Multi Info - Umat Kristiani tentu akan merasa ada sesuatu yang kurang kalau ada perayaan Natal tanpa menyanyikan "Malam Kudus,"
Terjemahan-terjemahan lagu Natal kesayangan itu sedikit berbeda satu dari yang lainnya, namun semuanya hampir serupa. Hal itu berlaku juga dalam bahasa- bahasa asing. Lagu itu begitu sederhana, sehingga tidak perlu ada banyak selisih pendapat atau perbedaan kata dalam menterjemahkannya.
"Malam Kudus" sungguh merupakan lagu pilihan, karena dinyanyikan dan dikidungkan di seluruh dunia. Bahkan para musikus ternama rela memasukkannya lagu “Malam Kudus” pada acara konser dan piringan hitam mereka. Anehnya, nyanyian yang terkenal di seluruh dunia itu sesungguhnya berasal dari sebuah desa kecil di daerah pegunungan negeri Austria. Inilah ceritanya...
Malam itu, langit di lereng pegunungan Alpen, Austria, terlihat cerah. Joseph Mohr berjalan menulusuri jalan setapak, usai menonton pertunjukan drama Natal yang dipentaskan oleh sekelompok aktor keliling. Menurut rencana, sebenarnya drama itu akan dipentaskan di gereja St. Nicholas, tetapi karena organ/orgel gereja rusak akibat digigiti tikus, maka pentas itu terpaksa dialihkan ke rumah salah satu jemaat yang mempunyai rumah yang besar.
Ketika sampai di puncak bukit, Mohr berhenti sejenak untuk melihat pemandangan di bawahnya. Dia begitu terpesona pada kerlap-kerlip lampu-lampu yang memancar dari dalam rumah penduduk. Suasananya sangat sunyi dan teduh. Hal itu membuat Mohr membayangkan suasana malam ketika Kristus lahir di kandang Betlehem. "Malam sunyi! Malam kudus!" Kata-kata itulah yang yang tiba-tiba terlintas di benak Mohr.
Sesampai di rumahnya, Mohr segera mengambil pena dan kertas untuk menuliskan baris-baris puisi yang meluap dari hatinya. Setelah itu, dia merencanakan untuk menyanyikan syair gubahannya itu pada malam kebaktian Natal di gerejanya. Keesokan harinya, dia segera menemui Frans Xaver Gruber, seorang guru desa dan pemain organ gereja.
Pada hari itu juga, Gruber bisa merampungkan melodi untuk syair itu. Maka jadilah lagu "Malam Kudus" ( Stille Nacht atauSilent Night) yang beberapa abad kemudian menjadi "lagu wajib" pada setiap perayaan Natal.
Siapakah Joseph Mohr? Dia dilahirkan tahun 1792 di Steingasse, di sebuah perkampungan kumuh di Austria. Seorang pastor merasa kasihan melihat Mohr kecil terpaksa mengamen di jalanan. Imam Katolik itu lalu memungutnya dari jalanan dan menyekolahkan di Salzburg. Di sana, selain belajar agama, Mohr juga belajar bermain organ, biola dan gitar. Tahun 1818, Mohr ditempatkan sebagai asisten pastor di gereja St. Nicholas.
Sesuai dengan rencananya, pada malam Natal di tahun 1818, Mohr menyanyikan lagu ciptaanya itu dengan iringan gitar Gruber (karena organ gereja masih rusak). Lagu yang masih fresh from the oven itu ternyata menyentuh hati jemaat yang datang beribadah.
Meski terbilang sukses, namun mereka tidak pernah punya niat untuk menyebarkan lagu itu ke luar desa. Seminggu kemudian, Karl Maurachen, tukang servis organ kenamaan dari Zillerthal datang untuk memperbaiki alat musik di gereja itu. Ketika sudah beres, Grüber dipersilakan mencoba memainkan organ itu. Pada kesempatan itu, Grüber memainkan lagu yang baru diciptakan itu. Maurachen sangat terkesan mendengar lagu itu. Dia minta salinan komposisi lagu itu dan membawanya pulang.
Di tangan Maurachen, lagu itu mulai menyebar dan menjadi lagu rakyat di wilayah Tyrol. Lagu ini menjadi semakin populer ketika kuartet Strasser,--empat wanita bersaudara-- , menyanyikan lagu ini berkeliling di seluruh Austria. Tahun 1838, lagu ini sudah dikenal di Jerman sebagai "lagu tidak jelas asal-usulnya. "
Di Amerika, lagu ini diperkenalkan oleh Rainers, sebuah keluarga penyanyi dari Tyrol dalam sebuah tur konser, tahun 1839. Tahun 1863 kemudian, John Freeman Young menterjemahkan syairnya ke dalam bahasa Inggris. Tahun 1980, Yayasan Musik Gereja (Yamuger) menerjemahkan dalam bahasa Indonesia. Syairnya sebagai berikut:
"Malam kudus, sunyi senyap.
Dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus.
Ayah Bunda mesra dan kudus.
Anak tidur tenang."(2x)
Selamat Natal !
Lagu : Stille Nacht, Franz Xaver Gruber, 1818
Syair : Jerman, Joseph Mohr, 1818, Silent Night, John Freeman Young 1863.
(dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment