multi info, hiburan, pengetahuan, dan aneka informasi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TONSILRINOSINUSITIS


a.      Definisi
Sinusitis adalah radang sinus paranasal
Rinitis adalah suatu inflamasi membran mukosa
Tonsilitis adalah radang pada tonsil. Biasanya menyerang anak 2-5 tahun penularan melalui udara, benda atau makanan yang terkontaminasi.

b.      Etiologi
Sinusitis akut karena infeksi traktus respiratorius atas, terutama infeksi virus atau eksaserbasi rhinitis alergika, Kongesti nasal yang disebabkan inflasi, edema, dan transudasi cairan, menyebabkan obstruksi rongga sinus. Kondisi ini memberikan media yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri. Organisme bakteri bertanggungjawab terhadap lebih besar 60 % kasus sinusitis adalah Streptococcus pneumoniaea. Haemophilus influenzae, dan  Staphylococus aureus.
Sinusitis Kronis disebabkan oleh obstruksi hidung kronik akibat rabas dan edema membranmukosa hidung.
Rinitis dikelompokkan sebagai rinitis alergik dan non alergik. Rinitis non alergik disebabkan oleh infeksi saluran nafas atas, termasuk rinitis viral (common cold) dan rinitis nasal dan bakterial, masuknya benda asing kedalam hidung, deformitas structural, neoplasma, dan massa penggunaan kronik dekongestan nasal ; penggunaan kontrasepsi oral, kokain dan antihipertensi.
Rinosinusitis akut disebabkan oleh bakteri, virus dan jarang jamur.
Tonsilitis disebabkan oleh Carynebacterium dipheriase.

c. Tanda dan Gejala
1.  Nyeri tekan daerah sinus saat dipalpasi.
2.  Suhu subfebril
3.  Nyeri tenggorok
4.  Nyeri kepala
5.  Tidak nafsu makan


d.  Pemeriksaan Penunjang
1.  Rontgen
2.  Kultur
Kultur tenggorok mungkin dilakukan untuk mengidentifikasi organisme yang bertanggungjawab terjadinya faringitis  dan adannya infeksi saliran pernafasan bawah.
3.   Biopsi
Dilakukan untuk memungkinkan pemeriksaan sel-sel dari faring, laring dan saluran hidung.
4.   Pemeriksaan pencitraan
Pemeriksaan pencitraan termasuk rontgen jaringan lunak dan MRI dilakukan untuk menentukan keluasan infeksi dalam sinusitis.

e.  Penanganan
1.   Bedah intranasal untuk sinusitis frontal kronik
2.   Operasi Catdwell Luc : operasi untuk sinusitis maksilaris
3.   Pembedahan : Eksisi, Kuterisasi polip
4.   Mengurangi nyeri
5.  Antibiotik

f.   Komplikasi
1.  Sepsis 
2.  Abses peritonsilar
3.  Otitis media
4.  Meningits
5.  Abses otak
6.  Osteomielitis

G. Diagnosa Keperawatan utama dapat mencakup
1.  Nyeri yang berhubungan agen injury fisik
2. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan iritasi jalan nafas atas sekunder akibat infeksi.

 
DAFTAR PUSTAKA
 
Brunner & Suddarth. 1997. Keperawatan Medikal Bedah Volume1. EGC. Jakarta.
Doenges, Marilyn E, 1993. Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih bahasa I Made Kariasa. EGC. Jakarta.
Manajer . Aris. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid Pertama. Media Aesculapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Nort American Nursing Diagnosis Assosiation. 2001. Nursing Diagnosis : Deffinition and Clasification the association. Philadelphia.
Silvya. 1995. Patofisiologi. EGC. Jakarta.
www. Nicoc @ Harcourt.com.2000. Nursing Intervention Classification and Nursing Oursomes Clasification.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive