multi info, hiburan, pengetahuan, dan aneka informasi

BUDIDAYA BURUNG PUYUH


CARA BUDIDAYA BURUNG PUYUH

1. PERKANDANGAN

Dalam membuat kandang perlu diperhatikan adalah temperature kandang yang ideal berkisar anatar 20-25 derajat celcius. Penerangan kandang pada siang hari cukup 25-40 watt sedangkan pada malam hari 40-60 watt. Untuk tata letak sebaikny diatur sedimikian rupa sehingga sinar matahri pagi dapat masuk ke dalam kandang.

Model kandang puyuh ada 2 macam yang biasa diterapkan yaitu system lantai sekam system sangkar. Ukuran kandang untuk 1m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjutnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Setelah itu menjadi 40 ekor/m2 sampai masa bertelur

Macam-macam kandang untuk budidaya burung puyuh antar lain :

a. Kandang untuk induk pembibitan

Kandang ini berpengaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Idealny 1 ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 2m2.

b. Kandang untuk Induk petelur

Kandang ini berfungsi sebagai puyuh dewasa untuk bertelur

c. Kandang untuk anak puyuh

Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak ayam yang berumur 1-3 minggu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan, kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Ukuran ideal kandang ini berukuran lebar 100cm, panjang 100cm, tinggi 40cm dan tinggi kaki 50cm ( cukup memuat 90-100 ekor ayam puyuh )

d. Kandang untuk puyuh 3-6 minggu

Bentuk ukuran sama dengan kandang untuk induk petelur, alas kandang biasanya berupa kawat ram.

2. PEMBERIAN PAKAN

Pakan yang diberikan untuk puyuh terdiri dari bebrapa bentuk yaitu bentuk pallet, remah-remah dan tepung,hal ini bertujuan agar puyuh yang suka mematuk2 temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk2 pakanny. Pemberian pakan puyuh anakan diberikan 2 kali pagi dan sore. Sedangkan puyuh remaj/dewasa diberikan ransom hanya 1 kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh harus terus – menerus.

3. PEMBERIAN VAKSINASI DAN OBAT

Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis anak ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata atau dicampur air minum

4. HAMA DAN PENYAKIT

1. RADANG USUS

Disebabkan oleh bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus sehingga timbul peradangan usus. Gejala puyuh yang terkena radang usus yaitu puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung asam. Untuk pengendalian dengan cara memperbaiki tata letak pemeliharaan agar kandang terkena sinar matahari pagi serta memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi.

2. BERAK DARAH

Gejala puyuh yang terkena yaitu kotorannya berdarah dan mencret, nafsu makan berkurang, sayap terkulasi, bulu kusam dan puyuh seperti menggigil kedinginan. Pengendalian dengan cara menjaga kebersian lingkungan, menjaga litter tetap kering. Mengobatinya dengan Tetra Chloine Capsule yang diberikan melalui tetes mulut. Atau dengan Noxal, Trisula Zuco tablet yang dilarutkan dalam air minum.

3. TETELO

Gejala puyuh sulit bernapas, batuk2, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan dan sangat kelihatan yaitu kepala memutar mutar tidak menentu dan lumpuh. Pengendalian dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, puyuh yang mati karena tetelo segera dibakar, pisahkan puyuh yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang steril, melakukan vaksinansi NCD (New Casstle Diseae) untuk obat belum ada.

4. BERAK PUTIH

Penyebab Kuman Salmonella pullorum dan merupakan jenis penyakit yang menular. Gejala : kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu2 mengerut dan sayap lemah menggantung. Pengendalian sama dengan pengendalian tetelo dan belum ada obatnya.

5. CACINGAN

Penyebab sanitasi yang buruk. Gejala puyuh tampak kurus lesu, dan lemah. Pengendalian dengan menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya.

6 CACAR UNGGAS

Penyebab poxvirus yang biasa menyerang bangsa unggas dari semua umur dan kelamin. Gejala timbulnya keropeng2 pada kulit yang tidak berbulu seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah. Pengendalian dengan vaksin dipteria dan mengisolasi kandang dan puyuh yang terinfeksi.

7 Quail Bronchitis

Penyebab adenovirus yang bersifat sangat menular. Gejala puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersin. Mata dan hidung kadang2 mengeluarkan lender serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir. Pengendalian hanya dengan pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai karena belum ada obatnya

5. PANEN

Hasil utama pada usaha pemeliharaan puyuh petelur adalah produksi yang dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung.

Hasil tambahan berupa daging afkiran, tinja dan bulu puyuh.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive