Pada musim haji 1430 H/2009 ini pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan baru yakni jemaah haji harus sudah meninggalkan Madinah menuju Makkah pada tanggal 5 Zulhijjah. Sebelumnya jemaah haji masih boleh tinggal di Madinah sampai 7 Zulhijjah asalkan memiliki surat tasyrih dan kontrak dengan perusahaan bus yang akan mengangkutnya.
"Tahun ini tidak ada keringanan sama sekali sehingga pemerintah Indonesia maupun Perusahaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PPIHK) seperti Khalifah Tour harus menyesuaikannya," kata Wakil Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), H. Rustam Sumarna, di kantor Khalifah Tour Jln. Cisangkuy, Sabtu (1/8).
Lebih jauh Rustam mengatakan, puncak haji yakni wukuf di Arafah berlangsung pada 9 Zulhijjah sehingga pada tahun-tahun lalu jemaah haji baru meninggalkan Madinah pada 7 Zulhijjah langsung menuju Mina atau Arafah.
"Kini harus diperhitungkan dengan cermat apalagi berkaitan dengan keyakinan salat Arbain atau salat 40 waktu di Masjid Nabawi. Kalau perhitungannya kurang pas, maka salat Arbain bisa-bisa tidak terlaksana," ucapnya.
Pemerintah Arab Saudi juga menentukan seluruh jemaah haji harus masuk ke Bandara Jeddah pada 4 Zulhijjah pukul 00.00 waktu setempat karena setelah itu bandara langsung ditutup untuk penerbangan haji (closing date).
"Sedangkan seluruh jemaah haji harus masuk ke Kota Madinah paling terlambat 26 Zulkaidah sehingga ada sekitar 8-9 hari berada di Madinah. Apabila kita datang pada 26 Zulkaidah dan meninggalkan Madinah pada 5 Zulhijjah," katanya.
( Video diatas ) Ilmuwan telah memperkirakan bahwa pesawat ruang angkasa telah menemukan tanda-tanda kehidupan pada bulan milik planet Jupiter bernama Europa.
Mereka telah menemukan bahwa di bulan yang tertutupi es ini tumbuh sekumpulan bunga yang bermekaran di sana.
Europa telah lama menjadi incaran penelitian para ahli astrobiologi karena diperkirakan di bawah permukaan es bulan ini terdapat kandungan air laut, yang mengindikasikan adanya kehidupan. Namun karena sangat keras dan tebalnya, sulit bagi para ilmuwan untuk menggali dan menganalisa lapisan ini.
“Tanda-tanda kehidupan dapat terlihat dari orbit pesawat ruang angkasa. Namun jika terdapat lubang hasil galian pada lapisan Europa, akan menghubungkan permukaan ke bagian dalam,” ujar ahli fisika dan futuris Freeman Dyson, yang dikutip dari Times of India.
Jenis kehidupan tertentu mungkin saja terjadi dalam pertumbuhan bunga seperti parabola yang tertuju pada cahaya matahari pada bagian dalam tumbuhan.
Bunga yang tumbuh di Europa dapat terdeteksi melalui retroreflection, yaitu efek optik yang terlihat dalam cahaya yang dipantulkan dari mata hewan atau tumbuhan,” tandas Dyson.
Dianggap telah menodai agama, Jazuli yang merupakan warga Probolinggo diamankan polisi. Dia dilaporkan masyarakat karena nekat menyobel-nyobek Alquran dan mendudukinya.
Jazuli dijemput polisi di kediamannya sekitar pukul 00:15 WIB. Polisi menangkapnya dibantu oleh warga desa. Bapak 5 anak ini selanjutnya dibawa ke mapolres untuk diperiksa.
Jazuli dilaporkan oleh beberapa tokoh FUIB (Forum Umat Islam Bersatu) Probolinggo, karena telah menyobek Alquran, mendudukinya, sekaligus (maaf) berniat hendak mengkentuti Alquran. Lebih dari itu, pria yang belakangan diketahui menganut ilmu kejawen ini, juga disebut-sebut menantang ke Esaan Allah SWT.
"Dia bilang Allah tidak ada. Mana Allah, kalau ada saya culek matanya, dan saya sobek mulutnya," ujar Sukandar, warga sekitar rumah Jazuli, seraya menirukan ucapan Jazuli.
Ditambahkannya, pernyataan Jazuli, menantang Allah SWT sekaligus mengeluarkan kata-kata tak patut itu, juga diucapkan di muka umum.
Ketua PCNU Kraksaan, Probolinggo, KH As'ad Abu Hasan, meminta masyarakat Probolinggo, tidak main hakim sendiri terkait kasus dugaan pelecehan Al Quran.
Menurutnya, PCNU tetap akan bersikap keras terhadap tindakan pelaku. Namun demikian cara yang akan digunakan tetap menempuh jalur hukum. "Kami saat ini masih mengumpulkan bukti dan keterangan. Setelah lengkap baru kami akan selesaikan lewat jalur hukum," katanya.
Kiai As'ad berharap, masyarakat hendaknya tetap berpijak pada akal dan pikiran yang jernih. "Kami semua umat Islam merasa telah dilecehkan dengan sangat kasar. Tapi saya imbau masyarakat tetap santun menghukum pelaku. Dan untuk aparat yang berwajib, jangan coba-coba menyepelekan masalah ini," tegasnya.
MWC NU juga berjanji akan mengamankan seluruh umat Islam di Kabupaten Probolinggo, agar tidak terjebak konflik horisontal pasca terjadinya pelecehan Al Quran. "Kami akan amankan seluruh ummat Islam agar tidak bertindak anarkis. Sekali lagi kami tempuh jalur hukum," pungkasnya.
Saat berita ini diturunkan, sejumlah anggota MWC NU Kabupaten Probolinggo, sedang melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan saksi. Tim yang dipimpin Rois Syuriah, KH Siyabuddin, ini melakukan investigasi di mapolres dan sekitar rumah pelaku.
Dilain pihak, Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Sunardi Riyono, menyatakan masih medalami kasus tersebut. "Jazuli, masih kita amankan. Kita masih mendalami kasusnya," katanya. Ketua PCNU Kraksaan, Probolinggo, KH As'ad Abu Hasan, meminta masyarakat Probolinggo, tidak main hakim sendiri terkait kasus dugaan pelecehan Al Quran.
Menurutnya, PCNU tetap akan bersikap keras terhadap tindakan pelaku. Namun demikian cara yang akan digunakan tetap menempuh jalur hukum. "Kami saat ini masih mengumpulkan bukti dan keterangan. Setelah lengkap baru kami akan selesaikan lewat jalur hukum," katanya, Jumat (31/7/2009).
Kiai As'ad berharap, masyarakat hendaknya tetap berpijak pada akal dan pikiran yang jernih. "Kami semua umat Islam merasa telah dilecehkan dengan sangat kasar. Tapi saya imbau masyarakat tetap santun menghukum pelaku. Dan untuk aparat yang berwajib, jangan coba-coba menyepelekan masalah ini," tegasnya.
MWC NU juga berjanji akan mengamankan seluruh umat Islam di Kabupaten Probolinggo, agar tidak terjebak konflik horisontal pasca terjadinya pelecehan Al Quran. "Kami akan amankan seluruh ummat Islam agar tidak bertindak anarkis. Sekali lagi kami tempuh jalur hukum," pungkasnya.
Saat berita ini diturunkan, sejumlah anggota MWC NU Kabupaten Probolinggo, sedang melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan saksi. Tim yang dipimpin Rois Syuriah, KH Siyabuddin, ini melakukan investigasi di mapolres dan sekitar rumah pelaku.
Dilain pihak, Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Sunardi Riyono, menyatakan masih medalami kasus tersebut. "Jazuli, masih kita amankan. Kita masih mendalami kasusnya," katanya.
Jazuli, pria yang diketahui menyobek, menduduki, dan hendak mengkentuti Kitab Suci Al Quran, serta disebut-sebut menantang ke-Esa-an Allah SWT, akhirnya menjalani pemeriksaan di Mapolres Probolinggo .
Dihadapan polisi, pria yang mengalami kelumpuhan pada kaki kanannya ini nampak pasrah. Jelas terlihat diraut wajahnya rasa penyesalan.
Dijumpai beritajatim.com disela-sela pemeriksaan, Jazuli, mengakui semua perbuatannya. Namun ia berdalih, semua perbuatan yang ia lakukan tak lain hanyalah sekedar iseng. "Saya guyonan kok. Saya juga ndak menduga kalau guyonan saya berbuah penangkapan terhadap saya," katanya.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang tambal dan penjual ban sepeda motor ini juga mengaku beraliran kejawen. "Kalau saya dikatakan serius dalam peristiwa itu tentu tidak. Tapi memang saya menganut ilmu kejawen," sambungnya singkat.
Untuk sementara, tak banyak yang bisa dikorek dari Jazuli. Polisi menyatakan, usai pemeriksaan nanti wartawan dipersilahkan mengajukan berbagai pertanyaan kepada yang bersangkutan.
"Nanti lagi wawancaranya. Sekarang kita periksa dulu," ujar Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Sunardi Riyono, seraya mengahalau beritajatim.com dari ruang pemeriksaan I Polres Probolinggo.
Investment bank UBS is trying to change weather investing by launching the first Global Warming Index (GWI), which provides a simple way to take a view on a wide range of weather variables. While initially linked to the temperature of several US cities, there are plans to add European and Asian ones soon. In fact, as UBS notes, there is no limit in principle to the number of cities to be included as references. In this sense, the UBS index would truly capture global phenomena in one stroke.
