Fitur Street View milik Google Maps memang canggih, bahkan terlalu canggih sehingga berpotensi disalahgunakan. Fitur ini secara otomatis memotret daerah-daerah tertentu untuk melengkapi Google Maps. Google baru-baru ini dikecam karena Street View-nya tak sengaja memotret anak kecil telanjang.
Google telah meminta maaf atas kesalahan Street View yang tanpa sengaja memotret anak kecil telanjang dari arah depan . Anak berambut pirang yang berumur empat atau lima tahun itu sebenarnya tengah tamasya dengan keluarganya dan baru saja memakai toilet di daerah Wimbledon Common, barat daya London.
Celana anak itu belum terpakai benar, dan foto itu memperlihatkan seorang wanita, kemungkinan ibunya, tengah membantu anak itu memakai celana. Sementara seorang pria, mungkin ayahnya, juga sedang melihat.
Dikhawatirkan cara ini bisa menjadi cara baru bagi para paedofil untuk mencari mangsa lewat internet. Walau Google telah mengaburkan wajah anak itu di foto, tetapi pelat nomor mobil keluarga itu sempat terlewat untuk disensor sehingga bisa saja dari nomor mobil itu alamat keluarga tersebut terlacak.
Foto itu telah dihapus setelah pihak Google mendapat pemberitahuan di hari yang sama.
Kasus ini makin memanasi pihak yang sejak Street View diluncurkan tahun lalu telah mengkritik fitur ini sebagai “petanya” maling. Belum lagi kasus-kasus di mana ada orang-orang yang terfoto ketika keluar dari toko “khusus dewasa” atau sedang muntah di daerah umum.
Alex Deane dari Badan Pengawas Big Brother berkomentar, “Kalau ada satu contoh seperti ini, pasti ada banyak yang lain lagi.”
Jubir Google meminta maaf, “Kami mohon maaf atas keprihatinan yang mungkin muncul akibat masalah ini.” Ia menyatakan bahwa ada pula fitur online untuk secepatnya melaporkan segala citra yang tak layak.
Google telah meminta maaf atas kesalahan Street View yang tanpa sengaja memotret anak kecil telanjang dari arah depan . Anak berambut pirang yang berumur empat atau lima tahun itu sebenarnya tengah tamasya dengan keluarganya dan baru saja memakai toilet di daerah Wimbledon Common, barat daya London.
Celana anak itu belum terpakai benar, dan foto itu memperlihatkan seorang wanita, kemungkinan ibunya, tengah membantu anak itu memakai celana. Sementara seorang pria, mungkin ayahnya, juga sedang melihat.
Dikhawatirkan cara ini bisa menjadi cara baru bagi para paedofil untuk mencari mangsa lewat internet. Walau Google telah mengaburkan wajah anak itu di foto, tetapi pelat nomor mobil keluarga itu sempat terlewat untuk disensor sehingga bisa saja dari nomor mobil itu alamat keluarga tersebut terlacak.
Foto itu telah dihapus setelah pihak Google mendapat pemberitahuan di hari yang sama.
Kasus ini makin memanasi pihak yang sejak Street View diluncurkan tahun lalu telah mengkritik fitur ini sebagai “petanya” maling. Belum lagi kasus-kasus di mana ada orang-orang yang terfoto ketika keluar dari toko “khusus dewasa” atau sedang muntah di daerah umum.
Alex Deane dari Badan Pengawas Big Brother berkomentar, “Kalau ada satu contoh seperti ini, pasti ada banyak yang lain lagi.”
Jubir Google meminta maaf, “Kami mohon maaf atas keprihatinan yang mungkin muncul akibat masalah ini.” Ia menyatakan bahwa ada pula fitur online untuk secepatnya melaporkan segala citra yang tak layak.
No comments:
Post a Comment