FEBRUARI lalu menyeruak kabar virus menyerang ponsel di Rusia dan bisa mencuri uang dengan cara mengirim SMS untuk mendapatkan rekening bank. Perusahaan antivirus menyebut, virus itu bisa menyebar secara global termasuk ponsel di Indonesia.
Dalam siaran TV Russia Today, disebutkan virus itu bisa mengontrol ponsel dan mengirimkan uang melalui SMS banking. Ponsel yang berisiko adalah yang menjalankan OS Symbian dan memiliki transfer uang melalui SMS.
"Pembajakan pada ponsel akan mendapatkan momentum dan bisa menyebar ke seluruh dunia," kata Denis Maslennikov, analis virus Kaspersky Lab yang bermarkas di Moskow.
Alfons Tanujaya CEO perusahaan keamanan Vaksincom mengatakan, secara teknis virus ponsel sudah menyerupai virus PC di masa awal. OS yang paling banyak di infeksi bukan Windows Mobile, BlackBerry atau iPhone tapi Symbian. Sistem operasi ini banyak digunakan pada ponsel Nokia serta merek ponsel lain.
Symbian menjadi target utama karena sebagai market leader. “Pembuat virus cenderung membuat virus dengan jumlah korban terbesar. Kalau di dunia PC sasarannya OS Microsoft karena market leader, kalau di dunia ponsel maka Symbian karena market leader,”paparnya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan kemudahan membuat aplikasi juga sangat menentukan dalam maraknya penyebaran virus ponsel. Seperti pada PC, bahasa pemrograman Visual Basic sering digunakan untuk membuat virus, karena sangat popular dan relatif mudah dipelajari. Sedangkan di dunia ponsel, salah satu bahasa pemrograman yang popular adalah Python. Selama ini Python seperti Visual Basic bagi OS Symbian.
Alfons menjelaskan bahaya virus yang menyerang ponsel beraneka macam. Mulai dari sekadar membuat baterai cepat habis, karena melakukan broadcast terus-menerus. Juga bisa menghapus data kontak, sehingga catatan nomor telepon semuanya hilang.
Yang lebih berbahaya lagi virus ponsel ada yang berusaha mencari keuntungan finansial dengan cara menghubungi telepon party line di luar negeri. Akibat ulah virus ini, pulsa telepon pemiliknya bisa terkuras habis.
Virus ponsel lokal Indonesia juga ada yang berusaha mengirimkan pulsa ke nomor tertentu. Akibat ulah virus ini pulsa bisa hilang. “Tetapi itu lebih disebabkan karena kontrol system provider yang lemah,” imbuh Alfons.
Lalu mengapa ponsel bisa tertular virus? Rata-rata virus ponsel menyebar melalui Bluetooth. Tetapi berdasarkan pengamatan Vaksincom, merek ponsel yang berbeda bisa menjadi kendala penyebaran virus. Masalah kompatibilitas antar ponsel itu menyebabkan virus tidak mudah menyebar ke merek lain.
Tetapi Alfons mengingatkan akan celaka jika menggunakan ponsel “sejuta umat” karena kompatibilitasnya dengan ponsel lain makin tinggi. Dan hasilnya menjadi lebih mudah menjadi korban virus.
“Perbedaan versi OS Symbian pun mempengaruhi penyebaran virus. OS Symbian terbaru lebih aman daripada yang lama yang notabene adalah ponsel lama. Karena sudah didesain tidak on secara default dan tidak secara langsung menerima kalau ada kiriman virus via Bluetooth,” jelas Alfons.
Kebiasan lain yang bisa menyebabkan tertular virus adalah download aplikasi dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Karena virus ini bisa menyebar melalui download file.sis.
Alfons mengingatkan jika tidak ingin menjadi korban virus, pemilik ponsel sebisa mungkin jangan mendownload aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya. Apalagi mencari aplikasi dari situs crack. “Walaupun nama filenya menggoda tapi kemungkinan besar isinya adalah virus,” ingat Alfons.
Untuk mengatasi virus ponsel, pada prinsipnya sama dengan komputer termasuk update juga mengandalkan internet. Saat ini terdapat banyak antivirus ponsel yang handal dan gratis misalnya saja Calvin Stinger.
Ancaman virus ponsel, tambah Alfons juga relatif masih “jinak” dibandingkan ancaman virus komputer. Selain itu juga bisa ditekan dengan sangat efektif jika bisa mengendalikan Bluetooth dan tidak gaptek asal mengklik [Yes] setiap kali ada konfirmasi pengiriman file atau instalasi program.
