Kadang-kadang apa yang diharapkan tidak selalu bisa terwujud. Sekalipun anda berlimpah uang, dan sangat terkenal, ternyata itu belum cukup. Tapi salah satu kisah yang unik tahun 1919, bagaimana seorang istri presiden secara diam-diam mengambil alih tugas kepresidenan suaminya yang terkena stroke. Edith Wilson, tak ingin suaminya kehilangan jabatan, ia merahasiakan kalau suaminya kena stroke dan sudah tidak bisa menjalankan tugas. Diam-diam dialah yang menjalankan tugas eksekutif suaminya. Padahal sesuai konstitusi Wakil Presiden lah yang harus mengambil alih.
Berikut ini adalah orang-orang terkenal yang tinggal selangkah lagi menjadi presiden, sesuatu yang awalnya dikira mudah dicapai. Sepuluh orang top ini sesungguhnya benar benar memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi presiden, namun garis tangannya tidak menentukan demikian.
1.Al Gore
Namanya demikian popular di Amerika juga dunia. Siapa yang tidak mengenal pencinta lingkungan yang juga telah malang-melintang di dunia pemerintahan Amerika. Prestasinya pun tergolong luar biasa, ia menyandang banyak penghargaan internasional, mulai dari Oscar, Grammy, hingga Nobel Perdamaian.
Kariernya di dunia pemerintahan juga cemerlang, terakhir dia menjabat Wakil Presiden saat Bill Clinton. Jadi boleh dibilang, tinggal selangkah lagi ia menjadi Presiden, menggantikan Clinton. Beberapa kali kesempatan itu ‘datang’ , tahun 1994 tiga kali ada upaya menggoyang Clinton yang saat itu menjabat presiden, namun Clinton berhasil lolos.
Pada periode kedua pemerintahan Clinton, lagi-lagi goyangan datang, kali ini ancaman impeachment tahun 1999. Tapi lagi-lagi Clinton berhasil lolos. Padahal kalau sampai Clinton lengser, maka Al Gore lah yang otomatis menggantikannya. Tahun 2000 kesempatan datang lagi. Kali ini Al Gore dengan berani mengajukan diri sebagai calon Presiden AS. Namun langkahnya berhasil dihentikan oleh George W Bush. Pemilu tahun 2000 itu digambarkan sebagai salah satu Pemilu paling controversial sepanjang sejarang AS.
Dibanding Bush, Al Gore sudah tentu lebih popular. Bahkan voting suara untu Al Gore pun sempat 500 vote lebih banyak dibanding Bush. Tapia pa yang terjadi? Semua suara di Negara bagian Florida, tempat pemilih tradisional Partai Republik tempat George Walker Bush jr bercokol, ternyata mayoritas mutlak memberi suara pada Bush.
Maka pupuslah harapan Al Gore. Lepas dari itu semua, Al Gore tetaplah menjadi tokoh yang dihormati. Kini Al Gore menjadi orang yang bahagia dan aktif mengkampanyekan bahaya global warming, dia boleh berbangga dengan apa yang telah dicapainya (prestasinya) selama ini, meskipun tentu dia tak akan pernah luwa peristiwa betapa ia nyaris menjadi presiden amerika.
2. Samuel J Tilden
Samuel Tilden pada tahun 1876 memenangkan suara terbanyak dalam Pemilu Amerika 200.000 suara melampaui lawannya, Rutherford B. Hayes. Masalah muncul pada tiga Negara bagian selatan, South Carolina, Florida dan Louisiana pada vote kedua. Keanehan terjadi, suara di tiga Negara itu pada vote kedua, berbalik. Ini merupakan skandal yang mengungkapkan terjadinya kecurangan berat dalam pemilihan di tiga Negara bagian selatan itu. Kemudian, 15 anggota komisi dibentuk untuk menentukan pemenang. Komisi ini kemudian memutuskan memberi kemenangan pada Hayes.
3. Henry A. Wallace
Henry A. Wallace adalah Wakil President Franklin Roosevelt selama masa jabatan ketiga. Selama masa ini ia terlihat cukup radikal dan ini membuat partainya, Demokrat, tidak suka.. Ia tertarik pada ajaran Buddha, ia juga pembela hak-hak sipil. Ia juga dikenal pro Rusia berkat perjalanannya tahun 1944 di mana sebenarnya Rusia bersembunyi darinya.
