Namanya Suparlan. Namun, keluarga dan teman-temannya lebih mengenal dia dengan sebutan“manusia listrik”.
Maklum, pria 59 tahun ini seperti “kebal“ terhadap listrik. Bahkan saat ngemut (mengulum) kabel beraliran listrik sekalipun.
Pria dengan 9 anak dan 12 cucu itu sudah tidak asing lagi dengan seluk-beluk listrik sejak kecil. Awalnya ia coba-coba memegang kabel beraliran listrik. “Terasa senut-senut, tetapi tidak apa-apa,” ujarnya.
Kebiasaan “pegang-pegang” listrik itu pun jadi menu sehari-hari, apalagi setelah dia menjadi instalatir listrik di CV Seri Utama, Surabaya dan CV Indra Saputra, Probolinggo.
“Bahkan kalau badan sedang pegal-pegal, saya pegang setrum cukup lama. Badan berkeringat, segar kembali,” ujarnya.
Ia pun kerap memeragakan kemampuannya dengan mengulum kabel listrik. “Coba sekujur badan saya ditempeli test pen, menyala, kan?” katanya.
Hanya saja, kalau kabel listrik di PLTU Paiton yang bertegangan sangat tinggi, warga warga Jl. Panglima Sudirman Gang V/7, Kel. Jati, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo ini belum pernah mencobanya !
Maklum, pria 59 tahun ini seperti “kebal“ terhadap listrik. Bahkan saat ngemut (mengulum) kabel beraliran listrik sekalipun.
Pria dengan 9 anak dan 12 cucu itu sudah tidak asing lagi dengan seluk-beluk listrik sejak kecil. Awalnya ia coba-coba memegang kabel beraliran listrik. “Terasa senut-senut, tetapi tidak apa-apa,” ujarnya.
Kebiasaan “pegang-pegang” listrik itu pun jadi menu sehari-hari, apalagi setelah dia menjadi instalatir listrik di CV Seri Utama, Surabaya dan CV Indra Saputra, Probolinggo.
“Bahkan kalau badan sedang pegal-pegal, saya pegang setrum cukup lama. Badan berkeringat, segar kembali,” ujarnya.
Ia pun kerap memeragakan kemampuannya dengan mengulum kabel listrik. “Coba sekujur badan saya ditempeli test pen, menyala, kan?” katanya.
Hanya saja, kalau kabel listrik di PLTU Paiton yang bertegangan sangat tinggi, warga warga Jl. Panglima Sudirman Gang V/7, Kel. Jati, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo ini belum pernah mencobanya !
No comments:
Post a Comment