A. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Pemilihan Media sesuai Karakteristik Materi
Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi, maka media yang digunakan harus mendukung konsep pembelajaran bahasa tersebut. Pemilihan media yang kurang tepat bukan membantu peserta didik untuk terampil berbahasa melainkan sebaliknya. Untuk itu pendidik diharapkan mampu memilih media yang tepat, efisien untuk memperlancar proses belajar mengajar dalam upaya menguasai kompetensi yang diharapkan.
Ketika pendidik akan memilih media yang akan digunakan di dalam pembelajaran ada dua bentuk pemilihan yang mungkin terjadi: Pertama, pemilihan tertutup, hal dilakukan apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Kalau pun kita memilih, maka yang kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/ pokok bahasan mana yang cocok untuk dimediakan pada jenis media tertentu. Misalnya saja, telah ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan, dan bukan media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio. Untuk model pemilihan terbuka, lebih rumit lagi.
Model pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut kemampuan dan keterampilan pendidik untuk melakukan proses pemilihan. Seorang pendidik kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.
Apabila pendidik dihadapkan pada dua bentuk pilihan di atas, maka pertimbangan yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menentukan media yang dianggap paling tepat sesuai dengan kompetensi-kompetensi yang terdapat dalam standar isi. Di dalam pemilihan, pendidik harus menentukan media yang sesuai dengan keempat aspek berbahasa, mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam hal ini kita memilih pemanfaatan dan pengembangan media berbasis lingkungan dan TIK (teknologi informasi dan komunikasi).
- Pertimbangan dalam Memilih Media Pembelajaran
Sejak tahun 1930 berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kebermanfaatan penggunaan media untuk keperluan pembelajaran. Penelitian ini diawali dengan evaluasi media untuk melihat apakah suatu media dapat dipergunakan untuk pembelajaran. Penelitian ini berasumsi bahwa media sebagai stimulus dapat mengubah perilaku. Akan tetapi hasil penelitian itu dianggap kurang dapat diandalkan karena hasilnya menunjukkan bahwa semua media dapat dipergunakan untuk pembelajaran. Oleh karena itu penelitian-penelitian berikutnya beralih ke penelitian perbandingan media untuk pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu media lebih baik daripada media lain. Misalnya, apakah gambar diam lebih baik daripada gambar hidup (film) atau apakah
media audio lebih baik dari pada media visual. Hasil penelitian-penelitian itu ternyata tidak konsisten dan sulit dapat dipercaya. Kemudian penelitian beralih lagi ke media itu sendiri untuk mengetahui keunggulan suatu media dalam menyampaikan bahan pembelajaran. Hasil penelitian terakhir ini juga tampaknya kurang memuaskan.
Dari berbagai jenis penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas, diketahui bahwa pada hakikatnya bukan media itu sendiri yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan.
Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Tidak berarti bahwa semakin canggih media yang digunakan
akan semakin tinggi hasil belajar atau sebaliknya. Untuk tujuan pembelajaran tertentu dapat saja penggunaan papan tulis lebih efektif dan lebih efesien daripada penggunaan LCD, apabila bahan ajarnya dikemas dengan tepat serta disajikan kepada siswa yang tepat pula.
Sungguhpun demikian, secara operasional ada sejumlah pertimbangan dalam
memilih media pembelajaran yang tepat, antara lain:
a. Access (akses)
Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan oleh murid? Misalnya, kita ingin menggunakan media internet, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu, apakah ada saluran untuk koneksi ke internet, adakah jaringan teleponnya? Akses juga menyangkut aspek kebijakan, misalnya apakah murid diizinkan untuk menggunakan komputer yang terhubung ke internet? Jangan hanya kepala sekolah saja yang boleh menggunakan internet, tetapi juga guru/karyawan dan murid. Bahkan murid lebih penting untuk memperoleh akses.
