Foto : Pemimpin rezim Korea Utara, Kim Jong-Il (ki-bw) berfoto bersama istri, putri, serta kedua putranya. Menurut pemberitaan, Jong-Il akan memberikan kekuasaannya kepada sang putra bungsu, Jong-Un. (Foto: Dahe)
Kantor berita nasional Korea Selatan mempublikasikan sejumlah foto ahli waris Korea Utara sewaktu masih sekolah di Swiss.
Pemimpin Kim Jong-Il diyakini luas tengah bersiap untuk pada akhirnya menyerahkan kekuasaan ke tangan putra bungsunya, Jong-Un, namun tidak banyak yang diketahui tentang sang anak. Tidak ada foto dirinya setelah dewasa yang beredar.
Korea Utara mempromosikan saudara ipar laki-laki sang pemimpin, Jang Song-Thaek, dalam sebuah langkah untuk mempersiapkan suksesi Kim Jong-Un.
Jang dekat dengan Jong-Un dan kemungkinan akan bertindak sebagai "bupati" ketika sang putra mengambil alih tahta.
Kantor berita Yonhap mengatakan bahwa foto-foto itu adalah Jong-Un, yang sekarang berusia 27 tahun, ketika masih sekolah di Bern tapi tidak mengatakan bagaimana mereka memperoleh foto-foto itu. Agen Intelijen Nasional Korea Selatan tidak mau memverifikasinya.
Di dalam foto itu, seorang remaja yang diidentifikasi sebagai Jong-Un tersenyum dan berpose dengan teman-teman sekelasnya di depan kamera.
Mainichi Shimbun Jepang tahun lalu mempublikasikan sebuah foto kelas tahun 1999 dari Jong-Un yang diambil ketika dia berusia 16 tahun di salah satu dari dua sekolah yang dimasukinya di Bern dengan nama samaran.
Laporan itu menyebutkan bahwa dia didaftarkan sebagai anak dari staf kedutaan Korea Utara di sekolah Bern mulai musim panas tahun 1996 hingga Januari 2001, dengan nama "Pak-Un".
Menurut teman-teman sekelasnya, dia mempelajari bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dan pernah mengundang seorang teman sekolahnya yang berkebangsaan Portugis dalam sebuah perjalanan menginap ke Paris untuk menonton pertandingan Asosiasi Basket Nasional AS.
Kenji Fujimoto, mantan koki sushi Jepang untuk Kim Jong-Il, menggambarkan putra termuda itu dalam sebuah memoar sebagai "anak yang sangat mirip dengan ayahnya dalam hal wajah, bentuk tubuh, dan kepribadian."
Korea Utara juga meletakkan saudara ipar laki-laki Kim Jong-Il pada sebuah jabatan militer berpengaruh dan memberhentikan perdana menterinya dalam sebuah langkah yang untuk mengkonsolidasi genggaman kekuasaan Kim dan membuka jalan bagi putra bungsunya untuk menjadi pengganti dirinya.
Kim menghadiri sesi langka parlemen, Majelis Rakyat Tertinggi, untuk secara langsung mengangkat Jang Song-Thaek sebagai wakil ketua Komisi Pertahanan Nasional, kantor berita Korea Utara KCNA.
Jang adalah suami dari saudara perempuan sang pemimpin sebagai figur kunci untuk memuluskan transfer kekuasaan dari Kim ke putra bungsunya.
"Jang akan menjadi orang yang paling dipercaya Kim untuk bisa membangun pondasi bagi suksesi ke Jong-Un," ujar Park Young-ho dari Lembaga Analisis Nasional Korea.
"Ini adalah sebuah pertanda bahwa mereka akan melanjutkan struktur kekuasaan yang ada, tanpa inovasi atau keterbukaan atau reformasi."
Parlemen juga menyingkirkan perdana menteri negara, yang dianggap sebagai pejabat ekonomi top, dan menggantinya dengan Choe Yong-rim, anggota garda lama dan orang kepercayaan Kim lainnya yang telah lama ada di pos ekonomi.
Pemberhentian perdana menteri Kim Yong-Il kemungkinan besar terkait dengan revaluasi mata uang akhir tahun lalu yang memicu ketidakpuasan publik.
