perputaran tangkai,terjadi infeksi pada tumor,robekan dinding kista,degenerasi ganas kista ovarii.
4. Sindrom Meigs
Bila ditemukan tanda-tanda keganasan dilakukan salpingo-ooforektomi bilateral dan histerektomi total.
- Diagnosa Keperawatan yang bisa muncul :
- Ansietas berhubungan dengan Krisis Situasi
- Berduka berhubungan dengan dengan potensial kehilangan fungsi tubuh dan efek kanker yang dirasakan pada gaya hidup
- Intoleran aktifitas berhubungan dengan keletihan,malnutrisi dan penurunan mobilitas
- Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermatebolik berkenaan dengan kanker
- Risiko perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan ketakutan berkaitan dengan diagnosis kanker yang baru saja diterima ,masalah potensial dan ketidakpastian masa depan
- Risiko terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder
- Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan kemoterapi
- Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan ketakutan/ansietas
Daftar Pustaka
1. Sarwono, 1989, Ilmu Bedah kebidanan, Yayasan sarwono, Jakarta.
2. Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, hypokrates , jakarta
3. Abdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta
4. Manuaba,Ida Bagus Gede, 1998, Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan keluarga berencana, EGC, Jakarta
5. Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi, EGC , Jakarta
6. Arif Mansyoer,DKK,1999, Kapita selecta Kedokteran, Penerbit media aeskulapius FKUI.
7. Helen Varney,DKK, 2002, Buku Saku Bidan, cetakan I, EGC, Jakarta
8. Lynda Jual Carpenito, 2001, Buku Saku Diagnosa keperawatan edisi 8,EGC,Jakarta.
9. ........, Ilmu Pantom bedah Obstetri,Bagian Obstetri Ginekologi FKU Diponegoro
No comments:
Post a Comment