Lalu pemilik ponsel baru semacam iPhone, Sony Experia atau BlackBerry apakah juga perlu waspada? Alfons mengatakan yang paling rawan pada saat ini memang ponsel Symbian. “Tapi sudah muncul virus BlackBerry, tetapi masih dalam hitungan jari,” jelasnya.
http://www.kaltimpost.web.id/index.php?mib=berita.detail&id=21902
Dalam siaran TV Russia Today, disebutkan virus itu bisa mengontrol ponsel dan mengirimkan uang melalui SMS banking. Ponsel yang berisiko adalah yang menjalankan OS Symbian dan memiliki transfer uang melalui SMS.
"Pembajakan pada ponsel akan mendapatkan momentum dan bisa menyebar ke seluruh dunia," kata Denis Maslennikov, analis virus Kaspersky Lab yang bermarkas di Moskow.
Alfons Tanujaya CEO perusahaan keamanan Vaksincom mengatakan, secara teknis virus ponsel sudah menyerupai virus PC di masa awal. OS yang paling banyak di infeksi bukan Windows Mobile, BlackBerry atau iPhone tapi Symbian. Sistem operasi ini banyak digunakan pada ponsel Nokia serta merek ponsel lain.
Symbian menjadi target utama karena sebagai market leader. “Pembuat virus cenderung membuat virus dengan jumlah korban terbesar. Kalau di dunia PC sasarannya OS Microsoft karena market leader, kalau di dunia ponsel maka Symbian karena market leader,”paparnya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan kemudahan membuat aplikasi juga sangat menentukan dalam maraknya penyebaran virus ponsel. Seperti pada PC, bahasa pemrograman Visual Basic sering digunakan untuk membuat virus, karena sangat popular dan relatif mudah dipelajari. Sedangkan di dunia ponsel, salah satu bahasa pemrograman yang popular adalah Python. Selama ini Python seperti Visual Basic bagi OS Symbian.
Alfons menjelaskan bahaya virus yang menyerang ponsel beraneka macam. Mulai dari sekadar membuat baterai cepat habis, karena melakukan broadcast terus-menerus. Juga bisa menghapus data kontak, sehingga catatan nomor telepon semuanya hilang.
Yang lebih berbahaya lagi virus ponsel ada yang berusaha mencari keuntungan finansial dengan cara menghubungi telepon party line di luar negeri. Akibat ulah virus ini, pulsa telepon pemiliknya bisa terkuras habis.
Virus ponsel lokal Indonesia juga ada yang berusaha mengirimkan pulsa ke nomor tertentu. Akibat ulah virus ini pulsa bisa hilang. “Tetapi itu lebih disebabkan karena kontrol system provider yang lemah,” imbuh Alfons.
Lalu mengapa ponsel bisa tertular virus? Rata-rata virus ponsel menyebar melalui Bluetooth. Tetapi berdasarkan pengamatan Vaksincom, merek ponsel yang berbeda bisa menjadi kendala penyebaran virus. Masalah kompatibilitas antar ponsel itu menyebabkan virus tidak mudah menyebar ke merek lain.
Tetapi Alfons mengingatkan akan celaka jika menggunakan ponsel “sejuta umat” karena kompatibilitasnya dengan ponsel lain makin tinggi. Dan hasilnya menjadi lebih mudah menjadi korban virus.
“Perbedaan versi OS Symbian pun mempengaruhi penyebaran virus. OS Symbian terbaru lebih aman daripada yang lama yang notabene adalah ponsel lama. Karena sudah didesain tidak on secara default dan tidak secara langsung menerima kalau ada kiriman virus via Bluetooth,” jelas Alfons.
Kebiasan lain yang bisa menyebabkan tertular virus adalah download aplikasi dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Karena virus ini bisa menyebar melalui download file.sis.
Alfons mengingatkan jika tidak ingin menjadi korban virus, pemilik ponsel sebisa mungkin jangan mendownload aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya. Apalagi mencari aplikasi dari situs crack. “Walaupun nama filenya menggoda tapi kemungkinan besar isinya adalah virus,” ingat Alfons.
Untuk mengatasi virus ponsel, pada prinsipnya sama dengan komputer termasuk update juga mengandalkan internet. Saat ini terdapat banyak antivirus ponsel yang handal dan gratis misalnya saja Calvin Stinger.
Ancaman virus ponsel, tambah Alfons juga relatif masih “jinak” dibandingkan ancaman virus komputer. Selain itu juga bisa ditekan dengan sangat efektif jika bisa mengendalikan Bluetooth dan tidak gaptek asal mengklik [Yes] setiap kali ada konfirmasi pengiriman file atau instalasi program.
Lalu pemilik ponsel baru semacam iPhone, Sony Experia atau BlackBerry apakah juga perlu waspada? Alfons mengatakan yang paling rawan pada saat ini memang ponsel Symbian. “Tapi sudah muncul virus BlackBerry, tetapi masih dalam hitungan jari,” jelasnya.
http://www.kaltimpost.web.id/index.php?mib=berita.detail&id=21902
No comments:
Post a Comment