Di beberapa negara Muslim umumnya, umat Islam merayakan hari raya idul fitri di masjid-masjid atau di tempat-tempat umum lainnya yang layak. Namun tidak demikiannya bagi umat Muslim di London. Ahad (20/9) kemarin, ratusan umat Muslim di ibu kota Inggris Raya itu merayakan idul fitri di tempat yang terbilang asing: gereja.
Tradisi merayakan idul fitri dengan menyewa gereja oleh Muslim London telah berlangsung setidaknya sejak 6 tahun ke belakang. Mereka harus menyewa gereja karena jumlah masjid yang ada di London sangat sedikit, dan tak terlalu besar, hingga tak mampu menampung jumlah banyaknya keluarga Muslim yang ingin merayakan lebaran bersama-sama.
Di samping itu, sangat susah sekali untuk menyewa gedung-gedung serba guna, karena kebanyakan sudah penuh dibooking, selain harga sewanya yang sangat mahal.
Situs Islamonline menelusuri fenomena berlebaran umat Muslim London ini, dan menemui beberapa keluarga Muslim yang tengah merayakan idul fitri di salah satu aula gereja. Salah satu keluarga itu, Umaimah Zulfi, yang bekerja sebagai kepala penitipan anak-anak dan pengelola acara-acara massal, menyatakan tradisi menyewa gereja untuk merayakan lebaran ini telah berlangsung selama enam tahun.
“Di tahun-tahun pertama, jumlah keluarga yang bergabung untuk merayakan lebaran di gereja sangat sedikit, tapi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun ini, ada sekitar 22 keluarga yang ikut merayana lebaran bersama kami di gereja ini,” terang Zulfi.
Ditambahkan oleh Zulfi, ketika dirinya dan rekan-rekan lainnya berencana untuk merayakan lebaran bersama-sama, mereka harus terlebih dahulu mencari tempat.
“Tempat-tempat umum yang biasanya di pakai untuk even-even harganya melonjak tinggi,” kisah Zulfi.
Mengapa pada akhrinya pilihan itu jatuh kepada gereja, diakui Zulfi, karena harga sewanya yang sangat murah sekali. Mulanya, Zulfi khawatir pihak gereja akan melarang umat Muslim untuk merayakan lebaran di tempat ibadah umat Kristiani itu, terlebih lagi pihak perempuan Muslimah memakai jilbab dan cadar. Namun ternyata, pihak gereja menyambut baik.
Tradisi merayakan idul fitri dengan menyewa gereja oleh Muslim London telah berlangsung setidaknya sejak 6 tahun ke belakang. Mereka harus menyewa gereja karena jumlah masjid yang ada di London sangat sedikit, dan tak terlalu besar, hingga tak mampu menampung jumlah banyaknya keluarga Muslim yang ingin merayakan lebaran bersama-sama.
Di samping itu, sangat susah sekali untuk menyewa gedung-gedung serba guna, karena kebanyakan sudah penuh dibooking, selain harga sewanya yang sangat mahal.
Situs Islamonline menelusuri fenomena berlebaran umat Muslim London ini, dan menemui beberapa keluarga Muslim yang tengah merayakan idul fitri di salah satu aula gereja. Salah satu keluarga itu, Umaimah Zulfi, yang bekerja sebagai kepala penitipan anak-anak dan pengelola acara-acara massal, menyatakan tradisi menyewa gereja untuk merayakan lebaran ini telah berlangsung selama enam tahun.
“Di tahun-tahun pertama, jumlah keluarga yang bergabung untuk merayakan lebaran di gereja sangat sedikit, tapi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun ini, ada sekitar 22 keluarga yang ikut merayana lebaran bersama kami di gereja ini,” terang Zulfi.
Ditambahkan oleh Zulfi, ketika dirinya dan rekan-rekan lainnya berencana untuk merayakan lebaran bersama-sama, mereka harus terlebih dahulu mencari tempat.
“Tempat-tempat umum yang biasanya di pakai untuk even-even harganya melonjak tinggi,” kisah Zulfi.
Mengapa pada akhrinya pilihan itu jatuh kepada gereja, diakui Zulfi, karena harga sewanya yang sangat murah sekali. Mulanya, Zulfi khawatir pihak gereja akan melarang umat Muslim untuk merayakan lebaran di tempat ibadah umat Kristiani itu, terlebih lagi pihak perempuan Muslimah memakai jilbab dan cadar. Namun ternyata, pihak gereja menyambut baik.
No comments:
Post a Comment