b. Cost (biaya)
Biaya juga harus menjadi bahan pertimbangan. Banyak jenis media yang dapat menjadi pilihan kita. Media pembelajaran yang canggih biasanya mahal. Namun biaya itu harus kita hitung dengan aspek manfaat. Sebab semakin banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.
c. Technology (teknologi)
Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tetapi kita perlu memperhatikan apakah teknisinya tersedia dan mudah menggunakannya? Katakanlah kita ingin menggunakan media audio visual untuk di kelas, perlu kita pertimbangkan, apakah ada aliran listriknya, apakah voltase listriknya cukup dan sesuai, bagaimana cara mengoperasikannya?
d. Interactivity (interaksi)
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Semua kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
e. Organization (organisasi)
Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi. Misalnya apakah pimpinan sekolah atau pimpinan yayasan mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya? Apakah di sekolah tersedia sarana yang disebut pusat sumber belajar?
f. Novelty (kebaruan)
Kebaruan dari media yang akan dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Sebab media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi murid.
Dari beberapa pertimbangan di atas, yang terpenting adalah adanya perubahan sikap guru agar mau memanfaatkan dan mengembangkan media pembelajaran yang “mudah dan murah”, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada di lingkungan sekitarnya serta memunculkan ide dan kreativitas yang dimilikinya.
2. Penggunaan Media yang Dipilih
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang dijelaskan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu pendidik ucapkan, baik melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan Demikian anak didik lebih mudah mencerna bahan yang dipelajarinya, dari pada tanpa bantuan media. Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat, jika penggunaanya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Seperti kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu sendiri dapat berupa pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung.
Dalam proses belajar tidak semua pengalaman langsung bisa kita hadirkan pada peserta didik dalam kelas, untuk maksud itulah kehadiran media akan sangat membantu kita agar dapat membantu peserta didik dalam memberikan berbagai pengalaman, sekalipun dalam bentuk pengalaman tidak langsung. Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul
Dalam usaha menggunakan media dalam proses pembelajaran, perlu bagi pendidik untuk memperhatikan pedoman umum dalam penggunaan media sebagai berikut:
1) Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Masing-masing jenis media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu pemanfaatan kombinasi dua atau lebih media akan lebih mampu membantu tercapainya tujuan pembelajaran
2) Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
3) Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
4) Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5) Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mem-priview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pelajaran dimulai dan sebelum peserta masuk. Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan mengganggu kelancaran proses pembelajaran dan mengurangi waktu.
6) Pembelajaran perlu disiapkan sebelum media digunakan agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting selama penyajian dengan media berlangsung.
7) Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta. (Miarso, 2004: 461).
Penggunaan media pembelajaran dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa ketentuan yang dikemukakan oleh Arsyad (2007), sebagai berikut:
- Media Berbasis Cetakan
Pembelajaran berbasis teks yang interaktif mulai populer pada tahun 1960-an dengan istilah pembelajaran terprogram (programmed instruction) yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Petunjuk berikut dapat membantu pendidik dalam membuat dan menggunakan media berbasis teks:
1) Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya, dapat dicerna, diproses dan dikuasai oleh peserta didik
2) Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
3) Perhatikan hasil analisis respon siswa; bagaimana siswa menjawab pertanyaan atau mengerjakan latihan, menyiapkan contoh-contoh atau menyarankan bacaan tambahan.
4) Siapkan siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya
5) Gunakan beragam jenis latihan dan evaluasi
- Media Berbasis Visual
Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Bentuk media visual bisa berupa: (1) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sebuah benda; (b) diagram, (c) peta, (d) grafik dan chart (bagan).
1) Usahakan visual itu sederhana, dengan menggunakan garis, karton dan diagram
2) Visual digunakan untuk menekan informasi dalam teks sehingga pembelajaran terlaksana dengan baik
3) Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit, untuk membantu siswa mengorganisasikan materi
4) Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat. Untuk visual yang komplek siswa diminta untuk mengamati, kemudian mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut.
5) Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep
6) Hindarkan visual yang tak berimbang (seimbangkan kegiatan mengamati dengan kegiatan lain sehingga tidak membosankan)
Dari uraian mengenai media dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat penyalur pesan yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan media perlu memperhatikan pedoman penggunaan media dengan tujuan agar penggunaan media efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan materi pembelajaran, seperti melakukan kombinasi penggunaan media, sejalan dengan tujuan, kesesusaian materi, interaksi yang diharapkan, kesiapan peserta didik dan partisipasi yang diharapkan dari peserta didik dalam memanfaatkan media pembelajaran.
B. Pengembangan Media Pembelajaran
1. Pengembangan Media Berbasis Lingkungan
Pengembangan media berbasis lingkungan sekitar perlu dilakukan oleh pendidik untuk mencapai pembelajaran yang efektif. Keefektifan pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan menyimak, berbicara, kosakata, membaca, dan menulis. Lingkungan sekitar yang dapat dikembangkan meliputi: sekolah, perpustakaan, pasar tradisional, dan tempat wisata. Adapun cara pengembangannya sebagai berikut:
- Sekolah
Segala sesuatu yang ada di sekitar sekolah dapat dijadikan media pembelajaran yang baik. Media dapat meningkatkan kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Contoh pembelajaran:
· Peserta didik mengunjungi sekolah dasar terdekat bersama pendidik.
· Peserta didik mewawancarai orang-orang yang ada di
· Peserta didik memperhatikan suasana dan keadaan sekolah untuk dilaporkan secara lisan dan tertulis.
· Peserta didik menulis laporan kunjungannya dengan singkat.
- Perpustakaan
Perpustakaan merupakan media yang baik terutama untuk pembelajaran yang berstatus peserta didik atau mahapeserta didik.
Contoh pembelajaran:
· Peserta didik bersama pendidik mengunjungi perpustakaan.
· Peserta didik bertanya kepada petugas bagaimana cara meminjam buku atau hal lain.
· Peserta didik membaca buku,
· Peserta didik melaporkan hasil bacaannya secara tertulis.
- Pasar Tradisional
Pasar tradisional dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk materi yang berkaitan dengan budaya. Media ini dapat dimanfaatkan untuk materi menyimak dan berbicara.
Contoh pembelajaran:
· Peserta didik bersama pendidik pergi ke pasar tradisional.
· Peembelajar berusaha menawar sesuatu dan membelinya kalau harganya sesuai.
· Peserta didik menyampaikan kesan kunjungannya dalam bentuk tertulis.
- Tempat Wisata
Materi budaya dapat menggunakan tempat wisata sebagai media pembelajarannya. Media ini dapat digunakan untuk pembelajaran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Contoh pembelajaran:
· Peserta didik berwisata ke Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.
· Peserta didik menyimak cerita legenda Gunung Tangkuban Perahu selama di perjalanan.
· Peserta didik bercakap-cakap dengan petugas dan wisatawan domestik yang yang dijumpainya.
· Peserta didik membaca rambu-rambu yang ada di tempat tersebut.
· Peserta didik menulis laporan perjalanan sejak berangkat hingga pulang.
Ragam media pembelajaran dan contoh pembelajarannya di atas hanya alternatif. Pengembangannya dapat dilakukan sesuai dengan kreativitas pendidik. Semoga materi ini bermanfaat.
- Aplikasi dalam Proses Pembelajaran
Skenario Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX (Berbicara)
Kelas : IX
Waktu : 1 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan melalui kemampuan mengkritik dan memuji, melaporkan berbagai peristiwa, berpidato, berceramah, dan berkhotbah, menyampaikan pesan / informasi, dan berdiskusi.