Tahun 1944 itu juga muncul rumor tentang kesehatan Franklin Roosevelt (FDR) yang mengkhawatirkan. Banyak orang yang mengkhawatirkan FDR tidak akan dapat bertahan. Jika itu terjadi maka Wallace akan menjadi Presiden. Namun para pimpinan Demokrat tidak menyukai Wallace, mereka khawatir kalau Wallace menjadi presiden.
Sebelum itu semua terjadi, maka mereka (Demokrat) pun menendang Wallace dan menggantinya dengan Harry S Truman. Dan benar saja, 82 hari setelah pergantian itu, FDR pun meninggal dunia, maka Harry S Truman pun akhirnya menjadi presiden. Jabatan presiden sudah begitu dekat, tapi Wallace telah kehilangan kesempatan itu hanya dalam tiga bulan.
4. Thomas Riley Marshall
Thomas Riley Marshall adalah Wakil Presiden di bawah President Woodrow Wilson. Konon, pada tahun 1919 Marshall punya peluang besar menjadi presidekan karena Woodrow Wilson terkena stroke sehingga tak mampu menjalankan tugasnya sebagai presiden. Namun ternyata tak mudah hal itu dilakukan.
Istri presiden, Edith Wilson, tak rela suaminya kehilangan jabatan. Ini memang kasus unik dan aneh. Seorang istri presiden bisa ikut mengatur dan memutuskan masalah pemerintahan. Edith Wilson memastikan suaminya akan tetap menjadi presiden sampai jabatannya berakhir. Untuk itu, Edith mengambil alih tugas-tugas eksekutif suaminya.
Namun ketika itu tidak ada yang tahu apa yang telah dilakukan Edith Wilson, karena ia merahasiakan semuanya, termasuk kondisi suaminya. Tidak ada yang tahu seberapa berat penyakit Wilson, termasuk Marshall sendiri pun tak tahu sampai jabatan tersebut berakhir. Rumors yang berkembang bahwa sebenarnya Edith Wilson lah yang telah menjadi ‘presiden’, dia adalah presiden wanita pertama. Tidak ada yang pernah tahu apa yang terjadi sebenarnya.
5. Benjamin Wade
Ini benar-benar tragis! Benjamin Wade yang sebenarnya akan menjadi presiden menggantikan Andrew Johnson yang diimpeach, gagal karena kurang satu suara di senat. Ceritanya, tahun 1868, Presiden Andrew Johnson sedang impeachment , karena dia tidak memiliki wakil presiden, maka ditunjuklah Benjamin Wade yang akan mengantikan Johnson sebagai presiden sementara selama lima bulan, sampai Pemilu digelar.
Namun untuk menjadi presiden, harus mendapat persetujuan senat. Namun ketika sidang senat digelar, ternyata suara yang setuju tidak mencapai mayoritas. Tragisnya, hanya kurang satu suara untuk mencapai 2/3 suara senat. Walhasil, jabatan presiden pun dikembalikan pada Johnson. Yah..begitulah politik semua bisa dimainkan!
6.Hannibal Hamlin
Hannibal Hamlin adalah Wakil Presiden Lincoln pada masa jabatan pertama pemerintahannya. Hamlin popular dan politisi berpengalaman, namun partainya melihat sesuatu yang berbeda pada diri Hamlin dan mereka tidak menyukainya. Para petinggi partai tahun 1864 memasukkan orang selatan dan mengganti Hamlin.
Orang selatan itu adalah Andrew Johnson. Jadi dalam pemilihan presiden, Lincoln dipasangkan dengan Andrew Johnson, dan keduanya dengan mudah memenangkan pemilihan umum. Tapi baru sebulan menjabat, Lincoln tewas ditembak, dan Johnson pun mengambil alih kursi kepresidenan.
Andrew Johnson adalah presiden paling tidak popular sepanjang sejarah. Ia disebut sebagai presiden terburuk sepanjang sejarah amerika. Seandainya Hamlin tidak diganjal oleh orang-orang partainya, dan dia berhasil menjadi presiden, mungkin dia akan lebih baik dibanding Johnson
7. Spiro Agnew
Spirow Agnew sebenarnya sedikit lagi akan menjadi Presiden karena Presiden Nixon diimpeach skandal. Agnew menjabat Wakil Presiden Nixon selama dua periode kepemimpinan Nixon. Sayangnya, pada satu tahun pertama periode tahun kedua pemerintahan Nixon, Agnew diketahui telah menerima suap sebesar 100.000 dolar AS yang pada tahun 60-an merupakan jumlah yang cukup besar. Agnew ditekan supaya mengundurkan diri.
