Uang memang bisa membahagiakan sekaligus juga membutakan orang. Sebuah studi menemukan bahwa uang hanya akan membuat Anda bahagia jika jumlah uang tersebut melebihi dari yang dimiliki teman dan tetangga Anda. Para peneliti mengklaim, memiliki mobil yang keren, rumah yang besar dan pekerjaan yang baik, hanya mungkin membuat Anda bahagia jika orang-orang di sekitar Anda terlihat kurang mapan.
Mengejar kekayaan tampaknya telah memaksa banyak orang untuk bekerja lebih keras demi usaha mereka dalam membayar hipotek dan juga menaiki strata sosial yang lebih tinggi.
Kesimpulan ini didapat para ahli psikologi dari University of Warwick, setelah mereka melihat tingkat kebahagiaan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada lebih dari 10.000 orang Inggris yang mengikuti survei British Household Panel Survey, selama tujuh tahun. Kemudian para peneliti membandingkan respon yang diberikan dengan besar pendapatan para responden.
Hasil yang telah diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, memperlihatkan bahwa orang-orang merasa paling bahagia ketika mereka memiliki lebih banyak uang dibanding dengan tetangga mereka. Meskipun besaran gaji penting, namun tingkat kepemilikan materi dan status sosial di masyarakat juga lebih banyak berpengaruh dalam kehidupan bertetangga.
"Memiliki uang satu juta poundsterling setahun dirasa tidak cukup membuat Anda bahagia, jika Anda tahu teman Anda memperoleh dua juta poundsterling setahun," ujar peneliti Chris Boyce dari University of Warwick.
Hasil ini membuat Dr. Boyce khawatir karena akan banyak orang yang berlomba memperoleh lebih banyak uang dengan mengorbankan hubungannya dengan keluarga, teman-teman dan tetangga.
"Jika orang menempatkan pendapatan pada peringkat pertama, maka mungkin hal-hal lain akan dikorbankan, seperti keluarga dan teman-teman," katanya.
Tak hanya itu, dari hasil studi juga diketahui bahwa mengejar pertumbuhan ekonomi tanpa henti mungkin dapat menghasilkan masyarakat yang lebih kaya tetapi bukan orang yang bahagia.
Menurut Dr. Boyce mengejar kekayaan seperti lingkaran setan. Karena itu persaingan materi dengan para tetangga harus dihentikan, terlebih lagi ini sangat buruk bagi kesehatan. Penelitian sebelumnya mengungkapkan, mereka yang merasa iri dengan kesuksesan materi temannya cenderung mudah terkena penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Mengejar kekayaan tampaknya telah memaksa banyak orang untuk bekerja lebih keras demi usaha mereka dalam membayar hipotek dan juga menaiki strata sosial yang lebih tinggi.
Kesimpulan ini didapat para ahli psikologi dari University of Warwick, setelah mereka melihat tingkat kebahagiaan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada lebih dari 10.000 orang Inggris yang mengikuti survei British Household Panel Survey, selama tujuh tahun. Kemudian para peneliti membandingkan respon yang diberikan dengan besar pendapatan para responden.
Hasil yang telah diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, memperlihatkan bahwa orang-orang merasa paling bahagia ketika mereka memiliki lebih banyak uang dibanding dengan tetangga mereka. Meskipun besaran gaji penting, namun tingkat kepemilikan materi dan status sosial di masyarakat juga lebih banyak berpengaruh dalam kehidupan bertetangga.
"Memiliki uang satu juta poundsterling setahun dirasa tidak cukup membuat Anda bahagia, jika Anda tahu teman Anda memperoleh dua juta poundsterling setahun," ujar peneliti Chris Boyce dari University of Warwick.
Hasil ini membuat Dr. Boyce khawatir karena akan banyak orang yang berlomba memperoleh lebih banyak uang dengan mengorbankan hubungannya dengan keluarga, teman-teman dan tetangga.
"Jika orang menempatkan pendapatan pada peringkat pertama, maka mungkin hal-hal lain akan dikorbankan, seperti keluarga dan teman-teman," katanya.
Tak hanya itu, dari hasil studi juga diketahui bahwa mengejar pertumbuhan ekonomi tanpa henti mungkin dapat menghasilkan masyarakat yang lebih kaya tetapi bukan orang yang bahagia.
Menurut Dr. Boyce mengejar kekayaan seperti lingkaran setan. Karena itu persaingan materi dengan para tetangga harus dihentikan, terlebih lagi ini sangat buruk bagi kesehatan. Penelitian sebelumnya mengungkapkan, mereka yang merasa iri dengan kesuksesan materi temannya cenderung mudah terkena penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
No comments:
Post a Comment