Menurut sumber dari pihak kepolisian setempat di Kota Aurora, diperkirakan 71 orang menjadi korban penembakan termasuk 12 orang korban meninggal dunia. Dari sumber dimaksud diketahui bahwa 10 orang korban meninggal di tempat sementara 2 lainnya meninggal di rumah sakit.
Seluruh korban langsung dilarikan keenam rumah sakit yang berada di sekitar tempat kejadian, untuk mendapatkan penanganan intensif. Kementerian Luar Negeri melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles telah menerima informasi mengenai adanya tiga Warga Negara Indonesia yang terluka dalam peristiwa penembakan tersebut.
Segera setelah mengetahui kejadian tersebut, sistem telah bekerja. Pimpinan Kementerian Luar Negeri termasuk Menlu RI telah langsung memberikan instruksi kepada seluruh sistem baik di pusat maupun di perwakilan untuk memperoleh informasi rinci mengenai adanya WNI yang turut menjadi korban luka dalam peristiwa tersebut.
Konsulat Jenderal RI di Los Angeles telah menghubungi berbagai pihak antara lain pihak kepolisian dan masyarakat Indonesia yang berada di wilayah setempat dan mendapatkan konfirmasi bahwa terdapat tiga orang WNI yang menjadi korban luka dalam peristiwa tersebut.
Ketiga WNI tersebut merupakan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak sebagai berikut:
1. Anggiat M Situmeang (ayah), lahir di Jakarta tanggal 1 Agustus 1967, menderita luka memar di mata sebelah kiri akibat serpihan dinding.
2. Rita Paulina Situmeang (ibu), lahir di Jakarta tanggal 16 Oktober 1967, menderita luka tembak di lengan kiri dan kaki kiri, saat ini masih dirawat di rumah sakit Denver Health Medical Center.
3. Prodeo Et Patria Situmeang (anak), lahir di Jakarta tanggal 10 Agustus 1997, menderita luka tembak di punggung bawah sebelah kiri.
Saat ini Prodeo dirawat di University of Colorado Hospital dan berada dalam keadaan stabil. Menteri Luar Negeri telah melakukan komunikasi langsung dengan pihak keluarga yang menjadi korban luka dalam peristiwa tersebut di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu RI telah menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian yang menimpa pihak keluarga dan menyampaikan Kemlu dan perwakilan RI di Los Angeles akan sepenuhnya memberikan bantuan yang diperlukan pihak keluarga dalam proses perawatan ketiga WNI.
Kementerian Luar Negeri telah menginstruksikan Perwakilan RI di Los Angeles untuk mendampingi ketiga WNI dalam masa perawatan di rumah sakit. Konjen RI di Los Angeles telah berangkat menuju Denver untuk memberikan bantuan langsung yang diperlukan oleh ketiga WNI tersebut.
Kronologi pembunuhan massal yang dilakukan seorang teroris di Colorado, Amerika Serikat:
Pemutaran perdana serial Film Batman yang berjudul ‘The Dark Knight Rises’ di Theater 9 Mall Aurora, dekat Denver, Colorado, AS.
00.30
- Seorang pria bersenjata masuk ke bioskop dengan memakai masker gas dan baju besi. Ia membawa senjata laras pendek dan pistol.
- Dia melemparkan tabung gas ke lantai lalu menembaknya. Beberapa detik kemudian, dia menembakkan ke arah penonton secara membabi buta.
- Setelah menembak dan para penonton berteriak-teriak ketakutan, ia berlari ke belakang penonton.
- Menurut James Wilburn yang duduk di barisan kedua, sebelum kejadian, pria bersenjata (James Eagan Holmes, 24) itu, mencari pintu darurat yang ada di sebelah kanannya. Setelah mengetahuinya, ia ke depan auditoriaum dan menembakkan pistolnya.
- Terjadilah kekacauan akibat tembakan itu. Tak kurang dari 30 tembakan dilepaskan pelaku.
- Tak hanya penonton yang ada di ruang theater 9, di theater 8 pun kaget mendengar kegaduahn akibat suara tembakan pelaku.
- Polisi menerima laporan adanya tembakan tersebut, dan kemudian segera ke lokasi kejadian.
00.40
Polisi tiba di lokasi dan mencari pelakunya. Polisi berhasil menemukan pelaku di mobilnya Hyundai berwarna putih sedang beristirahat di parkiran di belakang pintu gerbang gedung bioskop.
- Polisi kemudian menahan pelaku. Pelaku sendiri tak memberikan perlawanan. Pelaku mengatakan: “I’m the Joker.”
- Ambulan datang di lokasi, lalu membawa sejumlah korban ke rumah sakit terdekat.
- Polisi memblokade lokasi Bioskop Aurora
- Tersangka mengaku menyimpan bahan berbahaya.
02.00
Polisi mencari apartemen pelaku dan setelah menemukan kemudian mengosong lima buah bangunan di sekitar lokasi dan memberi garis pembatas sekitar lima blok dari apartemen tersangka.
09.00
Petugas mengetahui di apartemen tersangka terdapat ranjau yang sengaja di pasang pelaku dengan teknologi canggih.
No comments:
Post a Comment