Tapi kebahagiaan Nixon yang memang tidak cocok dengan Agnew, tidak bisa berlangsung lama. Karena kurang dari setahun kemudian, Nixon digoyang skandal dan dia pun harus lengser. Gerald Ford lah yang menggantikan posisi Nixon sebagai Presiden, bukan Spiro Agnew.
8. Garret Hobart
Ini sebenarnya cerita awal munculnya Theodore Roosevelt, Wakil Presiden William McKinley. Garret Hobart adalah Wakil Presiden paling berpengaruh sepanjang sejarah wakil presiden. Kalau biasanya wakil presiden ibarat hanya ‘tempelan’ , namun di tangan Hobart semuanya menjadi berbeda. Ia justru sangat kuat dan berpengaruh. Ia bekerja sama dengan presiden dengan sangat baik.
Tidak diragukan lagi ia bisa mengambil alih jabatan presiden dalam pemilihan berikutnya. Sayangnya, nasib berkata lain.Tahun 1899, Hobart meninggal dunia.
Pada saat yang sama Roosevelt, Gubernur New York, tengah naik daun. Ia membuat mesin politik yang korup tidak berkutik. Lalu para petinggi yang korup ini berpikir, agar Roosevelt tenang sebaiknya dia diberi jabatan wakil presiden menggantikan Hobart yang meninggal. Pada masa itu wakil presiden memiliki sedikit wewenang sehingga diharap Roosevelt pun tak bisa berkutik lagi.
Saat pemilu, McKinley dipasangkan dengan Roosevelt, keduanya dengan mudah memenangkan pemilu. Tapi enam bulan kemudian Presiden McKinley tewas dibunuh, dan otomatis Roosevelt pun naik menjadi Presiden.
Yang cukup menarik dicatat, perlu beberapa kematian (Garrett Hobart dan McKinley) bagi Roosevelt untuk mencapai kursi Presiden Amerika. Hingga sekarang Roosevelt dikenang sebagai salah satu presiden terbaik amerika. Sekalipun Hobart adalah tokoh masyarakat yang disukai pada zamannya, namun kebanyakan jarang ada yang mengingatnya.
9.Nelson Rockefeller
Rockefeller adalah seorang politikus yang sangat ingin menjadi presiden, dan pada bulan September 1975, ia hampir mendapatkan kesempatan itu. Selama bulan itu ada dua upaya pembunuhan terhadap Presiden Gerald Ford. Upaya pertama dan menggerkan dunia adalah dilakukan oleh “Squeaky” Fromme, walaupun ternyata piston itu tidak terisi dengan benar dan tidak berbahaya.
17 hari kemudian, upaya pembunuhan kedua terhadap Ford dilakukan oleh Sara Jane Moore. Pelaku sempat menembak namun pelurunya melenceng. Pada masa itu Nelson Ropckefeller adalah Wakil Presiden Gerald Ford. Jika usaha pembunuhan itu berhasil maka Rockefeller akan menjadi presiden kedua yang menjabat tanpa harus melalui pemilihan umum.
10. Thomas Dewey
Pada tahun 1948 hampir setiap orang mengira Thomas Dewey akan terpilih sebagai presiden. Popularitas Harry Truman merosot tajam. Banyak orang berpikir, suara Demokrat akan terpecah dua atau tiga kandidat di antaranya Henry Wallace dan Strom Thurmond. Akan tetapi Truman tidak mau menyerah. Ia berkampanye menyerang Dewey dalam segala hal. Tapi banyak media menganggap apa yang dilakukan Truman tidak cukup. Seolah media massa berpihak pada Dewey.
Bahkan pada pemilihan awal ,Chicago Tribune dengan nekad memuat berita utama : “Dewey mengalahkan Truman”.
Tapi kenyataan kerap berbeda dengan harapan. Ternyata Truman berhasil menggaet swing voters di beberapa Negara bagian dan ini membuatnya memenangkan pemilihan. Dewey memang telah kalah dalam pemilihan, namun pemberitaan yang gencar tentang dia membuatnya menjadi sangat terkenal. Bahkan dialah runner-up paling popular sepanjang sejarah.
sumber: http://listverse.com
No comments:
Post a Comment