Data setiap nasabah di Bank sejatinya merupakan data sensitif yang harus dijaga kerahasiaannya. Namun jika data-data ini sampai bocor ke pihak lain tentu ini merupakan suatu pelanggaran.
Hal inilah yang sedang menjadi ancaman para nasabah. Yakni adanya aktivitas di dunia maya untuk melakukan aktivitas jual beli data nasabah. Yang menjadi incarannya pun bukan sembarang nasabah, melainkan mereka dengan investasi di atas Rp 100 juta.
Dalam email yang diterima detikINET, pelaku coba memancing para customer service bank yang dianggap memiliki akses ke database yang menampung data-data sensitif tersebut. Data yang dibutuhkan seperti nama, nomor telepon, fax, alamat rumah hingga kantor.
Pelaku pun mengiming-imingi mangsanya itu dengan bentuk nominal. “Untuk 1000 nama nasabah (termasuk nomor HP, telepon kantor, fax kantor/rumah, alamat kantor dan rumah) akan dihargai dengan nominal uang senilai Rp 900.000,” tulis si pelaku.
Hal ini tentu sungguh berbahaya. Sebab, data-data tersebut bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ujung-ujungnya, dapat merugikan si pemilik data tersebut.
Berikut adalah isi email tersebut:
Dear All,
Temen2 ada yg kerja sebagai CS (Customer Service) di bank n memiliki database nasabah2 dg investasi di atas 100 jt?
Database nya berupa:nama nasabah ybs,no HP,no tlp ktr,fax ktr/fax rmh, n alamat ktr n rumahnya.
Jika ada mohon untuk menghubungi saya via email dan untuk selanjutnya bs qt tindaklanjuti. Untuk 1000 nama nasabah (termasuk no HP,no tlp ktr,fax ktr/rmh,alamat ktr n rumah) akan dihargai dg nominal uang senilai Rp. 900.000,-.
Mohon data yg ada adalah data valid n updated.
Butuh cepat. ( ash / wsh
sumber : detikinet.com
Hal inilah yang sedang menjadi ancaman para nasabah. Yakni adanya aktivitas di dunia maya untuk melakukan aktivitas jual beli data nasabah. Yang menjadi incarannya pun bukan sembarang nasabah, melainkan mereka dengan investasi di atas Rp 100 juta.
Dalam email yang diterima detikINET, pelaku coba memancing para customer service bank yang dianggap memiliki akses ke database yang menampung data-data sensitif tersebut. Data yang dibutuhkan seperti nama, nomor telepon, fax, alamat rumah hingga kantor.
Pelaku pun mengiming-imingi mangsanya itu dengan bentuk nominal. “Untuk 1000 nama nasabah (termasuk nomor HP, telepon kantor, fax kantor/rumah, alamat kantor dan rumah) akan dihargai dengan nominal uang senilai Rp 900.000,” tulis si pelaku.
Hal ini tentu sungguh berbahaya. Sebab, data-data tersebut bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ujung-ujungnya, dapat merugikan si pemilik data tersebut.
Berikut adalah isi email tersebut:
Dear All,
Temen2 ada yg kerja sebagai CS (Customer Service) di bank n memiliki database nasabah2 dg investasi di atas 100 jt?
Database nya berupa:nama nasabah ybs,no HP,no tlp ktr,fax ktr/fax rmh, n alamat ktr n rumahnya.
Jika ada mohon untuk menghubungi saya via email dan untuk selanjutnya bs qt tindaklanjuti. Untuk 1000 nama nasabah (termasuk no HP,no tlp ktr,fax ktr/rmh,alamat ktr n rumah) akan dihargai dg nominal uang senilai Rp. 900.000,-.
Mohon data yg ada adalah data valid n updated.
Butuh cepat. ( ash / wsh
sumber : detikinet.com
No comments:
Post a Comment