B. Kompetensi Dasar
Menyampaikan persetujuan, sanggahan, penolakan pendapat dalam diskusi disertai bukti atau alasan
C. Indikator
8 Mampu menyampaikan persetujuan tentang pendapat teman dengan lancar
8 Mampu memberikan sanggahan terhadap temannya dengan alasan yang logis
8 Mampu menolak pendapat temannya dengan bukti yang nyata.
D. Materi Pokok
Berdiskusi
E. Media
Lingkungan (kondisi lingkungan)
F. Penggunaan Media
Guru mengajak siswa ke lingkungan, misalnya lokasi bencana alam. Guru memberikan kesempatan siswa untuk mengamati kondisi bencana alam. Siswa membuat catatan tentang kondisi nyata di lapangan. Siswa dibimbing guru untuk menentukan topik diskusi dan siswa mendiskusikannya. Kemudian siswa menyampaikan persetujuan, sanggahan, penolakan pendapat dalam diskusi disertai bukti atau alasan.
1. Pengembangan Media Berbasis TIK
Perkembangan dunia global yang begitu cepat menembus ruang dan waktu, menyebabkan peserta didik bisa belajar dimana saja dan kapan saja. Hal ini diikuti dengan perkembangan media berbasis TIK yang sangat canggih dan beragam. Media berbasis TIK ini perlu dikembangkan oleh pendidik dalam rangka menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta menantang peserta didik untuk menguasai TIK, sehingga keefektifan pembelajaran itu tercapai.
Keefektifan pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan kemampuan peserta didik pada keempat aspek berbahasa: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran keempat aspek berbahasa di atas bisa dilakukan dengan menggunakan media audio visual, komputer dan mengakses internet. Berikut ini akan dijabarkan pengembangan media itu berdasarkan empat aspek:
a. Media pembelajaran dikaitkan dengan aspek menyimak.
Dalam pelajaran menyimak media yang digunakan yaitu: guru, siswa, radio, dan tape recorder. Contoh:
1) Guru membacakan satu cerita dari sebuah wacana, siswa mendengarkan dan dapat menceritakan kembali cerita tersebut dengan bahasanya sendiri.
2) Siswa menceritakan pengalamannya saat liburan yang lain mendengarkan.
3) Radio, siswa diberi tugas mendengarkan berita, drama radio.
4) Dengan tape recorder guru dapat memperdengarkan rekaman puisi, drama, pidato, dan lain-lain yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.
b. Dalam pembelajaran berbicara media yang dapat digunakan yaitu: kartu kata, gambar.
1) Kartu kata, guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi kata-kata ungkapan kemudian siswa disuruh membuat kalimat menggunakan kata ungkapan yang diperoleh dari kartu yang diambil.
2) Gambar, siswa dapat menceritakan isi gambar yang dipasang di depan kelas secara sistematis sehingga menjadi satu cerita yang utuh.
c. Dalam pembelajaran membaca media yang dapat digunakan yaitu wacana.
Sebuah wacana dipotong menjadi penggalan-penggalan yang kemudian paragrafnya diacak. Setelah itu siswa disuruh menyusun kembali menjadi wacana utuh yang kemudian siswa membaca wacana tersebut sesuai dengan butir pembelajaran yang diajarkan.
d. Dalam pembelajaran menulis media yang dapat digunakan yaitu: gambar, benda, kartu
1) Gambar, guru memperlihatkan gambar seri, siswa ditugasi menceritakan rangkaian gambar tersebut secara tertulis.
2) Benda, sebuah benda nyata yang ada di dalam kelas dapat dijadikan bahan oleh siswa untuk menulis sebuah cerita.
3) Kartu, yang bisa berisi gambar atau simbol-simbol dapat diberikan pada siswa dan siswa dapat menjelaskannya secara tertulis.
- Dalam pembelajaran apresiasi sastra media yang dapat digunakan yaitu: kaset, gambar.
1) Kaset yang berisi rekaman drama, pembacaan puisi dan cerpen dapat diperdengarkan kepada siswa
2) Gambar, siswa dapat membuat puisi dari gambar yang diamatinya.
- Aplikasi Media Pembelajaran TIK
Skenario Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII (Menulis)
Kelas : VII
Aspek : Menulis
Waktu : 1 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan: menulis buku harian, surat pribadi dan resmi, teks pengumuman, menyunting karangan sendiri atau orang lain, menulis pengalaman, mengubah teks wawancara menjadi bentuk naratif, dan menulis memo atau pesan singkat.
B. Kompetensi Dasar
Menulis buku harian.
C. Indikator
- Mampu menulis pengalaman, pemikiran, dan perasaan pada buku harian dengan memperhatikan cara pengungkapan dan tidak lupa mencantumkan waktu penulisan
- Mampu menuliskan dengan bahasa ekspresif
D. Materi Pokok
Cerita pengalaman, kejadian, pemikiran, dan perasaan.
E. Media
Komputer/ e-mail buku harian.
F. Penggunaan Media
Guru memperlihatkan contoh buku harian yang ditulisnya melalui e-mail tentang pengalaman guru tersebut dan peserta didik diminta membuka e-mail dari gurunya. Kemudian peserta didik menuliskan pengalaman atau kegiatan yang mereka rasakan melalui e-mail dan dikirimkan kepada pendidiknya
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran.
Bretz, Rudy. 1971. A Taxonomi of Communication Media. Education Technology Publication, Englewood, Cliffs, N.J
Gagne, R.M. (1970) The Condition of Learning.
Briggs, Leslie J. (1970) Instructional Design Principle and Aplication.
Heinich, Molenda, dan Russel, 1969. Instructional Media.
Miarso, Yusufhadi. (2004) Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.
Nana Sudjana, Ahmad Rivai. (2005). Media Pengajaran.
Sadiman, Arief S., R. Rahardjo, Anung Haryono, Rahardjito. 1990. Media
Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta:
CV Rajawali.
Schramm, Wilbur. 1977. Big Media and Little Media. Tools and Technology for Instruction, Sage Publications. Inc
Susilana, Rudi & Cepi Riyana. (2007). Media Pembelajaran.
GLOSARIUM
Medium secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”
Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan
Prorammed instruction merupakan materi untuk belajar mandiri
Media realia yaitu semua media nyata yang ada di lingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan
Multimedia merupakan media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap seperti suara, animasi, video, grafis dan film. Multimedia sering diidentikan dengan computer, internet dan
CBL = computer base learning (pembelajaran berbasis Komputer )
LAMPIRAN
FORMAT OBSERVASI PENGGUNAAN MEDIA
Judul (atau isi gambar) :……………………………………….
Mata Pelajaran : ………………………………………
Sasaran : ……………………………………..
Tujuan : …………………………………….
Penilaian
No | Kriteria | Nilai | Keterangan | ||
Baik | Cukup | Kurang | | ||
1 | Bagaimana kesesuaian media terhadap tujuan pembelajaran? | | | | |
2 | Bagaimanakah ketepatan informasi yang disampaikan melalui media ini? | | | | |
3 | Apakah media mampu meningkatkan atau memelihaar minat siswa terhadap materi yang disajikan? | | | | |
4 | Apakah media computer mudah digunakan? | | | | |
5 | Bagaimanakah ketepatan warna, suara, dan grafik yang ada pada media computer? | | | | |
6 | Apakah program yang disajikan menumbuhkan keterlibatan aktif siswa? | | | | |
7 | Apakah program menyediakan umpan balik untuk melakukan perbaikan? | | | | |
8 | Apakah keseluruhan program yang ditampilkan jelas dan lengkap? | | | | |
9 | Apakah program yang ditampilkan menarik bagi siswa? | | | | |
10 | Apakah program efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa? | | | | |
Kelebihan :……………………………………..
Kekurangan : …………………………………….
Rekomendasi : …………………………………….
Sumber :Suplemen Program Bermutu Bahasa Indonesia
No comments:
Post a Comment