Thanks to this pioneering development, it is now possible to bet on whether Global Warming is true or false. If you believe the direst predictions will hold true and a persistent upward trend in global (or, at least for now, US) temperatures will become the norm, you would buy the Index (which goes up with the underlying temperature). If you think Mr Gore an alarmist sensationalist, you would sell the Index.
In common with equity, foreign exchange or interest rate underlyings, it is possible to devise structured products based on the GWI. For instance, rather than park money in a low-yielding savings account, an investor could instead enter into a weather-related guaranteed investment or a weather-related note, where returns would depend on the average quarterly performance of the Index. In essence, the warmer the globe gets (as measured by the GWI) the higher the return.
Most interesting are the opportunities to engineer basket, or diversified, structures around the GWI. In these exotic deals, the investor's return would depend directly on the (most likely, purely coincidental rather than direct) correlation between weather and one, two, or more different asset classes.
GWI-based basket trades could help investors in traditional assets to diversify (hedge) their positions via the addition of a non-correlated new variable. Given how closely correlated markets can be from time to time, it may not be a bad idea to include some weather in an old-fashioned menu. If anything, the GWI could be seen as a cheaper (not to mention more exciting) alternative to protecting returns through the use of same-family derivatives (such as equity options or currency forwards).
Global warming conspiracy and global warming conspiracy theory are terms used to refer to the claim that the theory of global warming is a fraud, perpetuated for financial or ideological reasons. The term conspiracy theory can be used in a pejorative manner, and proponents of the claim often refer to a more politically correct "global warming hoax" or "global warming fraud" instead.
Claims
* The suggestion of a conspiracy to promote the theory of global warming was put forward in a 1990 documentary The Greenhouse Conspiracy broadcast by Channel Four in the United Kingdom on 12 August 1990. The program was part of the Equinox series,and it asserted that scientists critical of global warming theory were denied funding. Although the program title referred to a conspiracy, Patrick Michaels downplayed the idea, saying, "It may not quite add up to a conspiracy, but certainly a coalition of interests has promoted the greenhouse theory; scientists have needed funds, the media a story, and governments a worthy cause". * Writing in the National Review in 1997, Ron Bailey said, "Militia members are famously worried that black helicopters are practicing maneuvers with blue-helmeted UN tro ops in a plot to take over America. But the actual peril is more subtle. A small cadre of obscure international bureaucrats are hard at work devising a system of 'global governance' that is slowly gaining control over ordinary Americans' lives. Maurice Strong, a 68-year-old Canadian, is the 'indispensable man' at the center of this creeping UN power grab." Bailey notes that Strong's most prominent and influential role to date was as Chairman of the Earth Summit which gave rise to the UN Framework Convention on Global Climate Change, and asserts that proposals to restrict emissions of greenhouse gases (then under negotiation) would cost the US "$90 billion to $400 billion annually in lost Gross Domestic Product and a loss of between 600,000 and 3.5 million jobs." Bailey alleges Strong's list of contacts includes: o Former United States Vice President Al Gore; o Former World Bank President James Wolfensohn; o James Gustave Speth, head of the United Nations Development Program. o Shridath Ramphal, formerly Secretary General of the (British) Commonwealth, o Jonathan Lash, President of the World Resources Institute; o Ingvar Carlsson, former Swedish prime minister o Mikhail Gorbachev; and o Former United States President George H. W. Bush.
Bailey remarks "It's not a conspiracy, of course: just a group of like-minded people fighting to save the world from less prescient and more selfish forces -- namely, market forces."
* In a speech given to the US Senate Committee on the Environment and Public Works on July 28, 2003, entitled "The Science of Climate Change", Senator James Inhofe (R-Okla) concluded by asking the following question: "With all of the hysteria, all of the fear, all of the phony science, could it be that man-made global warming is the greatest hoax ever perpetrated on the American people?" Inhofe has suggested that supporters of Kyoto such as Jacques Chirac are aiming at global governance.
* In an article which also quoted Inhofe, the American Free Press stated, "It was an unguarded moment for Chirac. World government is the main goal of the secret Bilderberg group, of which he is a luminary."
* A Washington Post article describing the views of global warming skeptics quotes climatologist William M. Gray as having "his own conspiracy theory," saying, "He has made a list of 15 reasons for the global warming hysteria. The list includes the need to come up with an enemy after the end of the Cold War, and the desire among scientists, government leaders and environmentalists to find a political cause that would enable them to 'organize, propagandize, force conformity and exercise political influence. Big world government could best lead (and control) us to a better world!'" In this article, Gray also cites the ascendancy of Al Gore to the vice presidency as the start of his problems with federal funding. According to him, the National Oceanic and Atmospheric Administration stopped giving him research grants, and so did NASA.
* The March 1, 2007 issue of Whistleblower magazine, a publication of WorldNetDaily, is titled "HYSTERIA: Exposing the secret agenda behind today's obsession with global warming," and asserts that "all the main players –- from politicians and scientists to big corporations and the United Nations –- benefit from instilling fear into billions of human beings over the unproven theory of man-made global warming".
* Commenting on criticism of the Lavoisier Group by Clive Hamilton, the Cooler Heads Coalition notes that "Hamilton accuses the Lavoisier Group of painting the UN's global warming negotiations as "an elaborate conspiracy in which hundreds of climate scientists have twisted their results to support the 'climate change theory' in order to protect their research funding" and adds, "Sounds plausible to us."
* Tim Ball, former professor at the University of Winnipeg, wrote in a February 2007 interview, "You’ve got this incestuous little group that is controlling the whole process both through their publications and the IPCC. I’m not a conspiracy theorist and I hate being even pushed toward that, but I think there is a consensus conspiracy that’s going on."
* A 2007 U. S. Senate Minority Report (updated in 2009) originally citing support of 400 "dissenting scientists", and growing to 700 dissenting scientists. The report challenges man-made global warming claims made by the United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) and former Vice President Al Gore.
Fictional representations
* The novel State of Fear by Michael Crichton describes a conspiracy by scientists and others to create public panic about global warming. The novel includes 20 pages of footnotes, described by Crichton as providing a factual basis for the non-plotline elements of the story.
Participants
Many of those claimed to be participants in a conspiracy to promote global warming theory appear prominently in other conspiracy theories. These include organizations such as
* The United Nations * The Bilderberg Group * The environmental movement * The Club of Rome * Green Cross International
and individuals such as
* Kofi Annan * Jacques Chirac * Maurice Strong * George Soros * Al Gore * Mikhail Gorbachev
Motives
A number of different, and sometimes contradictory, motives have been claimed for a conspiracy to promote the idea of global warming
* A desire on the part of the United Nations and its supporters to promote a system of world government or global governance. Proponents of this theory frequently stress the role of Maurice Strong.
* A desire on the part of environmentalists to prevent carbon-based industrial development in Africa
* A desire on the part of environmentalists to promote pollution-intensive industrial development in Africa, while reducing industrial output in the United States
* A desire on the part of climate science researchers to attract financial support
* A desire by the government to raise taxes
* A desire on the part of left-wing political activists to promote an agenda described by Melanie Phillips as a "left-wing, anti-American, anti-west ideology which goes hand in hand with anti-globalisation and the belief that everything done by the industrialised world is wicked. The agenda to cripple this world is revealed by highly questionable assumptions made by climate modellers about likely developments in economics, technology or population movements, which affect emissions and consequent temperature predictions."
* A desire on the part of conservative political leaders including Margaret Thatcher, and Helmut Kohl to promote nuclear power while attracting the political support of Green groups
* A desire on the part of leftwing political leaders to promote socialism: o According to a critical special contribution written by Lawrie McFarlane in Victoria's Times Colonist, "For socialism, at least in its early form, shared those same instincts -- distrust of private enterprise, animus toward wealth, the urge to proselytize and faith in big government. And like environmentalism, it marched under the banner of a superior morality. (...) Environmentalism is neither religion nor science. It is a political mission, every bit as unquestioning as socialism in its heyday, and offering the same giddy promise to followers: The delicious prospect of being in the right, and better still, running things." o Czech President Václav Klaus said that "This ideology preaches earth and nature and under the slogans of their protection – similarly to the old Marxists – wants to replace the free and spontaneous evolution of mankind by a sort of central, now global, planning of the whole world"
Ideological motives
Statements made or allegedly made by various supporters of climate change policies have been quoted as giving support to the idea that anthropogenic global warming may be used primarily for political purposes.
* According to a critical editorial written by Peter Menzies in the Calgary Herald, Christine Stewart, former Canadian Environment Minister for the Liberal Party of Canada, said in 1998 that "No matter if the science is all phoney, there are collateral environmental benefits.
* According to the 1993 book Science under Siege by Michael Fumento, former US Senator Timothy Wirth, (D-Colo) said that "We've got to ride the global warming issue. Even if the theory of global warming is wrong, we will be doing the right thing – in terms of economic policy and environmental policy.."
Criticism
Critics of claims that scientists and others concerned with global warming are promoting a fraud or hoax have commonly used the term "conspiracy theory" to describe this view. On the other hand, those who describe the scientific consensus on global warming as a "hoax", "fraud" or even "conspiracy" often object to the use of the terms "conspiracy theory" or "conspiracy theorists" to describe them and their views.
Steve Connor links the terms "hoax" and "conspiracy," saying, "Reading through the technical summary of this draft (IPCC) report, it is clear that no one could go away with the impression that climate change is some conspiratorial hoax by the science establishment, as some would have us believe."
In a piece headed Crichton's conspiracy theory, Harold Evans described Crichton's theory as being "in the paranoid political style identified by the renowned historian Richard Hofstadter," and went on to suggest that "if you happen to be in the market for a conspiracy theory today, there's a rather more credible one documented by the pressure group Greenpeace," namely the funding by ExxonMobil of groups opposed to the theory of global warming
The documentary The Great Global Warming Swindle received much criticism. George Monbiot described it as "the same old conspiracy theory that we’ve been hearing from the denial industry for the past ten years". UK Secretary of State for Environment, Farming and Rural Affairs, David Miliband presented a rebuttal of the main points of the film and stated "There will always be people with conspiracy theories trying to do down the scientific consensus, and that is part of scientific and democratic debate, but the science of climate change looks like fact to me." John Houghton said, "The most prominent person in the programme was Lord Lawson, former Chancellor of the Exchequer who is not a scientist and who shows little knowledge of the science but who is party to the creation of a conspiracy theory that questions the motives and integrity of the world scientific community, especially as represented by the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)."
Counterclaims of conspiracy
Some who accept the scientific opinion that humans have been largely responsible for recent and projected warming have similarly accused their opponents of being motivated by financial or ideological interests, and in some cases have used the term "conspiracy" to describe this. United States Secretary of the Interior Bruce Babbitt stated in 1998 that:
"...it’s an unhappy fact that the oil companies and the coal companies in the United States have joined in a conspiracy to hire pseudo scientists to deny the facts... the energy companies need to be called to account because what they are doing is un-American in the most basic sense. They are compromising our future by misrepresenting the facts by suborning scientists onto their payrolls and attempting to mislead the American people."
Further evidence of the energy industry funding climate change denial has been produced by Greenpeace with their Exxon Secrets project. ExxonMobil announced in 2008 that it would cut funding to many of the groups that were denying the science behind global warming but continues to fund over "two dozen other organisations who question the science of global warming or attack policies to solve the crisis."
A survey carried out by the UK's Royal Society found that in 2005 ExxonMobil distributed $2.9m to 39 groups that the society said "misrepresented the science of climate change by outright denial of the evidence".
Ada yang berbeda pada diri Wakil Presiden Jusuf Kalla. Setelah KPU menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jusuf Kalla-Wiranto pada urutan terakhir perolehan suara nasional Pemilu Presiden 2009, ia seperti kehabisan semangat dan kata-kata. Sejak awal 2005, Kalla biasanya menggelar jumpa pers usai salat Jumat, di Masjid Kompleks Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat. Tetapi, Jumat (31/07) ini, dirinya malah buru-buru menolak jumpa pers.
"Tak ada lagi yang bisa dibicarakan," ujar Kalla kepada belasan wartawan yang menantinya.
Para wartawan kemudian berusaha melontarkan sejumlah pertanyaan yang hanya dibalas Kalla dengan senyuman. "Aah, sudahlah," jawabnya pendek.
Masih penasaran, wartawan memberondongnya dengan sejumlah pertanyaan terkait beberapa isu hangat, seperti masalah Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi dan kasus Prita Mulyasari yang akan disidangkan kembali. Kalla kembali hanya tersenyum.
Akhirnya, seorang wartawan bertanya perihal ketidakhadirannya dalam rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, kemarin. Menanggapinya Kalla hanya menjawab singkat. "Kan sistem presidensial. Rapat terbatas. Semoga semuanya berjalan dengan baik, doakan saja," ujarnya menutup pembicaraan.
Pekan lalu, KPU mengumumkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono menang dalam Pilpres 2009 dengan perolehan 60,80 persen suara. Pasangan Megawati Sukarnoputri-Prabowo Subianto berada di posisi kedua dengan 26,79 persen suara. Sementara posisi paling buncit ditempati pasangan Jusuf Kalla-Wiranto dengan perolehan 12,41 persen suar.
Media internasional kini tengah menyorot Indonesia, terutama Jakarta. Bukan perihal bom dan bukan pula perihal kerusuhan yang kerap kali diberitakan luas kepada khalayak internasiona. Kali ini Jakarta diberitakan oleh CNN, media terkemuka asal Amerika Serikat, sebagai kota tujuan wisata daerah kumuh.
CNN mengangkat berita ini dengan judul “Slum tourism: Visitors see the 'real' Jakarta” hari ini. Media tersebut mengangkat berita ini karena dilatarbelakangi oleh aksi sejumlah kelompok yang merasa prihatin akan nasib wong cilik yangs elama ini terpinggirkan oleh gaya hidup metropolitan masyarakat Jakarta dengan mal-mal mewah serta gedung-gedung bertingkat berdiri angkuh tanpa mempedulikan nasib mereka, yang juga warga Jakarta.
Kelompok yang dikomandoi oleh Ronny Poluan ini membuat paket wisata Jakarta ke daerah kumuh dengan nama “Jakarta Hidden Tours”. Melalui tur ini, wisatawan asing dapat melihat kota Jakarta yang sebenarnya dari jarak dekat. “Saya ingin mereka memiliki pemandangan yang otentik,” ujar Poluan ketika ditanyakan oleh CNN alasannya melakukan tur ini. Saat itu, ia tengah membawa segerombolah turs Australia berkeliling daerah kumuh di daerah Jakarta Pusat.
Pada saat jalan-jalan tersebut, banyak penduduk yang memang terlihat sangat miskin hingga merintih meminta nasi serta segerombolan anak-anak yang bermain di bawah tiang listrik bersama para anggota LSM yang peduli akan nasib mereka.
Para turis bukannya merasa geli akan kekumuhan yang mereka temu, justru merasa sebaliknya. “Ini merupakan pengalamn yang mengagumkan,” ujar Kerri Bell. “Saya pernah ke Asia sebelumnya tapi kami hanya menyentuh permukaan dan hanya melihat apa yang biasa ada di negara-negara barat pada umumnya. Dengan tur ini, rasanya saya mersakan kota Jakarta yang sebenarnya. Perjalanan ini lebih berharga daripada berleha-leha di di pantai,” lanjutnya.
“Saya ingin orang ketemu orang,” ujar Poluan. “Budaya lain bertemu dengan budaya lain,” Poluan kembali menerangkan. Hal ini juga disukai oleh para turis mancanegara tersebut. “Ini jelas membuka mata,” ujar Paschke, turis asal Australia ini. “Inilah kali pertama saya meninggalkan Australia, dan yaa, ini sangat berbeda,” ungkapnya.
Tur ini diawali dengan perjalanan ke rumah pengusaha miskin yang biasa membuat tahu lalu dilanjutkan ke pasar ikan, tempat pembuangan sampah, dan lain-lain. Untuk mengikuti tur ini, setiap orangnya dipungut biaya $34. Setengah dari uang tersebut digunakan untuk LSM Interkultur dan setengahnya lagi untuk komunitas masyarakat miskin.
Meski mendapatkan banyak respon positif dari turis asing, tapi program ini bukan tanpa kritik. Beberapa turis mempertanyakan kekonsistenan sikap pengelola tur. Jika ingin membuat masyarakat ini hidup mandiri, maka janganlah bergantung pada uluran tangan orang lain, dalam hal ini turis asing.
Namun, wisata daerah kumus seperti ini memang benar menunjukkan sisi asli dari kota Jakarta. Tapi di lain pihak, paket wisata ini juga semakin menunjukkan kepada dunia betapa terbelakangnya Indonesia. Selain itu, sepertinya tidak etis rasanya jika kemiskinan dijadikan komoditas dalam mengeruk sejumlah uang.
SIAPA bilang pesawat adalah alat transportasi paling aman? Buktinya, beberapa waktu belakangan ini sering terjadi kecelakaan. Mulai dari pesawat tergelincir, tidak keluar roda belakang saat akan mendarat, hilang kendali di udara, sampai kecelakaan pesawat yang menyebabkan pesawat hilang. Kecelakaan, khususnya pesawat, jatuhnya korban jauh lebih parah dibanding dengan korban kecelakaan lainnya. Potensi korban yang meninggal pun lebih banyak, mengingat pesawat yang jatuh dari ketinggian dan kecepatannya.
Sampai saat ini, jarang sekali ditemui korban selamat dari kecelakaan pesawat sudah error dalam perjalanannya. Meski demikian, bukan berarti perjalan udara menjadi menakutkan. Kecelakaan pesawat adalah contoh kecelakaan yang terjadi pada salah satu sektor transprotasi. Namun, meskipun risikonya besar, pesawat sangat membantu mobilitas manusia. Coba bayangkan kalau saat ini tidak ada pesawat. Ke manapun pergi, hanya ada pilihan transportasi. Darat dan laut. Tidak masalah kalau Anda hanya bepergian sejauh puluhan kilometer. Tapi bagaimana kalau Anda harus melakukan perjalanan lintas benua? Apakah Anda tetap akan memilih perjalanan melalui laut dengan waktu tempuh berminggu-minggu, sementara Anda dikejar waktu?
Jika kita mendengar dan melihat begitu banyaknya kecelakaan, tidak ada jalan lain selain berhati-hati dan waspada saat memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat. Dengan begitu, setidaknya Anda memberikan yang terbaik untuk diri sendiri. Perkara apa yang akan terjadi nanti, biarkan Tuhan yang memutuskan. Lantas, apa saja yang perlu kita lakukan? Berikut tip yang bisa anda jalankan sebelum menggunakan jasa transportasi udara.
Rute tanpa transit
Kecelakaan pesawat terjadi akibat prosesi penerbangan yang melalui banyak tahap. Tahapan tersebut antara lain proses take off dan landing yang rentan dengan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, sebisa mungkin pilihlah rute penerbangan yang langsung tanpa transit. Sehingga pesawat yang Anda tumpangi cukup melakukan take off dan landing sekali saja. Dengan begitu, kemungkinan kecelakaan karena proses perjalanan dapat diminimalisir.
