Sejumlah pakar diet menyarankan sejak 1970-an untuk Anda yang ingin tetap bertubuh langsing, makanlah secara perlahan. Saran ini didasari pemikiran bahwa orang yang kegemukan biasanya punya kebiasaan makan dengan cepat dibandingkan mereka yang bertubuh langsing.
Padahal faktanya, hanya sedikit bukti bahwa makan secara perlahan akan membuat Anda tidak bertambah berat badan.
Persepsi yang ada adalah jika Anda melambatkan saat mengunyah makanan, tubuh punya cukup waktu untuk mengeluarkan hormon yang memberi tanda kalori yang dibutuhkan sudah cukup. Ada yang mengatakan dalam waktu 15 menit tubuh mengatakan sudah 'cukup kenyang' sementara pakar lain mengatakan butuh satu jam atau lebih bagi tubuh secara biologis mengirimkan sinyal bahwa Anda sudah kenyang.
Laki-laki makan lebih banyak? Hanya satu studi yang dilaksanakan pada 1991 di University of Pennsylvania yang menguji apakah perilaku makan yang lambat akan membantu seseorang menurunkan berat badan. Awalnya pendekatan yang dilakukan tampak menjanjikan, makan lebih lambat dihubungkan dengan penurunan berat badan yang lebih banyak. Namun ternyata laju penurunan tak bertahan lama. Setelahy 10 bulan program berjalan, tak ada lagi perbedaan dalam berat badan.
Sebuah tim peneliti dari Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge, Los Angeles baru saja menerbitkan sebuah studi terbaru yang mana kecepatan makan ditera dengan komputer. Mengurangi kecepatan makan hingga separuh tidak berpengaruh tentang seberapa banyak perempuan makan, namun untuk laki-laki makan perlahan mengurangi kalori sekitar 10% atau 100 kalori.
Tidak jelas mengapa ada perbedaan seperti itu, namun karena laki-laki cenderung makan lebih cepat, memperlambatnya mungkin berpengaruh besar pada jumlah makanan yang masuk ke perut. Kemungkinan lain, menurut Corby Martin, psikolog klinis dan salah satu penulis dari studi tersebut adalah perempuan lebih suka menghitung berapa banyak yang sudah mereka makan, sehingga mereka akan berhenti makan sebelum merasa kenyang.
Di masa sekarang, dengan begitu banyak jenis makanan, sulit menentukan kandungan kalorinya. Agar aman, pilih yang kandungan kalorinya bisa diperkirakan, apalagi jika Anda sedang berdiet untuk menurunkan berat badan. Hindari makanan berlemak yang cenderung menimbun kalori meski yang Anda konsumsi hanya sedikit. Alihkan pilihan pada buah dan sayur yang kaya serat (serat cenderung mengenyangkan) sehingga keinginan makan dapat 'ditahan' karena perut mengisyaratkan Anda sudah kenyang. Nah, jadi pengetahuan baru kan?
Sumber: hanyawanita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2008
(932)
-
▼
February
(37)
- Bekerja di Malam Hari Lebih Buruk Dari Merokok
- Rasa Kantuk Gejala Dini Serangan Stroke
- Self Defense Tips for Women
- Wrinkle Prevention & Treatment at Home
- How To Choose A Skin Moisturizer
- Kesalahan Dalam Berdiet
- Tips Diet Sehat Dengan Buah2an
- Tips Awet Muda
- Tips Meredakan Stress
- Tips Meredakan Nyeri Haid
- Tips Untuk Radang Tenggorokan
- Tips Untuk Kaki Yang Kasar
- Menghilangkan Bekas Jerawat
- Gabung Di KlikSaya.Com
- Merawat Rambut Setelah Rebonding
- Tips Merawat & Menyuburkan Rambut
- Resep Mie Ayam
- Beberapa Manfaat Air Putih
- Rahasia Panjang Umur
- Makan Perlahan Ampuh untuk Menurunkan Berat Badan?...
- Pasir, Energi Alternatif Masa Depan
- 20 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari Akibat Kanker
- Peruntungan Shio Anda di Tahun Tikus 2008
- Diet Tepat untuk Asam Urat
- Bijaksanalah Terhadap Hidup Ini
- Hakikat Feng Shui
- Keseimbangan Kalsium Penting untuk Cegah Osteoporosis
- Pekerja Kantoran Rentan Alami Darah Tersumbat
- Makan Ikan Perpanjang Umur
- Antioksidan Untuk Kardiovaskular & Kanker
- Berkat Meditasi, Gangguan Jantung Teratasi
- Bagaimana Caranya Mengendalikan Kolesterol?
- Apakah Anak-anak Juga Bisa Terkena Stroke?
- Macam-Macam Pencegahan Diabetes Melitus
- Manfaat Sinar Matahari
- Ciri - ciri Penyakit Lupus
- Mengenal dan Menangkal Radikal Bebas
-
▼
February
(37)
No comments:
Post a Comment