Peneliti mengumumkan penemuan kapal selam Jepang yang digunakan dalam Perang Dunia II, termasuk satu yang membawa pesawat untuk menyerang kota-kota AS dan Terusan Panama.
Mereka menemukannya di perairan Hawaii, tempat di mana kapal selam tersebut tenggelam 63 tahun lalu.
Kapal selam yang ditemukan, berada di antara lima kapal yang ditangkap oleh pasukan Amerika pada akhir perang, kemudian dibawa ke Pearl Harbor untuk dipelajari, hingga akhirnya ditemukan di lepas pantai Oahu, pada kedalaman sekitar 2.600 meter dengan menggunakan submersibles dari Hawaii Undersea Research Laboratory.
Operasi tersebut dibiayai oleh National Oceanic and Atmospheric Administration yang berlokasi di Universitas Hawaii, Manoa.
Kapal selam yang ditemukan merupakan salah satu kendaraan militer tercepat yang pernah dibuat dan dapat mencapai kecepatan 20 knot saat berada di dalam laut. Seperti halnya kapal selam buatan Jepang lainnya, lambungnya dilapisi karet. Sebuah inovasi yang dimaksudkan untuk mengurangi pendeteksian radar sonar.
Terry Kerby, Direktur operasional laboratorium dan chief pilot, mengatakan kelompoknya telah mencari bangkai kapal dari era Perang Dunia II sejak tahun 1992. Dengan uji coba penyelaman, mereka memeriksa sistem submersibles sebelum melakukan eksplorasi ilmiah utama. "Kapal besar tesebut telah menjadi incaran utama di daftar kami," kata Kerby dalam konferensi pers.
"Kami dapat memilih beberapa landmark dan triangulasi untuk mendapatkan posisi kasar di mana I-14 tenggelam," kata Kerby.
Dulu, kapal-kapal selam itu dimaksudkan untuk mengancam Amerika Serikat secara langsung, tapi tidak ada serangan yang terjadi. Carl Boyd, mantan dosen sejarah di Universitas Old Dominion yang juga penulis "kekuatan bawah laut Jepang dan Perang Dunia II," mengatakan Angkatan Laut selalu tahu apa yang kapal selam lakukan.
Mereka menemukannya di perairan Hawaii, tempat di mana kapal selam tersebut tenggelam 63 tahun lalu.
Kapal selam yang ditemukan, berada di antara lima kapal yang ditangkap oleh pasukan Amerika pada akhir perang, kemudian dibawa ke Pearl Harbor untuk dipelajari, hingga akhirnya ditemukan di lepas pantai Oahu, pada kedalaman sekitar 2.600 meter dengan menggunakan submersibles dari Hawaii Undersea Research Laboratory.
Operasi tersebut dibiayai oleh National Oceanic and Atmospheric Administration yang berlokasi di Universitas Hawaii, Manoa.
Kapal selam yang ditemukan merupakan salah satu kendaraan militer tercepat yang pernah dibuat dan dapat mencapai kecepatan 20 knot saat berada di dalam laut. Seperti halnya kapal selam buatan Jepang lainnya, lambungnya dilapisi karet. Sebuah inovasi yang dimaksudkan untuk mengurangi pendeteksian radar sonar.
Terry Kerby, Direktur operasional laboratorium dan chief pilot, mengatakan kelompoknya telah mencari bangkai kapal dari era Perang Dunia II sejak tahun 1992. Dengan uji coba penyelaman, mereka memeriksa sistem submersibles sebelum melakukan eksplorasi ilmiah utama. "Kapal besar tesebut telah menjadi incaran utama di daftar kami," kata Kerby dalam konferensi pers.
"Kami dapat memilih beberapa landmark dan triangulasi untuk mendapatkan posisi kasar di mana I-14 tenggelam," kata Kerby.
Dulu, kapal-kapal selam itu dimaksudkan untuk mengancam Amerika Serikat secara langsung, tapi tidak ada serangan yang terjadi. Carl Boyd, mantan dosen sejarah di Universitas Old Dominion yang juga penulis "kekuatan bawah laut Jepang dan Perang Dunia II," mengatakan Angkatan Laut selalu tahu apa yang kapal selam lakukan.
No comments:
Post a Comment