Pilih pesawat dengan kapasitas penumpang lebih dari 30 orang
Mengapa demikian? Karena pada pesawat terbang dengan kapasitas penumpang di bawah 30 orang, rancangannya tidak diperlukan aturan keras serta urusan sertifikasi yang juga tidak terlalu ketat. Pesawat dengan kapasitas lebih dari 30 orang kerap disebut dengan pesawat berbadan besar. Pada pesawat yang berbadan besar, secara statistik memiliki sistem keamanan yang lebih baik jika suatu saat terjadi kecelakaan serius.
Perhatikan penempatan pintu darurat
Bagi Anda yang sering menggunakan jasa pesawat, bisa jadi instruksi preflight adalah informasi ulangan dan membosankan. Padahal apa yang disampaikan sangatlah penting bagi penumpang, seperti letak pintu darurat. Kalau tidak tahu letak pintu darurat, yakinlah 100 persen Anda akan kocar-kacir ketika harus evakuasi diri karena pesawat oleng. Oleh sebab itu, mulai sekarang perhatikanlah letak pintu darurat. Apakah berada di depan atau di belakang tempat duduk Anda? Kemudian, perkirakan berapa langkah jarak yang harus ditempuh? Jadi, Anda tidak akan kebingungan lagi kalau pilot menginstruksikan harus evakuasi diri.
Tenang dan selalu gunakan sabuk pengaman
Sebelum pesawat melakukan penerbangan, sebenarnya pihak bandara telah bekerja sama dengan bagian terkait dalam rangka pengaturan rute perjalanan. Tentunya, dengan dibantu data yang akurat, faktor yang mendukung seperti cuaca, ketinggian dan yang lainnya mutlak memiliki berpengaruh besar terhadap penerbangan.
Faktor tersebut sifatnya alamiah, sehingga konsistentinya tidak bisa diprediksi. Jangan heran kalau tiba-tiba langit menjadi mendung saat pesawat take off. Padahal, sebenarnya cerah tak berawan. Hal semacam inilah yang terkadang tak bisa diduga. Mungkin kalau kejadiannya masih di bandara jam penerbangan bisa di tunda.
Tapi kalau Anda sudah terlanjur di atas awan, mau bagaimana lagi? Oleh karena itu, sebaiknya Anda tetap tenang di tempat duduk dan sesedikit mungkin melakukan mobilitas. Jangan lupa gunakan sabuk pengaman agar ada perlindungan ekstra. Apalagi kalau pesawat mengalami pergolakan karena perubahan cuaca.
Bawa barang secukupnya
Barang-barang apa saja yang boleh masuk ke bagasi pesawat, semuanya sudah ada peraturannya. Itu semua bisa dilihat dalam tiket pesawat Anda. Jangan sesekali Anda memasukkan benda tajam ke pesawat atau benda-benda gas. Pisahkan barang yang akan ditaruh dibagasi atau yang akan dibawa sampai kabin pesawat.
No alkohol
Ehmm! Ini satu lagi yang sangat susah dihindari, apalagi kalau Anda adalah pecandu alkohol. Kenapa tak boleh ada alkohol saat Anda terbang? Tekanan udara atau atmospir di dalam kabin hampir sama dengan ketinggian Denver. Yang pasti, alkohol yang anda konsumsi akan mempengaruhi sampai pada tingkat yang lebih rendah. Hal tersebut akan membuat Anda mabuk berat. Kalau sudah begini, bukan tidak mungkin hal-hal negatif dari pengaruh alkohol bisa keluar. Termasuk mengamuk di dalam pesawat lantaran panik dan tertekan.
Tetap dalam kesadaran
Kondisi darurat menjadi keadaan yang sangat tidak diinginkan kala kita menggunakan jasa pesawat. Kalau itu terjadi, proses evakuasi haruslah dilakukan segera melalui pintu darurat. Nah, pada keadaan seperti itu banyak sekali orang yang hilang kesadaran dan yang ada rasa panik berlebihan. Ini sangatlah mungkin terjadi dalam keadaan yang serba tidak menentu. Semua ingin bergegas menyelamatkan diri. Tapi bukan begitu cara yang baik dan benar! Seharusnya saat keadaan darurat, Anda harus tetap dalam kesadaran. Sehingga Anda dapat mengambil keputusan dan mengikuti arahan kru pesawat.
Tips ini saya berikan bukan untuk meniadakan/ menggantikan perawatan rutin yang sudah biasa anda lakukan terhadap motor anda. Akan tetapi kalau hal ini dilakukan sebenarnya perawatan rutin tersebut bisa di mundurkan/ jadwal ulang. Tips ini telah saya praktekkan bertahun tahun khususnya ke mesin motor saya dan hasilnya memang memuaskan (dan ini juga mungkin dapat anda lakukan pada mesin mobil anda). Yang utama dan perlu diperhatikan dalam perawatan terhadap mesin motor anda ada 2 hal:
1. Bensin/ bahan bakar. Saran saya JANGAN PERNAH BELI BENSIN OPLOSAN. Belilah bahan bakar untuk motor anda di SPBU resmi. Kalau memang emergency sekali maka itu tidak apa2 (asal jangan emergency terus2an ya ). Segera buang (di-drain) dan diganti begitu kita telah mendapatkan/ membeli bensin dari SPBU resmi. Bensin Oplosan biasanya sudah turun nilai oktannya karena telah dicampur dengan unsur lain (biasanya minyak tanah). Kalau nilai oktan sudah turun mengakibatkan pembakaran jadi tidak sempurna dan meninggalkan kerak di kepala silinder dari mesin motor/ mobil anda. Apabila telah terbentuk kerak maka akan menyebabkan mesin anda menurun performanya. Kalau dipakai terus menerus biasanya mesin akan menggelitik dan bergetar. Ada baiknya anda membaca manual yang menyertai motor anda. Disitu biasanya diterangkan bahan bakar dengan nilai oktan berapa yang bagus/ optimal untuk mesin motor anda.
2. Oli. Ini merupakan komponen terpenting ke-dua yang mesti diperhatikan. Fungsi oli itu kurang lebih adalah sebagai cleaning, cooling, cushioning, and lubrication. Disini saya tidak akan membahas fungsi2 itu secara detail. Rekomendasi dari pabrik untuk penggantian oli mesin adalah sekitar 2000 sampai dengan 2500 km (besaran bervariasi tergantung merk motor). Kalau berdasarkan pengalaman dan yang telah saya praktekkan, maka saya melaksanakan penggantian oli mesin setiap 1200 s.d. 1700 km. Walah… bukannya kalau kaya gitu jauh lebih boros? Weits ntar dulu…kenapa? Karena jakarta atau kota2 besar lainnya terkenal dengan kemacetannya. Tidak hanya mobil tapi motor pun bisa mengalaminya. Pada saat macet, mesin motor tetap berputar. Inilah alasan mengapa saya melakukan seperti tadi.
Apabila motor anda jarang digunakan, maka disarankan untuk mengganti oli per 3 bulan (istilahnya kena calendar time). Kenapa juga sih per 3 bulan? Karena kalau oli tersebut sudah di pergunakan untuk melumasi mesin, biasanya sedikit bersifat asam/ acid. Asam itu apabila terkena metal dan bereaksi dapat menyebabkan korosi. Ini juga dapat merusak mesin. Oleh karena itu ganti oli anda per 3 bulan apabila kilometernya tidak mencapai 1200 atau 1700. sebagai contoh nyata dengan perlakuan ini umur plat kopling basah (seperti motor bebek) dapat lebih dari 5 – 6 tahun (rata2 umurnya antara 3 sampai 4 tahun; harganya sekitar 300 – 500 ribu rupiah).
Trus oli apa sih yang sebaiknya di pakai? Kalau untuk yang ini sebaiknya anda bereferensi kepada manual dari pabrik. Jangan pernah di turunkan misalnya dari 20W 50 ke 10W 40 karena itu akan mempengaruhi tingkat keausan dari komponen mesin yang berputar dan bergesekan, walaupun katanya dapat memperingan tarikan (mesin jadi enteng).
Cara mengganti oli yang benar adalah sebagai berikut: Panaskan mesin motor anda kurang lebih selama 5 menit. Setelah itu drain/ buang oli lama anda. Untuk memastikan oli lama sudah keluar semuanya, lakukan cranking/ putar mesin anda dengan menggunakan foot starter beberapa kali. Boleh menggunakan electric starter tapi dibatasi. Setelah itu masukkan oli baru. Yang perlu di perhatikan disini adalah pada saat kita akan membuka oli baru ada baiknya kita menggoyang-goyang kaleng oli atau botol oli tersebut (olinya di kocok2 terlebih dahulu). Kenapa? Karena biasanya di dalam oli itu ada lapisan tipis yang sering disebut dengan “film”. film atau lapisan tipis itu berguna sebagai pelindung mesin pada saat bergesekan. Kalau kita beli oli biasanya film yang ada di dalam oli itu pada ngumpul di bawah. Secara kasat mata film atau lapisan tipis itu tidak kelihatan. Dengan di kocok2 tadi film tersebut akan tercampur kembali dengan baik (ini saya ambil dari arahan untuk penggantian oli di pesawat terbang). Setelah itu barulah oli tersebut dimasukkan ke dalam mesin. Sebelum di start, ada baiknya pergunakan starter kaki beberapa kali untuk mensirkulasikan oli baru ke bagian2 mesin anda. Barulah setelah itu nyalakan mesin anda selama beberapa menit.
Oh iya hampir kelupaan. Tutup oli itu sebaiknya di kencangkan hanya dengan tangan. Tidak perlu mempergunakan alat seperti tang (biasanya kalau anda bawa motor anda untuk service rutin, mekaniknya akan melakukan hal tersebut; maksudnya tutup oli dikencangkan dengan tang, coba deh perhatikan). Kenapa? Karena pengecekan kuantitas oli itu sebenarnya masuk dalam pre-start check (check yang harus anda lakukan sebelum mesin dihidupkan). Jangan pernah start mesin motor anda tanpa ada oli.
Ini yang menurut saya hal2 paling penting yang harus diperhatikan dari mesin motor anda. Intinya hanya 2 yaitu bahan bakar dan Oli.
Bagaimana dengan yang lainnya? Untuk memperpanjang atau meningkatkan reliability dari komponen2 motor yang lainnya seperti rantai dan lain2 akan di bahas pada tulisan berikutnya. Dan ini tentunya dapat anda lakukan dengan mudah.tis
Global Warming: The Signs and The Science is a documentary video on global warming published in November by ETV, the PBS affiliate in South Carolina with Alanis Morissette as host. The documentary examines the science behind global warming and pulls together segments filmed in Filmed in the USA, Asia and South America and shows how people in these different locales are responding in different ways to the challenges of global warming to show some of the ways that the world can respond.
The global warming controversy is a dispute regarding the nature, causes, and consequences of global warming. The disputed issues include the causes of increased global average air temperature, especially since the mid-20th century, whether this warming trend is unprecedented or within normal climatic variations, and whether the increase is wholly or partially an artifact of poor measurements. Additional disputes concern estimates of climate sensitivity, predictions of additional warming, and what the consequences of global warming will be. The controversy is significantly more pronounced in the popular media than in the scientific literature.
History
Public opinion
In the European Union, global warming has been a prominent and sustained issue. All European Union member states ratified the 1997 Kyoto Protocol, and many European countries had already been taking action to reduce greenhouse gas emissions prior to 1990. For example, Margaret Thatcher advocated action against man-made climate change in 1988, and Germany started to take action after the Green Party took seats in Parliament across the 1980s. Substantial activity by NGOs took place as well. Both "global warming" and the more politically neutral "climate change" were listed by the Global Language Monitor as political buzzwords or catch phrases in 2005. In Europe, the notion of human influence on climate gained wide acceptance more rapidly than in many other parts of the world, most notably the United States.
There has been a debate among public commentators about how much weight and media coverage should be given to each side of the controversy. Andrew Neil of the BBC stated that "There's a great danger that on some issues we're becoming a one-party state in which we're meant to have only one kind of view. You don't have to be a climate-change denier to recognise that there's a great range of opinion on the subject." Martin Gardner, on the other hand, sees the media in the United States bending over backwards to give equal time to both sides, when pseudoscience and science are at odds.
The table below shows how public perceptions about the existence and importance of global warming have changed in the U.S. The worldwide consensus is that climate change is a serious problem.
A June 2007 Ipsos Mori poll conducted in the UK found 56 percent of 2032 adults believed scientists were still questioning climate change. The survey suggested that terrorism, graffiti and crime were all of more concern than climate change. Ipsos Mori's head of environmental research, Phil Downing, said people had been influenced by counter-arguments.
The Canadian science broadcaster and environmental activist, David Suzuki, reports that focus groups organized by the David Suzuki Foundation showed the public has a poor understanding of the science behind global warming. This is despite recent publicity through different means, including the films An Inconvenient Truth and The 11th Hour.
An example of the poor understanding is public confusion between global warming and ozone depletion or other environmental problems.
A 15-nation poll conducted in 2006 by Pew Global found that there "is a substantial gap in concern over global warming – roughly two-thirds of Japanese (66%) and Indians (65%) say they personally worry a great deal about global warming. Roughly half of the populations of Spain (51%) and France (46%) also express great concern over global warming, based on those who have heard about the issue. But there is no evidence of alarm over global warming in either the United States or China – the two largest producers of greenhouse gases. Just 19% of Americans and 20% of the Chinese who have heard of the issue say they worry a lot about global warming – the lowest percentages in the 15 countries surveyed. Moreover, nearly half of Americans (47%) and somewhat fewer Chinese (37%) express little or no concern about the problem."
A 47-nation poll by Pew Global Attitudes conducted in 2007 found that "Substantial majorities 25 of 37 countries say global warming is a 'very serious' problem".
There is a notable difference between the opinion of scientists and that of the general public in the US. A 2009 poll by Pew Research Center found that "while 84% of scientists say the earth is getting warmer because of human activity such as burning fossil fuels, just 49% of the public agrees."
Related controversies
Many of the critics of the consensus view on global warming have disagreed, in whole or part, with the scientific consensus regarding other issues, particularly those relating to environmental risks, such as ozone depletion and passive smoking. Chris Mooney, author of The Republican War on Science, has argued that the appearance of overlapping groups of skeptical scientists, commentators and think tanks in seemingly unrelated controversies results from an organised attempt to replace scientific analysis with political ideology. Mooney claims that the promotion of doubt regarding issues that are politically, but not scientifically, controversial has become increasingly prevalent under the Bush Administration and constitutes a "Republican war on science". This is also the subject of a recent book by Environmental lawyer Robert F. Kennedy Jr. entitled Crimes Against Nature: How George W. Bush and Corporate Pals are Plundering the Country and Hijacking Our Democracy. Another book on this topic is The Assault on Reason by former U.S. Vice-President Al Gore. Earlier instances of this trend are also covered in the book The Heat Is On by Ross Gelbspan.
Some critics of the scientific consensus on global warming have argued that these issues should not be linked and that reference to them constitutes an unjustified ad hominem attack. Political scientist Roger Pielke, Jr., responding to Mooney, has argued that science is inevitably intertwined with politics.
Keinginan sebagian orang untuk menjadi pejabat di Republik Indonesia sangatlah besar, hal ini terkait dengan jaminan berupa gaji dan tunjuangan yang cukup besar.
Namun jika dilihat dari gaya hidup dan kenyataan dilapangan, jumlah gaji pejabat di Republik ini ternyata masih kecil dibandingkan dengan aset yang dimilikinya saat memegang jabatan tertentu. Jika saja dikumulasikan selama masa jabatan pejabat tersebut maka mustahil penambahan jumlah kekayaan pejabat akan bisa dihasilkan hanya dari gaji dan tunjangan yang diterimanya selama masih menjabat.
Berikut daftar gaji Pejabat RI yang dikeluarkan Kepala Bagian Anggaran Departemen Keuangan untuk periode jabatan 2004 - 2009
No
Jabatan
Gaji Pokok (Rp)
per bulan
Tunjangan Jabatan(Rp)
per bulan
1
Presiden
30.240.000
32.500.000
2
Wakil Presiden
20.160.000
22.000.000
3
Ketua DPR
5.040.000
18.900.000
4
Wakil Ketua DPR
4.620.000
15.600.000
5
Ketua MA
5.040.000
18.900.000
6
Wakil Ketua MA
4.620.000
15.600.000
7
Ketua BPK
5.040.000
15.600.000
8
Wakil Ketua BPK
4.620.000
15.600.000
9
Ketua Muda MA
4.410.000
10.100.000
10
Anggota DPR sbg
Ketua Komisi/Badan
4.200.000
9.700.000
11
Anggota DPR sbg
Wakil Ketua Komisi/Badan
4.200.000
9.700.000
12
Anggota DPR sbg
Anggota Komisi/Badan
4.200.000
9.700.000
13
Anggota MA
4.200.000
9.700.000
14
Anggota BPK
4.200.000
9.700.000
15
Menteri Negara
5.040.000
13.608.000
16
Jaksa Agung
5.040.000
13.608.000
17
Panglima TNI
5.040.000
13.608.000
18
Pejabat lain setara Menteri
5.040.000
13.608.000
19
Kepala Daerah Provinsi
3.000.000
5.400.000
20
Wakil Kepala Daerah Provinsi
2.400.000
4.320.000
21
Kepala Daerah
Kabupaten /Kota
2.100.000
3.780.000
22
Wakil Kepala Daerah
1.800.000
3.240.000
Rincian Gaji Anggota DPR RI PERIODE 2004-2009 Tunjangan yang diterima anggota DPR per bulan.
Fasilitas anggota DPR RI, 2004-2009:
A. Gaji pokok dan tunjangan
1. Rp 4.200.000/bulan 2. tunjangan a. Jabatan Rp 9.700.000/ bulan b. Uang paket Rp 2000.000/bulan c. Beras Rp 30.090/jiwa/bulan d. Keluarga: suami/istri (10% X Gaji pokok Rp 420.000/bln) anak (25 X Gaji pokok Rp 84.000/jiwa/bulan) e. Khusus pph, pasal 21 Rp 2.699.813
B.penerimaan lain-lain
1. Tunjangan kehormatan Rp 3.720.000/bulan 2. Komunikasi intensif Rp 4.140.000/bulan 3. Bantuan langganan listrik dan telepon Rp 4.000.000 4. Pansus Rp 2.000.000/undang-undang per paket 5. Asisten anggota (1 orang Rp 2.250.000/bulan) 6. Fasilitas kredit mobil Rp 70.000.000/orang/per periode
C.Biaya perjalanan
1. Tiket pulang pergi sesuai daerah tujuan masing-masing 2. Uang harian: a. Daerah tingkat I Rp 500.000/hari b. Derah tingkat II Rp 400.000/hari 3. Uang representasi: a. Daerah Tingkat I Rp 400.000 b. Daerah Tingkat II Rp 300.000 (keterangan: lamanya perjalanan sesuai program kerja, dan sebanyak-banyaknya 7 hari untuk kunjungan kerja per orangan, dan 5 hari untuk kunjungan kerja tim komisi/gabungan komisi)
D. Rumah Jabatan
1. Anggaran pemeliharaan - RJA Kalibata, Jakarta Selatan Rp 3.000.000/rumah/tahun - RJA Ulujami, Jakarta Barat Rp 5.000.000/rumah/tahun 2. Perlengkapan rumah lengkap
E. Perawatan kesehatan uang duka dan biaya pemakaman
1. Biaya pengobatan (oleh PT Askes) - Anggota DPR, suami/anak kandung/istri dan atau anak angkat dari anggota yang bersangkutan. - Jangkauan pelayanan nasional: - Di provider diseluruh Indonesia yang ditunjuk termasuk provider ekslusif untuk rawat jalan dan rawat inap. 2. Uang duka : -wafat (3 bulan X gaji) -tewas (6 bulan x gaji) 3. Biaya pemakaman Rp 1.050.000/orang
F. Pensiunan
1. Uang pensiun (60% x gaji poko) Rp 2.520.000/bulan 2. Tunjangan beras Rp 30.090/jiwa/bulan.
Nah...bagaimana dengan jabatan setelah tahun 2009, dipastikan ada kenaikan yang disesuaikan dengan perubahan yang ada.
Jika Mesir mendapat julukan sebagai negeri seribu menara, Praha adalah kota ratusan menara. Juga dikenal sebagai kota emas.
Perjalanan keluarga pelancong ke Praha diawali oleh ajakan kawan mahasiswa di Dresdan untuk bersama-sama kesana saat kami menanyakan tentang perlu tidaknya kita warga negara Indonesia dengan visa Schengen mengurus visa sebelum mengunjungi Republik Ceko. Taschan, teman kami tersebut memberikan link website konsulat Ceko di Dresden, membuat semuanya menjadi lebih jelas.
Keindahan Praha sudah lama kami dengar sebelumnya. Setiap teman yang pernah kesana pasti merekomendasikan Praha kepada kami. Makanya kami memasukkan dalam daftar kota yang ingin kami kunjungi. Namun sebelumnya, untuk dapat kesana, kami mesti mengurus visa turis di Berlin. Selain tempat pengurusan jauh, ongkos perjalanan jadi membengkak. Itulah mengapa kami tak membuang kesempatan ketika pemerintah republik Ceko membuat peraturan baru bahwa kami bisa masuk tanpa visa jika lama tinggal tak lebih dari 5 hari.
Bersama teman-teman dari Dresden, kami membentuk sebuah rombongan besar dengan 4 keluarga, sisanya mahasiswa single. Hari itu Sabtu pagi. Empat belas orang dewasa dan 4 anak kecil. Kami saling berkenalan di stasiun pusat Dresden, pagi itu.
Si ibu telah berusia 62 tahun asal Plzen, di barat daya Praha. Kami menyebutnya Ibu Tua. Saat itu masih bekerja dan tinggal di negara bagian Nordrhein-Westfalen, wilayah barat Jerman. Ibu Tua bercerita, saat masih remaja, di rumahnya tinggal seorang mahasiswa asal Indonesia. Wajahnya sangat eksotik, tuturnya.
Tak hanya mengobrol, kami juga menikmati pemandangan lewat jendela kereta. Jalur Dresden – Decin (Republik Ceko) melalui Erzgebirge, pegunungan di perbatasan Jerman – Ceko. Selama beberapa waktu lamanya kami disuguhi pemandangan berupa sungai dengan lereng-lerang batu hasil pahatan alam berwarna gelap. Juga lembah-lembah dan bukit-bukit menakjubkan.
Menjelang masuk kota Decin, dua orang petugas memeriksa paspor kami. Tanpa banyak bertanya, mereka membubuhkan stempel di setiap paspor, kecuali milik Ibu Tua. Saya senang sekali mendapat stempel baru di paspor. Sebab tak ada pembubuhan stempel saat kami memasuki negara Schengen seperti Austria, Belanda, Perancis, Belgia, dan Luxemburg yang pernah kami masuki.
Stasiun Praha – holesovice adalah pemberhentian kami. Berkesan tua, kusam dan kurang terawat. Tak ada lift atau tangga berjalan untuk memudahkan para penumpang.
Kami turun hingga ke lobi. Suami Taschan, Adila dan seorang bapak lainnya mencarikan tiket kendaraan umum untuk kami semua. Harganya sekira 2,75 euro dan berlaku 24 jam untuk semua kendaraan umum dalam kota. Bus, tram dan metro (tram bawah tanah).
Kira-kira 20 menit kami menunggu tram di sebuah halte. Tramnya merupakan model lama. Tinggi dengan sedikit tempat duduk di dalamnya. Agak susah jika membawa kereta dorong anak.
Tak banyak penumpang kala itu, sehingga kami bisa duduk setelah membubuhkan stempel di sebuah mesin dekat salah satu pintu masuk. Emak memandang ke luar jendela tram tiada henti. Tram menyeberangi sebuah jembatan di atas Sungai Vltava alias Moldau. Di kejauhan terlihat salah satu lambang keindahan Praha, Prager Burg (Istana Praha). Gedung-gedung tua Praha berdiri di mana-mana. Ah, Emak jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Benar-benar tiada merugi datang kemari.
Sejarah Praha, juga dikenal sebagai kota emas, telah berlangsung sejak 11 abad lalu. Bangunan-bangunan tua, yang hampir tak tersentuh ketika perang dunia kedua, meiliki bermacam corak dari jaman berbeda. Mulai romawi, gothik, renaissance, dan baroque. Dulunya, Praha terdiri dari kota-kota kecil yang sekarang menjadi kesatuan tak terpisahkan dan saling melengkapi.
Pukul tiga sore, perut kami telah cukup terisi. Badan mulai segar kembali. Dan daftar kunjungan hari ini telah berada di tangan. Semua mesti dipersiapkan dengan baik agar acara jalan-jalan makin lancar. Hanya kami berempat memutuskan mengitari kota bersama. Lainnya memilih rute perjalanannya sendiri-sendiri.
Di halte bawah di Ujezd, suasana kota turis semakin terasa. Sejak tahun 2000, jumlah kunjungan wisata ke Praha melonjak 2 kali lipat, mencapai hampir 7 juta wisatawan di tahun 2006. Berbagai bahasa utama dunia sering terdengar di kota ini. Dan wajah-wajah asing berkeliaran di mana-mana.
Cuaca cerah dan agak gerah sore itu. Tram tumpangan kami dipadati penumpang. Untung kami tak lama menumpang di dalamnya. Tujuan pertama kami, Karluv Most (Charles Bridge) dekat halte Malostranske Namesti.
Selain ramai pengunjung, ini adalah daerah macet. Mobil, sepeda, dan tram seakan berebut agar dapat lancar bergerak. Kafe dan toko-toko penjual souvenir dipadati manusia. Banyak juga tempat penukaran uang di daerah ini. Kami telah menukar uang kami di Jerman. Lebih aman untuk menghindari penipuan, demikian pesan seorang kerabat.
Kompleks istana Praha, terbesar di Eropa, terletak di atas bukit di daerah bernama Hradchin. Jalan kesana berupa tanjakan. Sekitarnya indah, namun membuat kami ngos-ngosan. Awalnya kami lewat trotoar di depan kafe-kafe mungil di rumah kuno. Atap bangunan rendah, mungkin dua meter lebih sedikit. Pintu dan jendelanya bagai gerbang dengan bagian atas membentuk setengah lingkaran. Trotoar sempit menjadi lebih sempit karena pemilik kafe menggelar kursi-kursi mereka di sana.
Memanjat bukit di atas jalan berbatu lengkap dengan kereta dorong bayi adalah tantangan. Berkali-kali kami berhenti melemaskan kaki. Tak lama, karena tak ada tempat duduk untuk umum di situ. Kami akhirnya bisa istirahat cukup lama di undakan di bawah istana. Diriingi alunan musik seorang pengamen.
Istana Praha, salah satu magnet pengunjung. Di mana-mana tampak wisatawan sedang memotret. Ada yang membidik temannya dengan latar belakang istana, ada pula yang memotret detail bangunan. Segerombolan turis muda Korea terlihat sedang berfoto dengan gaya lucu, dengan tangan membentuk huruf V. Dua orang penjaga bediri tegap di gerbang istana. Mereka berseragam biru. Menjadi obyek foto bagi wisatawan.
Segera setelah atraksi rampung, kami berempat langsung berjalan menuju obyek wisata selanjutnya, namun tertahan sebentar ketika kami melihat sebuah restauran masakan indonesia, Sate. Kami mampir sebentar untuk minum teh rasa lemon dan memesan nasi goreng untuk dibawa pulang. Tak lama badan terasa lebih segar dan siap untuk berjalan selama beberapa jam lagi.
Dengan sebuah tram, kami berpindah ke arah kota. Banyak sekali gedung-gedung tua kami lewati sekilas. Di Narodni Divadlo, teater nasional, kami berhenti. Memotret sebentar Karluv Most di senja hari. Saat lampu-lampunya mulai bersinar.
Menyusuri Masarykovo Nabrezi, kami sempat menikmati suasana malam di tepi Sungai Moldau sebelum akhirnya berbelok ke Myslikove dengan tujuan pusat kota baru (Stare Mesto). Kami sempat kebingungan di dekat balai kota baru saat mencari jalan ke arah Vaclavske Namesti sehingga seorang lelaki muda menginformasikan tram pembawa kami kesana. Kami melewati wilayah pusat perbelanjaan utama di jantung kota. Saat itu waktu telah menunjukkan pukul delapan lebih. Namun kota masih terlihat sangat ramai.
Vaclavske Namesti adalah highlight Praha. Sebuahtempat terbuka, lengkap dengan boulevard, taman, hotel berarsitektur unik, pertokoan mahal, dan rumah makan di sekelilingnya. Lampu-lampu malam di sekitar museum dan patung Wenceslas membuatnya terlihat lebih spektakular. Daerah ini juga ramai pengunjung. Berbaur dengan para pemabuk dan gelandangan yang memenuhi bangku-bangku umum di sini.
Pukul setengah sepuluh malam, di Karluv Most masih saja terlihat ratusan orang hilir mudik. Dinginnya angin malam tak mampu mengusir para pelancong beranjak dari jembatan nan indah. Mereka memotret, dipotret, duduk-duduk sambil bercengkrama, dan berjalan berpasangan. Kami mampir di toko souvenir dekat gerbang jembatan. Semua cinderamata di kota ini terasa mahal bagi kami. Setelah lama menimbang, akhirnya saya hanya membeli sebuah gelas pajangan mini bergambar Karluv most.
Karluv most, jembatan teramai yang pernah saya lihat adalah tempat romantis. Temaram. Sebagian besar pengunjung berpasangan. Pemusik jalanan menambah melankoli suasana malam. Lampu-lampu berkelap-kelap di kejauhan. Barisan belasan patung di kedua dinding jembatan. Sejajar dengan belasan pengemis yang duduk bersimpuh di sepanjang jembatan. Sungguh pemandangan kontras.
Hari itu benar-benar melelahkan. Delapan jam lamanya kami menjelajahi kota, hampir tanpa waktu istirahat panjang. Berjalan kaki, naik bukit, naik turun tram. Semuanya kami lakoni hari itu.
Pengadilan Koroner Singapura akhirnya memutuskan bahwa kematian mahasiswa Indonesia yang belajar di Nanyang Technological University (NTU), David Hartanto Widjaja (21), adalah karena bunuh diri. Akibat dari keputusan Pengadilan Koroner ini, kasus kematian David berarti telah selesai dan dihentikan.
Seperti dilansir Strait Times, Rabu (29/7), Pengadilan Koroner membuat putusan tersebut setelah hasil penyelidikan yang dilakukan terhadap kematian David mengarah pada bukti kuat bahwa mahasiswa teknik itu memang telah merencanakan tindakan bunuh diri, sebuah kemungkinan yang berulang kali ditolak oleh pihak keluarganya.
Dari kesaksian di pengadilan terungkap, David yang tewas akibat terjatuh dari lantai 4 kampus NTU terlihat meninggalkan kantor Profesor Chan Kap Luk, pengajar di universitas tersebut yang menuduh David berupaya menikamnya dengan sebilah pisau dapur.
Sejumlah saksi mata yang memberikan kesaksian di pangadilan menyatakan bahwa mereka pernah melihat David mencoba menjatuhkan dirinya dari sebuah jembatan pada 2 Maret lalu. Hasil penyelidikan juga menunjukkan bahwa beberapa bulan sebelum ia jatuh dan meninggal di kampus, David Widjaja melakukan browsing di internet guna mencari tahu bagaimana cara melakukan bunuh diri.
Jejak kata yang terekam dan ditemukan pada laptop David juga menunjukkan mahasiswa teknik itu menggunakan search engine Google untuk mencari kata-kata a good way to commit suicide dan juga 10 metode paling sering digunakan untuk bunuh diri.
David juga mencari metode-metode pembunuhan dan menghabiskan waktu untuk membuka website How To Get Away With Murder.
Sersan Staf Senior Joe Ng Suan Teck, yang melakukan pemeriksaan forensik atas isi laptop Lenovo hitam milik David, menyatakan dalam sidang pengadilan bahwa jejak kata-kata yang diperolehnya termasuk pencarian internet link-link website memang berkaitan dengan bunuh diri dan pembunuhan.
Pemeriksaan laptop David juga memunculkan sesuatu yang mengindikasikan sebuah pesan bunuh diri. Ada sebuah catatan tanpa tanda tangan berjudul "Last Words" (kata-kata terakhir) yang dibuat pada 25 Januari.
Dalam catatan itu, yang dimulai dengan kalimat, "Jika e-mail ini terkirim, itu berarti saya tidak lagi berada di dunia ini." Penulis juga membuat gambar sebuah keluarga yang tidak bahagia. Pada gambar itu dikatakan, ia menjadi 'keras' dan berhenti menangis setelah usia 16. Penulis juga mengatakan, dirinya menemukan hidup yang lebih sulit dan rumit setelah memasuki universitas.
Noordin M Top, pentolan aksi terorisme di Indonesia baru pertamakalinya membuat pernyataan di sebuah blog di internet. Dia (Noordin) mengklaim bertanggungjawab atas aksi pengeboman di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Nurdin menuliskan pernyataannya dalam bahasa Indonesia di sebuah blog dengan warna latar hitam, Bushro, tag yang dipilih oleh sesorang yang mengatasnamakan Nurdin M Top itu.
Nurdin memposting tulisannya itu tertanggal 26 Juli 2009. Di sana Nurdin menjelaskan alasan dan motivasi aksi teror bom di hotel JW Mariot dan Ritz Carlton yang mengakibatkan 9 orang tewas. Berikut isi lengkap tulisan Noordin atas aksi pengeboman di dua hotel di Mega Kuningan tersebut yang dimuat di media islam :
KETERANGAN RESMI TANDZIM AL QO’ IDAH INDONESIA ATAS AMALIYAT JIHADIYAH ISTISYHADIYAH DI HOTEL JW. MARRIOT JAKARTA
“Ini adalah keterangan resmi dari Tandzim Al Qo’ idah Indonesia untuk ummat Islam dengan Amaliyat Jihadiyah Istisyhadiyah di Hotel JW. MARRIOT Jakarta, pada hari Jumat pagi, tanggal 17 juli 2009 M./24 Rojab 1430 H. yang dilakukan oleh salah satu ikhwah mujahidin terhadap “KADIN Amerika” di Hotel tersebut.
Sesungguhnya telah sempurna pelaksanaan Amaliyat Istisyhadiyah dengan karunia Allah dan karomah-Nya setelah melakukan survey yang serius dan pengintaian yang mendalam terhadap orang-orang kafir sebelumnya.
? Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui?. (QS. Al Anfal : 17).
Ini juga sesuai dengan firman Allah Ta’ala:
“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.” (QS. Attaubah : 14).
Agar ummat ini mengetahui bahwasanya Amerika, khususnya orang-orang yang yang berkumpul dalam majlis itu, mereka adalah para Pentolan Bisnisman dan Inteljen di dalam bagian ekonomi Amerika. Dan mereka mempunyai kepentingan yang besar dalam mengeruk harta negeri Indonesia dan pembiyaan tentara kafir (Amerika) yang memerangi Islam dan kaum muslimin. Dan kami akan menyampaikan kabar gembira kepada kalian wahai ummat Islam, bi idznillahi Ta? ala dengan mengeluarkan cuplikan-cuplikan film dari Amaliyat Istisyhadiyah ini insya Allah. Dan kami beri nama Amaliyat Istisyhadiyah ini dengan : “SARIYAH DR. AZHARI?.
Kami ber-Husnu Dhon kepada Allah bahwa Allah akan menolong kami dan menolong kaum muslimin dalam waktu dekat ini.
Amir Tandzim Al Qoidah Indonesia Abu Muawwidz Nur Din bin Muhammad Top Hafidzohullah
KETERANGAN RESMI DARI TANDZIM AL QO’IDAH INDONESIA ATAS AMALIYAT JIHADIYAH ISTISYHADIYAH DI HOTEL RIZT CALRTON JAKARTA
Ini adalah keterangan resmi dari Tandzim Al Qo’idah Indonesia untuk ummat Islam dengan Amaliyat Jihadiyah Istisyhadiyah di Hotel Rizt Calrton Jakarta, pada hari Jumat pagi, tanggal 17 juli 2009 M./24 Rojab 1430 H. yang dilakukan oleh salah satu ikhwah mujahidin terhadap antek-antek Amerika yang berkunjung di Hotel tersebut.
Sesungguhnya Allah menganugerahkan kepada kami jalan untuk menyerang Hotel termegah yang dimiliki oleh Amerika di Ibukota Indonesia di Jakarta, yaitu Rizt Calrton. Yang mana penjagaan dan pengamanan di sana sungguh sangatlah ketat untuk dapat melakukan serangan seperti yang kami lakukan pada kali ini.
? Mereka membuat Makar dan Allah pun membuat Makar. Dan Allah itu Maha Pembuat Makar?. (QS. Ali Imron : 54).
Adapun sasaran yang kami inginkan dari amaliyat ini adalah:
1. Sebagai Qishoh (pembalasan yang setimpal) atas perbuatan yang dilakukan oleh Amerika dan antek-anteknya terhadap saudara kami kaum muslimin dan mujahidin di penjuru dunia 2. Menghancurkan kekuatan mereka di negeri ini, yang mana mereka adalan pencuri dan perampok barang-barang berharga kaum muslimin di negeri ini 3. Mengeluarkan mereka dari negeri-negeri kaum muslimin. Terutama dari negeri Indonesia 4. Menjadi pelajaran buat ummat Islam akan hakikat Wala (Loyalitas) dan Baro (Permusuhan), terkhusus menghadapi datangnya Klub Bola MANCESTER UNITED (MU) ke Hotel tersebut. Para pemain itu terdiri dari para salibis. Maka tidak pantas ummat ini memberikan Wala nya dan penghormatannya kepada musuh-musuh Allah ini 5. Amaliyat Istisyhadiyah ini sebagai penyejuk dan obat hati buat kaum muslimin yang terdholimi dan tersiksa di seluruh penjuru dunia
Yang terakhir.. bahwasanya Amaliyat Jihadiyah ini akan menjadi pendorong semangat untuk umat ini dan untuk menghidupkan kewajiban Jihad yang menjadi satu-satunya jalan untuk menegakkan Khilafah Rosyidah yang telah lalu, bi idznillah. Dan kami beri nama Amaliyat Jihadiyah ini dengan : ? SARIYAH JABIR?
