multi info, hiburan, pengetahuan, dan aneka informasi

Kanker Rahim, Paling Ditakuti Para Wanita

Telah dikatakan bahwa pengetahuan yang sempit adalah hal yang membahayakan. Laporan dari Mayo Klinik menunjukkan bahwa pernyataan tersebut benar adanya ketika dikaitkan dengan kanker rahim. Dan hal tersebut menggambarkan betapa mudah memberi informasi kepada para wanita dan sekaligus menakutinya pada waktu yang bersamaan.
 
Para peneliti Mayo mengklaim bahwa terdapat gejala awal kanker rahim. Untuk membuktikan ini, mereka meninjau gejala pada 107 wanita, dengan usia antara 38 – 96 tahun, dua tahun sebelum mereka didiagnosa mengidap penyakit ini. Keluhan yang paling umum adalah kram perut, meningkatnya frekuensi, desakan, atau kebocoran air seni. Dan mereka menghimbau para wanita dengan gejala ini untuk melakukan pemeriksaan medis. Namun di sinilah letak permasalahan utamanya. Para dokter melihat ratusan wanita dengan gejala itu, tidak mengidap tumor ganas ini. Sembilan puluh sembilan koma sembilan persen pengalamannya, para wanita yang mengalami bengkak dan sakit perut, menderita oleh kondisi yang tidak membahayakan seperti sindrom iritasi usus.
 
Sedangkan wanita yang memiliki gejala peningkatan frekuensi air seni biasanya mengalami peradangan. Dan mereka yang kehilangan air seninya mempunyai masalah struktural dalam kandung kemih, bukan tumor rahim ganas.
 
Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa dengan gejala yang sama bisa meliputi beragam penyakit. Dan jika para wanita tidak menyadari fakta ini, mereka akan ketakutan setengah mati; mereka berasumsi bahwa masalah ini selalu berkaitan dengan kanker rahim. Namun apakah gejala-gejala diatas benar-benar peringatan gejala awal dari kanker rahim? Saya meragukannya. Pada saat gejala itu terjadi, seringkali, penyakit telah menyebar ke area lain.
 
Lantas apa yang seharusnya dilakukan oleh para wanita? Sejumlah besar wanita pertamatama perlu melepaskan diri dari mitos. Mereka percaya, secara salah, bahwa PapSmear yang mendeteksi kanker leher rahim dipercaya dapat menguji tumor ganas yang mematikan di indung telur. Namun ada perbedaan besar diantara dua kanker ini.
 
Pada kasus kanker leher rahim, posisi leher rahim (pangkal lubang vagina) mudah untuk dilihat. Maka para dokter dapat dengan cepat mengorek permukaannya dan mendeteksi selsel kanker dengan pengujian mikroskopik.Sebenarnya, jika para wanita mau melakukan Pap Smear tahunan, test ini dapat mendiagnosa perubahan sel, bertahuntahun sebelum kanker terjadi. Penelitian menunjukkan dibutuhkan waktu kirakira 10 15 tahun bagi selsel leher rahim, dari keadaan sel normal menjadi sel yang abnormal.
 
Dikaitan dengan kanker rahim, ada pepatah tua yang mengatakan tentang "lokasi, lokasi, lokasi" memainkan peranannya. Dalam bidang investasi real estate, lokasi yang buruk mengakibatkan kehilangan uang. Dan lokasi kanker rahimlah yang banyak mengakibatkan kematian para wanita—karena letak indung telur yang jauh di dalam tulang panggul. Lokasi inilah yang membuatnya sangatsangat susah untuk dideteksi.
 
Kesulitan terbesarnya adalah sangatlah mustahil untuk mengorek permukaan rahim tanpa irisan di bagian perut, dan itu sungguh-sungguh tidak praktis. Sangat disayangkan, tidak ada test yang dapat dipercaya untuk mendiagnosa tumor rahim ganas pada stadium awal.
 
Tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para wanita untuk mengurangi resiko kematian dari penyakit ini.
 
Sangatlah membantu bila mengetahui tubuh sendiri. Saya lihat pasien yang secara konstan memiliki keluhan sakit perut kronis. Ketika keluhannya menahun, jauh kemungkinannya bila itu adalah kanker rahim. Penyakit kanker selalu menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Namun apabila anda selalu sehat dan tibatiba, tanpa alasan apapun, menderita sakit perut atau terjadi pembengkakan tanpa sebab, pastikan untuk mencari bantuan medis, terutama sekali, jika gejalanya lebih dari dua minggu.
Pastikan untuk mengatur pemeriksaan panggul setiap setahun sekali. Jika para doktor mencurigai adanya indung telur yang tidak normal, bisa dilakukan ultrasound untuk panggul. Tindakan ini bisa menunjukkan indung telur yang diperperbesar atau dicurigai. Pada kasus ini, test darah yang dikenal sebagai Ca125 dapat membantu lebih jauh dengan menunjukkan secara tepat hasil diagnosa. Namun sayangnya, test ini dapat luput mendeteksi tumor rahim ganas dan dapat juga diangkat ketika kanker tidak ada.
 
Ketika test ini mencurigai adanya tumor ganas, maka perlu dilakukan pengujian laparoscopic lanjutan. Yaitu suatu instrumen optik kecil yang dimasukkan melalui dinding perut, guna memperlihatkan para dokter suatu pemeriksaan visual menyangkut indung telur itu. Dan jika terbukti adanya kanker, baik suatu biopsi maupun pengangkatan indung telur bisa dilakukan.
Oleh W. Gifford Jones, MD

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive