Korea Utara, negara yang satu ini memang sungguh aneh. Mereka lebih mementingkan kemajuan militer negaranya dari pada kesejahteraan rakyatnya. Demi mengembangkan program senjata nulirnya, energi listrik negara yg harusnya diberikan untuk rakyat, digunakan secara besar-besaran untuk mensuplai reaktor nuklir mereka. Akhirnya terjadi pemadaman listrik di banyak tempat di sana sebagai akibat terjadinya krisis listrik.
Lampu lalu lintas alias trafic light pun menjadi korbannya. Ribuan lampu lalu lintas mati dan arus lalu lintas pun menjadi tidak teratur. Pemerintah Korea Utara pun menyadari hal itu. Akhirnya mereka mengambil kebijkan untuk menerjunkan gadis pengatur lalu lintas untuk mengaturnya.
Gadis itu bertindak seolah-olah menjadi pengganti lampu lalu lintas. Dilengkapi dengan semacam tongkat, ia mengatur kendaraan mana yg terlebih dulu melintas, dan yg mana yg harus berhenti. Gerakannya pun seperti robot, kaku dan monoton. Tampaknya rezim komunis negeri itu menerapkan disiplin yg keras kepada aparatnya.
Jika waktu tugas telah berakhir, pengganti gadis itu telah bersiap di pinggir jalan. lagi2 petugasnya adalah seorang wanita. Kemudian dengan gaya militer, gadis itu berjalan dengan langkah tegap kembali ke tengah perempatan jalan, mengambil alih tugas dari petugas yg sebelumya.
Lampu lalu lintas alias trafic light pun menjadi korbannya. Ribuan lampu lalu lintas mati dan arus lalu lintas pun menjadi tidak teratur. Pemerintah Korea Utara pun menyadari hal itu. Akhirnya mereka mengambil kebijkan untuk menerjunkan gadis pengatur lalu lintas untuk mengaturnya.
Gadis itu bertindak seolah-olah menjadi pengganti lampu lalu lintas. Dilengkapi dengan semacam tongkat, ia mengatur kendaraan mana yg terlebih dulu melintas, dan yg mana yg harus berhenti. Gerakannya pun seperti robot, kaku dan monoton. Tampaknya rezim komunis negeri itu menerapkan disiplin yg keras kepada aparatnya.
Jika waktu tugas telah berakhir, pengganti gadis itu telah bersiap di pinggir jalan. lagi2 petugasnya adalah seorang wanita. Kemudian dengan gaya militer, gadis itu berjalan dengan langkah tegap kembali ke tengah perempatan jalan, mengambil alih tugas dari petugas yg sebelumya.
No comments:
Post a Comment