Jika disuruh pilih … pilih yang mana ya? Susah juga! Beberapa pikiran bisa kita kumpulkan dari apa yang kita dengar di masyarakat mungkin berguna bagi anda. Tidak semua yang saya tulis ini benar 100%, anda bisa tidak setuju, tidak menjadi masalah:
Soesilo Bambang Yudhoyono
- KELEBIHANNYA
- Orangnya ya santun dan berwibawa
- Melangkah dengan perhitungan, tidak sembarangan
- Berurusan dengan luar negeri juga bagus
- Tentang ekonomi, walaupun ia bukan ekonom, tapi cukup logis langkah-langkahnya
- Menjaga prinsip sekalipun akan membuat famili sendiri terkena dampaknya (misalnya kasus korupsi yang melibatkan besannya sendiri)
- Ia bagus dalam menyampaikan parameter pendirian-pendirian dan nilai-nilai yang dianutnya sehingga orang bisa merasa ada sejenis jaminan bahwa ia memang orang yang layak dipercaya
- Keluarganya juga bagus. Ibu Yudhoyono kelihatan dapat menempatkan diri sebagai orang yang ‘tidak mempengaruhi’ keputusan presiden. Statusnya hanya sebagai pendukung suami
- Dari segi agama ia bukan garis keras sehingga menimbulkan kekuatiran bahwa negara ini akan digiring menjadi negara agama
- Kecerdasannya kelihatan dalam petimbangan dan olah pikir
- KEKURANGANNYA
- Kelihatan kurang bisa mengendalikan diri di depan umum jika merasa terganggu
- Dalam hal tertentu kelihatan ambisius tapi kurang realistik
- Kelihatan mengutamakan ‘tampil bagus’ daripada ‘tampil sensitif’. Mungkin ini yang disebut tebar pesona oleh Megawati.
- Terkesan kurang taktis dalam mengambil keputusan - kurang cekatan membedakan situasi kritikal yang membutuhkan kecepatan dan ketegasan dengan situasi normal yang mengijinkan pertimbangan mendalam
- Terkesan ragu dengan resiko yang harus dipikul
- Lebih kelihatan akan memilih persetujuan bersama daripada berdiri menghadapi ketidak setujuan sekalipun itu penting untuk seluruh bangsa
Megawati Soekarno Putri
- KELEBIHAN
- Memiliki ketenangan dan kepastian diri yang baik. ia anggun dalam penampilan diri
- Kekuatan kharismanya terletak bukan pada kecerdasan tetapi kepada kematangan
- Berani mengambil resiko. Ia ciri pemimpin di masa transisi
- Jika sudah yakin dengan sebuah arah, sangat sulit digeser kekiri atau ke kanan
- Ia bukan ahli ekonomi, tetapi para ekonom mendapatkan kejelasan arah policy presiden dalam mengambil keputusan
- Ia bukan garis keras, dan sangat kental nasionalis
- Ketulusannya dalam menampilkan diri saat memimpin boleh dikatakan sangat bagus
- Ia cukup tegas dalam hal-hal yang diyakininya demi kepentingan bangsa
- Untuk menengah ke bawah ia adalah tipe ‘pembela kebenaran dan keadilan’
- KEKURANGAN
- Ia tidak pandai menuangkan pikiran logisnya, ia bicara dengan bahasa wanita, bukan bahasa pria
- Ia tidak peduli dengan pencitraan orang terhadapnya sehingga orang menuduhnya ‘asyik’ dengan dunia perenungannya sendiri. Ia menemukan ‘jalan’ melalui olah pikir perasaannya sendiri
- Ia bisa terperangkap pada perbedaan dan keengganan dibawah permukaan dari orang-orang yang kurang sejalan dengan pendirian-pendiriannya, yang adalah para pembantu di kabinetnya. Yang repot, ia merasa yakin mereka tetap akan melakukan. Sehingga terkesan ia ‘dibohongi oleh keadaan’. Ini bisa menjadi syumber kemandegan program pemerintah
- Ia bisa terkesan otoriter
Jusuf Kalla
- KELEBIHANNYA
- Dialah satu-satunya orang di banding SBY dan Megawati - yang bisa menampilkan kinerja yang disukai para pengusaha. Ringkas, cepat dan sangat logis dan realistik.
- Ia memiliki percaya diri yang tinggi dan kelihatan bersedia menghargai orang lain sekalipun tidak semampunya
- Ia tangkas dalam menjawab seolah-olah semuanya sudah pernah ia pertimbangkan dan pikirkan
- Ia sudah bosan jadi orang ‘punya’, mungkin karena sudah kaya jadi cenderung memilih ‘kesederhanaan’ dalam penampilan dan tuntutan hidupnya. baginya, ‘image’ bukan tuntutan.
- Ia cukup tegas tetapi tidak ingin melukai orang. Hatinya cukup halus dalam menghargai orang lain
- Ia tidak mudah terpancing dimuka publik jika itu bersangkutan dengan dirinya. ia masih bisa menahan dirinya. Hanya keadaan terpaksa ia akan melontarkan perlawanannya, tapi kelihatannya itu bukan sifat bawaannya
- Ia mudah menerima kritik dan ketidak setujuan lalu membimbing orang untuk mengerti mengapa harus dilakukan dengan cara begitu
- KEKURANGANNYA
- Agak sulit melihat ketulusannya berkaitan dengan memikirkan ‘nasib bangsa’
- Ia mudah mengabaikan protokoler yang diperlukan bagi seorang pejabat negara, baginya duduk di belakang meja perundingan lebih mengasyikkan daripada tampil dalam acara-acara resmi
- Dari segi keagamaan sulit diterka apakah ia garis keras atau bukan
- Jika dalam situasi krisis ia kelihatan bukan orangnya. Ia cocok untuk planning ke depan dengan taktis, tapi kurang jitu jika menghadapi pilihan-pilihan di masa kritis
Nah, amatilah poin-poin tersebut, semoga pilihan kita semakin cerdas dan bertangung jawab. Tidak ada gading yang tak retak, setiasp orang punya kelemahannya. Semoga Tuhan memberikan pencerahan-Nya di atas kita semua!
No comments:
Post a Comment