Kim, yang menderita stroke di tahun 2008, melewatkan sesi Majelis sebelumnya di bulan April, yang mengamandemen konstitusi negara untuk memperkuat kekuasannya.
Kantor berita nasional Korea Selatan mempublikasikan sejumlah foto ahli waris Korea Utara sewaktu masih sekolah di Swiss.
Pemimpin Kim Jong-Il diyakini luas tengah bersiap untuk pada akhirnya menyerahkan kekuasaan ke tangan putra bungsunya, Jong-Un, namun tidak banyak yang diketahui tentang sang anak. Tidak ada foto dirinya setelah dewasa yang beredar.
Korea Utara mempromosikan saudara ipar laki-laki sang pemimpin, Jang Song-Thaek, dalam sebuah langkah untuk mempersiapkan suksesi Kim Jong-Un.
Jang dekat dengan Jong-Un dan kemungkinan akan bertindak sebagai "bupati" ketika sang putra mengambil alih tahta.
Kantor berita Yonhap mengatakan bahwa foto-foto itu adalah Jong-Un, yang sekarang berusia 27 tahun, ketika masih sekolah di Bern tapi tidak mengatakan bagaimana mereka memperoleh foto-foto itu. Agen Intelijen Nasional Korea Selatan tidak mau memverifikasinya.
Di dalam foto itu, seorang remaja yang diidentifikasi sebagai Jong-Un tersenyum dan berpose dengan teman-teman sekelasnya di depan kamera.
Mainichi Shimbun Jepang tahun lalu mempublikasikan sebuah foto kelas tahun 1999 dari Jong-Un yang diambil ketika dia berusia 16 tahun di salah satu dari dua sekolah yang dimasukinya di Bern dengan nama samaran.
Laporan itu menyebutkan bahwa dia didaftarkan sebagai anak dari staf kedutaan Korea Utara di sekolah Bern mulai musim panas tahun 1996 hingga Januari 2001, dengan nama "Pak-Un".
Menurut teman-teman sekelasnya, dia mempelajari bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dan pernah mengundang seorang teman sekolahnya yang berkebangsaan Portugis dalam sebuah perjalanan menginap ke Paris untuk menonton pertandingan Asosiasi Basket Nasional AS.
Kenji Fujimoto, mantan koki sushi Jepang untuk Kim Jong-Il, menggambarkan putra termuda itu dalam sebuah memoar sebagai "anak yang sangat mirip dengan ayahnya dalam hal wajah, bentuk tubuh, dan kepribadian."
Korea Utara juga meletakkan saudara ipar laki-laki Kim Jong-Il pada sebuah jabatan militer berpengaruh dan memberhentikan perdana menterinya dalam sebuah langkah yang untuk mengkonsolidasi genggaman kekuasaan Kim dan membuka jalan bagi putra bungsunya untuk menjadi pengganti dirinya.
Kim menghadiri sesi langka parlemen, Majelis Rakyat Tertinggi, untuk secara langsung mengangkat Jang Song-Thaek sebagai wakil ketua Komisi Pertahanan Nasional, kantor berita Korea Utara KCNA.
Jang adalah suami dari saudara perempuan sang pemimpin sebagai figur kunci untuk memuluskan transfer kekuasaan dari Kim ke putra bungsunya.
"Jang akan menjadi orang yang paling dipercaya Kim untuk bisa membangun pondasi bagi suksesi ke Jong-Un," ujar Park Young-ho dari Lembaga Analisis Nasional Korea.
"Ini adalah sebuah pertanda bahwa mereka akan melanjutkan struktur kekuasaan yang ada, tanpa inovasi atau keterbukaan atau reformasi."
Parlemen juga menyingkirkan perdana menteri negara, yang dianggap sebagai pejabat ekonomi top, dan menggantinya dengan Choe Yong-rim, anggota garda lama dan orang kepercayaan Kim lainnya yang telah lama ada di pos ekonomi.
Pemberhentian perdana menteri Kim Yong-Il kemungkinan besar terkait dengan revaluasi mata uang akhir tahun lalu yang memicu ketidakpuasan publik.
Kim, yang menderita stroke di tahun 2008, melewatkan sesi Majelis sebelumnya di bulan April, yang mengamandemen konstitusi negara untuk memperkuat kekuasannya.
No comments:
Post a Comment