Amir Tandzim Al Qoidah Indonesia Abu Muawwidz Nur Din bin Muhammad Top Hafidzohullah
Departemen Agama bekerjasama dengan pemerintah Australia (AusAID) membangun Madrasah Tsanawiyah Satu Atap sebanyak 500 buah di sembilan propinsi. Sebanyak 33 Madrasah Mts di antaranya diresmkikan secara serentak oleh Menteri Agama Dr. Muhammad Maftuh Basyuni di Mts Tsanawiyah Satu Atap Pondok Pesantren Kebon Dalem, Lamongan, Jawa Timur.
Dikatakan M Firdaus, Direktur Pendidikan Madrasah, Depag bahwa biaya pembangunan ke-33 madrasah ini sebesar 28 miliar rupiah lebih. Madrasah Tsanawiyah satu Atap ini berlokasi di Lampung (8 Mts SA), Banten (1), Jawa Barat (8), Jawa Tengah (8) dan di Jawa Timur 14 Mts SA. Pondok pesantren Kebon dalem sebagai salah satu lokasi telah mendapat dana hibah dari Australia sebesar satu miliar lebih.
Menurut Firdaus, pada tahun 2006 sampai 2007 telah dibangun sebanyak 46 MtS SAdan Madrasah Tsanawiyah pesantren Baru di lima provinsi. Yaitu di Sumsel (8 lokasi), Lampung (12), Jawa Barat (11), Jawa Tengah (7) dan Jawa Timur sebanyak delapan lokasi.
Sampai bulan Desember 2009 ini menurut Firdaus, diharapkan seluruh bangunan yang berjumlah 500 madrasah terebut sudah dapat diserahterimakan dan difungsikan seluruhnya.
Saudi Arabia mengalir dengan riak tenang yang mempunyai gelombang besar di dalamnya, dan ditutup dengan arus kecil, seolah-olah semuanya baik-baik saja. Dibandingkan dengan negara-negara Arab lainnya, dari segi apapun, Saudi aman terkendali. Pemasukannya per tahun terus meningkat, atau paling tidak cenderung stabil, dan untuk beberapa puluh tahun ke depan, mereka tak akan terpengaruh dalam perangkap krisis ekonomi global. Jamaah haji yang sudah dipastikan membanjir bagai air bah setiap tahun merupakan salah satu jaminan besar, selain juga kekayaan minyak bumi yang berlimpah. Hingga tak heran, anak muda Saudi mayoritas berpikiran tak perlu harus bekerja keras atau belajar dengan susah payah.
Toh semua itu tak menyembunyikan gejolak yang semakin panas di negara itu. Di satu sisi, para pemuda Saudi telah sedikit berani membuat riak-riak kecil. Mereka telah sadar bahwa selama ini, sejak bertahun-tahun lamanya, raja mereka—siapapun yang sedang berkuasa—telah mengebiri gerakan dan perkembangan Islam yang justru mereka lihat di negara-negara lain.
Ada ketertarikan yang besar pada sebagian pemuda Saudi untuk belajar mengenal gerakan Islam. Di negara itu, bayangkan, kerumunan lebih dari 10 orang akan selalu menjadi masalah. Apalagi di dalam masjid. Pada awalnya, para pemuda ini masih mau mengunjungi ulama-ulama yang mereka percayai seperti Shaykh ‘Ali al-Khudhayr, Shaykh Nasir al-Fahd dan Shaykh Ahmad al-Khalidi. Namun seiring perkembangan yang cenderung makin membesar, maka semua ulama itu dibekuk pemerintah, dan dijebloskan ke dalam penjara dengan waktu yang tidak ditentukan. Dalih penangkapan itu adalah ketiga ulama ini merupakan pentolan kelompok Al-Muwahhidden, yang mempunyai banyak persenjataan dan bom. Para Syeh ini sampai detik terakhir mereka diringkus, membantah tuduhan tersebut.
Para pemuda Saudi berada dalam ketakutan dan kebingungan pada waktu yang bersamaan. Mereka sama sekali tidak mempunyai pengalaman menghadapi opresi penguasa. Otomatis mereka tidak lagi mempunyai tempat yang layak untuk bertanya. Mereka ketakutan karena peristiwa penangkapan itu bisa terjadi pada mereka. Bingung karena tak ada pula pengalaman terhadap konspirasi besar.
Mengapa Saudi sangat membatasi gerakan-gerakan Islam bahkan boleh dibilang memberangusnya? Ada beberapa fakta yang menarik untuk disingkap:
1. Rejim Saudi, seperti juga sebagian besar negara-negara Arab lainnya, adalah pemerintahan yang menyatukan antara yang benar (haqq) dan salah (batil). Aspek Haqq Saudi hanya bisa kita lihat dari simbol-simbol yang mereka pakai; bendera Saudi, klaim negara Islam, dan penerapan Syariah. Namun, di balik itu sebenarnya Saudi juga tak berbeda dengan negara sekuler lainnya.
2. Beberapa tahun sebelumnya, Saudi menggandeng Inggris untuk sama-sama memberantas gerakan Ikhwan di negaranya itu. Seorang anggota kerajaan pernah mengungkapkan hal ini. Sekarang, bukan rahasia lagi kalau Saudi akrab dengan AS. AS sudah dijadikan sebagai pelindung Saudi.
3. Komite Tetap Saudi (al-Lajnah ad-Da’imah) mengeluarkan fatwa: “Siapapun yang tidak membedakan antara Yahudi dan Kristen dan orang kafir lainnya dengan bangsa Muslim kecuali karena kebangsaannya, dan menganggap semua penguasa sama, maka dia adalah kafir.” Sebuah fatwa yang sesungguhnya membuat banyak orang berkerut dahi, namun efektif dalam meredam masyarakat Saudi. Karena, bukankah pemerintah Saudi sendiri persis seperti itu?
4. Perempuan Saudi tidak boleh menikah dengan laki-laki yang bukan dari Saudi. Dan seorang laki-laki Saudi tidak boleh menikah di luar Saudi kecuali sudah memenuhi persyaratan umur. Sebuah peraturan yang dibuat-buat karena Islam sendiri tidak cupat seperti ini.
5. Ribuan orang terbantai di negara-negara Muslim di wilayah Arab, tapi apa yang dilakukan oleh pemerintah dan rejim Saudi? Tidak ada. Rejim Saudi hanya menyuruh para Syeikh-nya untuk berdoa untuk umat Islam, dan masyarakatnya dianjurkan untuk mengumpulkan dana bantuan yang disebarkan ke seluruh dunia, utamanya untuk pembangunan masjid. Maka jangan heran, jika di sebuah pelosok terpencil di Indonesia misalnya, bisa ada sebuah masjid besar yang megah dengan tulisan di peresmiannya: “Sumbangan dari (kerajaan) Saudi…”
6. Saudi membangun hubungan diplomatik dan non-diplomatik dengan negara-negara yang jelas telah membantai umat Islam dalam jumlah yang luar biasa banyak. Dalam hal ini yang mempunyai hubungan harmonis dengan Saudi adalah India, Russia, Filipina, Amerika (tentu saja!), Cina, dan Israel.
7. Amerika mempunyai basis militer di Saudi, dan pemerintah Saudi melarang rakyatnya yang mendoakan keburukan untuk Amerika di masjid-masjid di negara itu.
8. Rejim Saudi juga membantu dan mendirikan saluran-saluran TV yang banyak sekali saat ini. Selain TV, mereka juga membantu pendanaan media-media internasional.
9. Keluarga kerajaan Saudi tidak boleh dihina oleh siapapun. Jika ada yang melakukannya, maka akan dikenakan hukuman yang berat, bahkan dihukum mati. Tapi pemerintah Saudi tidak peduli kepada para pelaku yang menghina Allah dan agamaNya. Misalnya saja, seorang Saudi zindiq, Turki al-Hamd menulis sebuah buku berjudul “al-Karadeeb” dan di dalamnya terdapat kalimat “Jadi, Allah dan setan adalah dua wajah dengan satu penemuan”, tidak dikenakan hukuman apapun, dan bukunya yang penuh dengan cerita kekafiran beredar bebas di negara itu.
Korea Utara, negara yang satu ini memang sungguh aneh. Mereka lebih mementingkan kemajuan militer negaranya dari pada kesejahteraan rakyatnya. Demi mengembangkan program senjata nulirnya, energi listrik negara yg harusnya diberikan untuk rakyat, digunakan secara besar-besaran untuk mensuplai reaktor nuklir mereka. Akhirnya terjadi pemadaman listrik di banyak tempat di sana sebagai akibat terjadinya krisis listrik.
Lampu lalu lintas alias trafic light pun menjadi korbannya. Ribuan lampu lalu lintas mati dan arus lalu lintas pun menjadi tidak teratur. Pemerintah Korea Utara pun menyadari hal itu. Akhirnya mereka mengambil kebijkan untuk menerjunkan gadis pengatur lalu lintas untuk mengaturnya.
Gadis itu bertindak seolah-olah menjadi pengganti lampu lalu lintas. Dilengkapi dengan semacam tongkat, ia mengatur kendaraan mana yg terlebih dulu melintas, dan yg mana yg harus berhenti. Gerakannya pun seperti robot, kaku dan monoton. Tampaknya rezim komunis negeri itu menerapkan disiplin yg keras kepada aparatnya.
Jika waktu tugas telah berakhir, pengganti gadis itu telah bersiap di pinggir jalan. lagi2 petugasnya adalah seorang wanita. Kemudian dengan gaya militer, gadis itu berjalan dengan langkah tegap kembali ke tengah perempatan jalan, mengambil alih tugas dari petugas yg sebelumya.