Kata-kata diatas mungkin pernah kita dengar ketika kita ingin memasarkan suatu produk. Kesan pertama kita ketika mendengar pernyataan itu adalah bagaimana cara kita membingungkan calon konsumen kita? Dan jika calon konsumen menjadi bingung, apa yang bisa kita jual kepada mereka?
Nah, sebenarnya yang dimaksud dengan "membingungkan" calon konsumen bukan berarti kita membuatnya menjadi kebingungan, pusing dan akhirnya meragukan produk atau jasa kita, melainkan kata "membingungkan" disini mengandung konotasi yang positif, yaitu membuat calon konsumen berpikir ulang untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang kita hasilkan.
Percaya atau tidak, salah satu cara untuk membuat calon konsumen berpikir ulang untuk menggunakan produk atau jasa yang kita hasilkan adalah dengan pembawaan diri kita. Pembawaan diri kita yang anggun, bersahaja, dan juga sanggup untuk berempati dapat mengubah pemikiran calon konsumen kita.
Berikut akan dibahas mengenai bagaimana pembawaan kita dapat membuat konsumen berpikir ulang dan bahkan pada akhirnya memutuskan untuk menggunakan produk atau jasa yang kita pasarkan :
Pastikan selalu Anda berdandan atau berpakaian rapi sebelum bertemu dengan calon konsumen
Banyak orang menganggap bahwa berdandan merupakan hal yang tidak terlalu penting. Padahal, sebenarnya penampilan yang rapi dan menarik membuat calon konsumen lebih tertarik untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang kita pasarkan. Ketika kita hanya berpenampilan yang seadanya dan terkesan tidak terawat, maka calon konsumen menjadi tidak simpati dan bahkan tidak akan mau untuk bertemu dengan kita lagi.
Selain berdandan, jika kita mengenakan baju yang cantik, menarik perhatian namun tidak seronok, ditambah dengan aksesori yang mempermanis penampilan, serta tidak pelit untuk tersenyum, hal tersebut dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Daya tarik tersebut akan sanggup untuk mengubah pemikiran konsumen yang pada awalnya menolak mentah-mentah menjadi berpikir ulang untuk menggunakan produk atau jasa yang kita pasarkan.
Hal penting lainnya yang sanggup untuk menimbulkan kepercayaan diri adalah keyakinan diri kita sendiri bahwa kita berpenampilan menarik. Jika kita pada awalnya sudah memiliki pikiran bahwa kita berpenampilan buruk, maka hal tersebut akan menurunkan kepercayaan diri kita dan akan membuat penampilan kita benar-benar menjadi buruk dan tidak menarik sama sekali. Tetapi jika kita yakin bahwa penampilan kita adalah penampilan yang menarik dan berprinsip bahwa kekurangan kita akan bisa kita ubah menjadi suatu kelebihan, maka kita akan memiliki penampilan dan kepribadian yang menarik, bukan dari segi fisik saja melainkan juga dari kepribadian dan pembawaan diri kita.
Ketika kita mengetahui bahwa konsumen terlihat menolak, tetap memberikan senyum yang terbaik dan tetap menatap mata calon konsumen dengan pandangan yang penuh empati
Penolakan memang terasa pahit. Namun, jika kita tetap memberikan senyum kita yang terbaik dan tetap mau untuk memandang dengan penuh empati dan pengertian, maka kita tidak akan merasa berat terhadap penolakan tersebut.
Senyum memang menetralkan situasi, termasuk keadaan hati konsumen. Ketika kita tetap berusaha untuk tetap tersenyum di tengah penolakan dan tetap memandang konsumen dengan empati maka hal tersebut juga membantu dalam mencairkan hati calon konsumen. Sebaliknya, jika kita memandang konsumen dengan tatapan kesal ketika mengalami penolakan dan memandang konsumen dengan muka masam, hal tersebut justru akan membuat calon konsumen berpikir negatif terhadap kita untuk seterusnya.
Bersikap empati terhadap calon konsumen dan lakukan apa yang menjadi tanggung jawab Anda dengan hati
Bersikap empati berarti mengerti segala yang diinginkan oleh konsumen. Ketika kita berusaha untuk bersikap empati, pertama kita harus mencoba untuk berbicara dari hati ke hati. Setelah itu, kita bahkan harus bisa menggali kedalaman akan hatinya supaya pada akhirnya dia merasakan bahwa kita adalah orang yang mengerti akan kebutuhannya.
Ingat, ketika calon konsumen telah menaruh kepercayaan penuh kepada kita dan merasa bahwa kita adalah orang yang bisa diandalkan, maka pada akhirnya ia tidak akan ragu-ragu untuk mengubah pemikirannya dalam menjalin kerjasama bahkan untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang kita pasarkan.
Selain bersikap empati, kita harus lakukan segala sesuatunya dengan hati. Melakukan dengan hati berarti kita melakukan dengan tidak bersungut-sungut dan tidak marah-marah ketika ditolak pada awalnya. Salah satu kunci untuk mengerjakan sesuatu dengan hati adalah kita tidak menyerah ketika ditolak untuk pertama kalinya. Ketika kita ditolak, justru kita harus memiliki rasa "penasaran" untuk menaklukkan hati calon konsumen dan mencari cara agar kita bisa melekat di hati konsumen.
Ketika konsumen benar-benar telah "jatuh hati" dan "melekat" pada kita, maka ia bukan hanya akan menggunakan produk atau jasa yang kita pasarkan hanya sesekali saja, melainkan akan menggunakannya secara terus-menerus dan pada akhirnya akan menjadi konsumen yang loyal.
Nah, sebenarnya yang dimaksud dengan "membingungkan" calon konsumen bukan berarti kita membuatnya menjadi kebingungan, pusing dan akhirnya meragukan produk atau jasa kita, melainkan kata "membingungkan" disini mengandung konotasi yang positif, yaitu membuat calon konsumen berpikir ulang untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang kita hasilkan.
Percaya atau tidak, salah satu cara untuk membuat calon konsumen berpikir ulang untuk menggunakan produk atau jasa yang kita hasilkan adalah dengan pembawaan diri kita. Pembawaan diri kita yang anggun, bersahaja, dan juga sanggup untuk berempati dapat mengubah pemikiran calon konsumen kita.
Berikut akan dibahas mengenai bagaimana pembawaan kita dapat membuat konsumen berpikir ulang dan bahkan pada akhirnya memutuskan untuk menggunakan produk atau jasa yang kita pasarkan :
Pastikan selalu Anda berdandan atau berpakaian rapi sebelum bertemu dengan calon konsumen
Banyak orang menganggap bahwa berdandan merupakan hal yang tidak terlalu penting. Padahal, sebenarnya penampilan yang rapi dan menarik membuat calon konsumen lebih tertarik untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang kita pasarkan. Ketika kita hanya berpenampilan yang seadanya dan terkesan tidak terawat, maka calon konsumen menjadi tidak simpati dan bahkan tidak akan mau untuk bertemu dengan kita lagi.
Selain berdandan, jika kita mengenakan baju yang cantik, menarik perhatian namun tidak seronok, ditambah dengan aksesori yang mempermanis penampilan, serta tidak pelit untuk tersenyum, hal tersebut dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Daya tarik tersebut akan sanggup untuk mengubah pemikiran konsumen yang pada awalnya menolak mentah-mentah menjadi berpikir ulang untuk menggunakan produk atau jasa yang kita pasarkan.
Hal penting lainnya yang sanggup untuk menimbulkan kepercayaan diri adalah keyakinan diri kita sendiri bahwa kita berpenampilan menarik. Jika kita pada awalnya sudah memiliki pikiran bahwa kita berpenampilan buruk, maka hal tersebut akan menurunkan kepercayaan diri kita dan akan membuat penampilan kita benar-benar menjadi buruk dan tidak menarik sama sekali. Tetapi jika kita yakin bahwa penampilan kita adalah penampilan yang menarik dan berprinsip bahwa kekurangan kita akan bisa kita ubah menjadi suatu kelebihan, maka kita akan memiliki penampilan dan kepribadian yang menarik, bukan dari segi fisik saja melainkan juga dari kepribadian dan pembawaan diri kita.
Ketika kita mengetahui bahwa konsumen terlihat menolak, tetap memberikan senyum yang terbaik dan tetap menatap mata calon konsumen dengan pandangan yang penuh empati
Penolakan memang terasa pahit. Namun, jika kita tetap memberikan senyum kita yang terbaik dan tetap mau untuk memandang dengan penuh empati dan pengertian, maka kita tidak akan merasa berat terhadap penolakan tersebut.
Senyum memang menetralkan situasi, termasuk keadaan hati konsumen. Ketika kita tetap berusaha untuk tetap tersenyum di tengah penolakan dan tetap memandang konsumen dengan empati maka hal tersebut juga membantu dalam mencairkan hati calon konsumen. Sebaliknya, jika kita memandang konsumen dengan tatapan kesal ketika mengalami penolakan dan memandang konsumen dengan muka masam, hal tersebut justru akan membuat calon konsumen berpikir negatif terhadap kita untuk seterusnya.
Bersikap empati terhadap calon konsumen dan lakukan apa yang menjadi tanggung jawab Anda dengan hati
Bersikap empati berarti mengerti segala yang diinginkan oleh konsumen. Ketika kita berusaha untuk bersikap empati, pertama kita harus mencoba untuk berbicara dari hati ke hati. Setelah itu, kita bahkan harus bisa menggali kedalaman akan hatinya supaya pada akhirnya dia merasakan bahwa kita adalah orang yang mengerti akan kebutuhannya.
Ingat, ketika calon konsumen telah menaruh kepercayaan penuh kepada kita dan merasa bahwa kita adalah orang yang bisa diandalkan, maka pada akhirnya ia tidak akan ragu-ragu untuk mengubah pemikirannya dalam menjalin kerjasama bahkan untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang kita pasarkan.
Selain bersikap empati, kita harus lakukan segala sesuatunya dengan hati. Melakukan dengan hati berarti kita melakukan dengan tidak bersungut-sungut dan tidak marah-marah ketika ditolak pada awalnya. Salah satu kunci untuk mengerjakan sesuatu dengan hati adalah kita tidak menyerah ketika ditolak untuk pertama kalinya. Ketika kita ditolak, justru kita harus memiliki rasa "penasaran" untuk menaklukkan hati calon konsumen dan mencari cara agar kita bisa melekat di hati konsumen.
Ketika konsumen benar-benar telah "jatuh hati" dan "melekat" pada kita, maka ia bukan hanya akan menggunakan produk atau jasa yang kita pasarkan hanya sesekali saja, melainkan akan menggunakannya secara terus-menerus dan pada akhirnya akan menjadi konsumen yang loyal.
No comments:
Post a Comment