Saat Muntazer al-Zaidi Melempar Sepatunya |
Sepasang sepatu yang dilemparkan wartawan Irak, Muntazer al-Zaidi, kepada Presiden AS George W Bush, mulai menjadi incaran orang-orang kaya Timur Tengah. Sepasang sepatu itu ditawar dengan nilai fantastis..
Salah satu tawaran datang dari direktur teknik kesebelasan nasional Irak, Adnan Hamad, yaitu 100.000 dolar AS (Rp 1,1 miliar). Adnan mengatakan, nilai itu sepadan dengan keberanian yang ditunjukkan Zaidi yang dianggapnya mewakili sikap warga Irak.
Namun tawaran Adnan belum seberapa, jika dibandingkan tawaran seorang pengusaha negeri itu yang berani menawar 20 juta dolar sepasang (Rp 220 miliar).
Siapa yang bakal kaya dari sepatu itu belum jelas, karena keberadaannya juga tidak diketahui sampai kini. Ada spekulasi bahwa sepatu itu kini disita aparat keamanan Irak atau dibawa pejabat pemerintahan Bush.
Salah satu harian Irak melaporkan, kalau Zaidi terbukti tidak bersalah maka sepatu itu akan dikembalikan. Selain tawaran-tawaran yang menggiurkan itu, muncul pula dukungan dalam bentuk lain.
Putri Pemimpin Libya Muammar Khadafi, Aicha, mengatakan, lembaga sosialnya akan memberikan penghormatan beruba medali keberanian.
”Aksi itu merupakan kemenangan bagi hak asasi manusia,” katanya. Lembaga sosial Libya itu menyerukan kepada media agar mendukung Zaidi dan menekan pemerintah Irak agar membebaskannya.
Sementara itu, dari Afghanistan dilaporkan, Zang-i-Khatar, acara komedi yang sangat populer merkonstruksikan adegan pelemparan batu itu. Namun kali ini Bush benar-benar kena lemparan sepatu itu.
“Tujuan program ini, selain membuat orang tertawa, juga sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat dan wartawan Irak,” kata Hanif Hamgaam, produser acara itu.
Muntazer, Rabu (17/12), sudah dihadapkan ke pengadilan. Saudara Muntazer, Durgham mengatakan sudah diberitahu bahwa saudaranya itu bersikap kooperatif dengan hakim, namun ia tidak bisa menghadiri sidang yang digelar di Green Zone, markas militer AS dan pusat pemerintahan Irak di Baghdad. “Dia terancam hukuman tujuh tahun karena menghina tamu negara,” katanya.
Durgham juga mengatakan, Muntazer saat ini dirawat di Rumah Sakit Ibn Sina yang dikelola AS di Green Zone. Muntazer mengalami patah tangan dan tulang rusuk serta luka di wajah dan kaki akibat dipukul aparat keamanan Irak.[sry/ais]
No comments:
Post a Comment