multi info, hiburan, pengetahuan, dan aneka informasi

FAKTOR DETERMINAN KEMATIAN IBU DI BALI ; STUDI KASUS KELOLA

Latar Belakang
v  Angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 400/100.000 kelahiran hidup
v  Indikator peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari :
Ø  Penurunan angka kematian Bayi
Ø  Angka kematian Ibu
v  Banyaknya factor yang berperan terhadap tingkat kematian ibu maka untuk menurunkan angka kematian ibu perlu diketahui  factor-faktor yang mempunyai pengaruh besar yangselanjutnya disebut faktor determinan kematian ibu.
Tujuan  Penelitian
Ø  Untuk meneliti factor determinan kematian Ibu yang meliputi factor outcome,intermediate factor, dan Distance factor.
Ø  Untuk mengetahui angka kematian Ibu di Bali secara langsung
Lokasi Penelitian
Di Bali
Waktu Penelitian
Periode 1 September 1998 s/d 31 Agustus 1999.

Bahan dan Cara
Ø  Metode Penelitian Kohort dengan suatu penelitian kasus kelola atau nested case control
Ø  Faktor determinan kematian Ibu diteliti secara retrospektif baik pada kasus maupun  kontrol
Kriteria Kasus Penelitian
Ø  Kasus dalam penelitian ini adalah waniota yang meninggal pada periode maternal yaitu mulai hamil sampai 42 hari setelah melahirkan 
Ø  Kelompok Kasus : dari 54 kasus kematian Ibu yang terjadi periode september 1998 sampai dengan 31 agustus 1999, 43 kasus yang memenuhi kriteria kasus penlitian
Ø  Kontrol adalah wanita yang melahirkan pada periode 1 september 1998 sampai 31 agustus 1999 di daerah penelitian dan masih hidup sampai 42 hari setelah melahirkan
Ø  Kelompok kontrol : dari 215 kontrol yang terpilih, sebanyak 196 yang dapat dianalisis. Pemilihan kelompok kontrol dilakukan secara random dengan menggunakan daftar ibu yang melahirkan yang terdapat dipuskesmas sebagai kerangka sampel.
Variabel Penelitian
Ø  Yang menjadi variabel penelitian ini adalah Faktor Determinan kematian ibu yang  meliputi :
·         Faktor Outcome :  -    Komplikasi kehamilan
-                Komplikasi persalinan
-                Komplikasi post partum
·         Faktor intermediate :
-          Status kesehatan Ibu : Anemia, Penyakit penyerta
-          Status reproduksi : Umur , paritas
-          Akses terhadap pelayanan Kesehatan : ANC,KB
-          Penggunaan pelayanan Kesehatan: ANC pertama,Frekwensi ANC,Tempat bersalin,penolong persalinan
·         Faktor Distance :
-          Status Ibu dikeluarga : Pendidikan,Pekerjaan
-          Status keluarga di masyarakat : status sosial ekonomi
-          Status Masyarakat : topografi desa,transportasi,dokter,klinik
Prosedur Pengumpulan Data
Ø  Data Primer : dilakukan dengan wawancara terstruktur
Ø  Data sekunder  : KMS Ibu hamil, kohor Ibu hamil di Bidan desa
Analisis Data
Ø  Metode analisis logistic regression dengan model Log ( p/(1-p) = a + bX
Ø  Odd Rasio sebesar Exp.bi,
Hasil Penelitian
v   Karakteristik Kasus dan kontrol
§    Rerata umur  dan umur kawin kasus adalah 28,1 21,4 secara berurutan
§    Untuk kelompok kontrol : 27 , dan 21,3 tahun
§    Nilai statistik t untuk perbedaan kelompok umur tsb adalah 1,7 dan 0,13 dengan p sebesar 0,242 dan 0,849 secara berurutan
§    Nilai X2 untuk perbedaan jenjang pendidikan adalah 2,61 dengan nilai p = 0,4545
§    Nilai X2 untuk perbedaan proporsi pekerjaan antara kasus dan kontrol adalah 4,080 dengan nilai p sebesar 0,5385
v   Faktor determinan kematian Ibu
Dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar yaitu
§    Faktor outcome
Dari 10 variabel, sebanyak 6 variabel secara nyata meningkatkan risiko kematian Ibu yaitu :
Ø    Preklampsia
Ø    Rupture uteri
Ø    Ketuban pecah dini
Ø    Eklampsia
Ø    Perdarahan
Ø    Sepsis post partum
§    Faktor intermediate
Dari 12 variabel, terdapat 6 yang terbukti meningkatkan risiko kematian Ibu yaitu :
Ø    Anemia
Ø    Penyakit yang memperburuk kondisi Ibu yaitu kegagalan jantung, ginjal dan penyakit kronis lainnya.(faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap kematian Ibu ).
Ø    ANC pertama kali terlambat
Ø    ANC selama hamilkurang dari 4 kali
Ø    Tidak mendapatkan pelayanan 5T
Ø    Bersalin di rumah , ditolong tenaga tradisional
§    Faktor distance
Dari lima variabel, hanya status keluarga dan topografi desa yang terbukti meningkatkan risiko kematian Ibu, sedangkan variabel yang lain tidak tampak dikarenakan ketersediaan fasilitas  kesehatan dan kondisi transformasi antara desa asal kasus dan kontrol tidak berbeda ,juga kasus dan kontrol dipilih dari wilayah puskesmas yang sama sehingga fasilitas kesehatan dan transportasi yang ada di desa kasus dan kontrol menjadi tidak berbeda.
  • Dari hasil analisis regresi ganda semua faktor determinan tsb dengan kejadian kematian ibu sebanyak sembilan factor yaitu :
Ø  Perdarahan post partum sebesar 40%
Ø  Rupture uteri
Ø  KPD                                        
Ø  Sepsis post partum
Ø  Eklampsia
Ø  Adanya penyakit yang memperburuk kondisi ibu waktu hamil sebesar 16 %
Ø  Paritas lebih dari empat
Ø  Jarak kehamilan lebih dari lima tahun
·         Penolong persalinan oleh tenaga non professional memberikan sumbangan sebesar 78% terhadap kemungkinan terjadinya kematian ibu di Bali
·         Komplikasi kehamilan dan persalinan memberikan pengaruh yang paling besar yaitu 58%
Pembahasan
*      Dari  hasil penelitian  bahwa factor outcome memberikan kontribusi paling besar terhadap kematian ibu sekitar 60%,factor intermediate sekitar 18% dan factor distance kurang dari 1% , Hal ini didukung oleh panelitian yang dilakukan di India dan Nigeria yang melaporkan tiga penyebab utama kematian Ibu yaitu perdarahan postpartum,sepsis dan eklampsia.
*            Tidak semua factor intermediate terbukti meningkatkan risiko kematian Ibu  di Bali karena prevalensi penyakit tsb sangat kecil    
*            Faktor distance seperti status social ekonomi keluarga berpengaruh terhadap risiko kematian ibu akan tetapi pengaruhnya sangat kecil. Faktor social ekonomi keluarga tidak berpengaruh langsung tetapi mempengaruhi status kesehatan ibu,status reproduksi,akses pelayanan kesehatan dan perilaku kesehatan ibu dan akhirnya juga mempengaruhi kematian ibu. Hal ini juga didukung dari hasil penelitian di Nigeria dan India bahwa status  social ekonomi rendah memiliki risiko kematian ibu lebih tinggi
*            Kematian ibu karena perdarahan post partum umumnya terjadi diluar RS,hal ini terjadi karena kasus perdarahan tsb terlambat didentifikasi,dirujuk dan tidak mendapatkan penatalaksanaan yang memadai sebelum dirujuk. Hal ini sesuai juga dengan penelitian di Nigeria bahwa keterlambatan merujuk kasus perdarahan meningkatkan risiko kematian ibu sampai 6-10 kali.



Kesimpulan
v   Perdarahan post partum,sepsis puerperalis dan eklampsia, Adanya penyakit penyerta yang dapat memperburuk kondisi ibu hamil merupakan factor determinan utama kematian ibu di Bali.
v   Kualitas ANC, penolong persalinan dan status social ekonomi keluarga memberikan efek yang sangat kecil  terhadap risiko kematian ibu.

Saran
*            Untuk memperkecil risiko kematian ibu hamil perlu dideteksi dini dan ditangani secara memadai terhadap setiap factor risiko kehamilan
*            Perlu ditingkatkan kemampuan professional petugas kesehatan : Perawat, bidan sebagai ujung tombak pelayanan ANC dan persalinan dilapangan.
*            Untuk peningkatan kemampuan professional petugas kesehatan dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan kurikulum pendidikan 
Analisis Kritis
Apakah penelitian pada pasien dilakukan secara acak random? Dan apakah cara randomisasi dijelaskan ?
Jawab : Ya,dalam kelompok control dengan menggunakan daftar ibu yang melahirkan di puskesmas.
Apakah follow up kepada pasien dilakukan cukup lama dan lengkap?
Jawab : Ya selama 12 bulan akan tetapi ada beberapa data yang kurang lengkap.
Apakah semua pasien dilakukan analisis sesuai group randomisasi ?
Jawab : Tidak , dari 215 kelompok kontrol yang terpilih sebanyak 196 yang dianalisis.
Apakah perlakuan dilakukan secara buta?
Jawab : Tidak , setiap   sampel dengan kriteria tertentu.
Apakah kedua kelompok seimbang?
Jawab : Tidak, kelompok kasus yang dianalisis 43 kasus sedangkan kelompok control 196 kasus.
Apakah karakteristik kelompok hampir sama sejak diujicobakan terapi? Jawab : Tidak  


Implikasi Keperawatan
`Pentingnya kualitas kemampuan professional perawat dalam   mengidentifikasi  faktor determinan  kematian ibu yang berperan terhadap tingkat kematian ibu sebagai indicator derajat kesehatan masyarakat dimana  kita akan bisa melakukan tindakan pencegahan lebih awal terhadap segala kemungkinan factor yang sangat besar pengaruhnya terhadap kematian ibu seperti perdarahan post partum,sepsis purperalis,eklampsi,rupture uteri dan adanya penyakit penyerta yang memperburuk kondisi ibu hamil.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive